Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Jatim

Pantas Bisnis Seragam SMA di Tulungagung Marak? Simak Keuntungannya, Kadindik Bantah Jadi 'Bisnis'

Pantas saja bisnis paket seragam SMA di Tulungagung yang dibebankan kepada siswa itu menjadi marak dan berpolemik, ternyata keuntungannya tinggi.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TribunJatim.com
Polemik seragam SMA di Tulungagung akhirnya Kadindik Jatim membongkar fakta terbaru 

Sebab sebagaimana diketahui, Aries Agung Paewai baru sebulan dilantik sebagai Kepala Dinas Pendidikan Jatim.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Aries Agung Paewai tengah menerjunkan tim untuk menelusuri kisruh yang tengah ramai soal harga kain seragam dan atribut di SMA/SMK negeri di Kabupaten Tulungagung, Sabtu (22/7/2023). 
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Aries Agung Paewai tengah menerjunkan tim untuk menelusuri kisruh yang tengah ramai soal harga kain seragam dan atribut di SMA/SMK negeri di Kabupaten Tulungagung, Sabtu (22/7/2023).  (Tribun Jatim Network/Fatimatuz Zahroh)

Aries Agung Paewai membantah dengan tegas bahwa tidak ada drop-dropan paket seragam seperti yang tersebar sejauh ini.

Untuk menelusuri soal mahalnya harga kain seragam dan atribut SMA/SMK negeri di Kabupaten Tulungagung, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Aries Agung Paewai saat ini tengah menerjunkan tim.

Terutama karena ada pernyataan dari salah satu pihak sekolah yang menyatakan, kain seragam tersebut didrop atau dikirim langsung dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.

Bahkan ada pernyataan bahwa sekolah tidak berani menolak, karena pengadaan kain seragam merupakan kebijakan Dinas Pendidikan provinsi.

“Saya menjamin tidak ada drop-dropan dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Dan tidak ada perintah dari saya terkait hal ini,” tegas Aries Agung Paewai saat dikonfirmasi oleh Tribun Jatim Network, Sabtu (22/7/2023). 

“Saya sekarang sedang minta untuk dicek langsung semua kabid yang menangani untuk terjun ke Tulungagung terkait pernyataan drop-dropan dari Dinas Pendidikan provinsi,” tegas Aries Agung Paewai.

Sebab sebagaimana diketahui, Aries Agung Paewai baru sebulan dilantik sebagai Kepala Dinas Pendidikan Jatim.

Sebelumnya, Aries Agung Paewai menjabat sebagai Kepala BPSDM Jatim dan sampai saat ini juga merangkap Pj Wali Kota Batu.

“Tidak pernah ada arahan dari Dinas Pendidikan provinsi untuk mengkoordinir dan mengirim kain ke sekolah-sekolah,” imbuh Aries Agung Paewai.

Baca juga: Ternyata Seluruh SMA/SMK Negeri di Tulungagung Jual Seragam Mahal, Mengaku Perintah dari Provinsi

Lebih lanjut pria berkacamata ini menegaskan, dari awal sudah ditekankan olehnya bahwa sekolah tidak boleh menjual seragam.

Sekolah juga tidak boleh memaksakan agar siswa membeli seragam baru, terutama jika siswa memang tidak mampu. Siswa dibolehkan untuk memakai seragam lama yang masih layak pakai.

“Kita sudah komitmen, baik komite maupun sekolah tidak boleh jual seragam. Sekali lagi, sekolah maupun komite tidak boleh jual seragam. Bahkan ibu gubernur telah menyatakan siswa yang baru masuk SMA boleh pakai baju bekas,” kata Aries Agung Paewai

Guna menyiasati agar pembelian seragam tidak membebani siswa, Dinas Pendidikan Jatim ditegaskan Aries Agung Paewai sudah memiliki terobosan untuk menggagas sistem orang tua asuh. 

Baca juga: Orang Tua Siswa Keluhkan Harga Kain Seragam dan Atribut SMAN di Tulungagung Capai Rp 2 Juta Lebih

“Jadi kalau ada yang tidak mampu beli seragam, maka orang tua asuh itu yang membelikan,” tegasnya.

Meski sekolah dan komite sudah tidak memiliki celah untuk menjual seragam, namun dikatakan Aries Agung Paewai, koperasi sekolah bisa menjual seragam. Akan tetapi sifatnya sebagai opsi atau alternatif yang tidak mewajibkan siswa.

“Sekolah dan komite tidak boleh jualan seragam, jadi yang boleh koperasi. Tapi gak boleh memaksa,” pungkasnya.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved