Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Jatim

Nasib Terkini 4 Orang yang Hilang di Alas Purwo Banyuwangi seusai Lakukan Ritual, Pencarian Ditutup

Empat orang yang hilang di hutan Alas Purwo, Kabupaten Banyuwangi akhirnya ditemukan. Tim SAR gabungan menemukan mereka

Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Januar
TribunJatim.com/ Aflahul Abidin
Penemuan 4 korban yang hilang di Alas Purwo Banyuwagi 

Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Aflahul Abidin


TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI - Inilah nasib terkini 4 orang yang hilang di Alas Purwo, Banyuwangi.

Empat orang yang hilang di hutan Alas Purwo, Kabupaten Banyuwangi akhirnya ditemukan. Tim SAR gabungan menemukan mereka setelah pencarian selama beberapa jam.

Empat orang tersebut dikabarkan hilang pada Minggu (30/7/2023) sore. Tim pencari menemukan mereka pada Senin (31/7/2023) dini hari.

"Para korban ditemukan dalam kondisi selamat," kata Koordinator Pos Basarnas Banyuwangi Wahyu Setya Budi.

Empat korban itu adalah Yogi Agung Pribadi, warga Desa Kemangsen, Kecamatan Balongbendo, Sidoarjo dan Ega Putea Gusti Aryo, warga Desa Kemiri, Kecamatan Pacet Mojokerto.

Lalu Dedi Arganudin, warga Desa Candinegoro, Kecamatan Wonoayo, Sidoarjo dan Junaidi Abdullah, warga Desa Bubuk, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi.

Wahyu mengatakan, para korban ditemukan di dalam area hutan. Lokasinya sekitar 200 meter dari tempat mereka berpisah dengan rombongan lain.

Baca juga: BREAKING NEWS: Hendak Doa Bersama di Goa, 4 Orang Hilang di Alas Purwo Banyuwangi

Setelah ditemukan, keempat korban dibawa ke Resort Pancur. Tim kemudian menyerahkan mereka ke Polsek Tegaldlimo untuk kemudian diserahkan ke keluarga masing-masing.

"Dengan berhasilnya evakuasi seluruh korban, maka operasi pencarian ditutup dan seluruh unsur yang terlibat kembali ke kesatuan masing-masing," sambungnya.

Sekadar informasi, empat orang dilaporkan tersesat dan hilang di hutan Alas Purwo, Kabupaten Banyuwangi, Minggu (30/7/2023).

Keempat orang itu, kata Wahyu, berangkat ke Alas Purwo pada Sabtu (29/7/2023) siang. Mereka berangkat dengan beberapa orang lain dalam satu rombongan.

Rombongan itu dikabarkan hendak menuju goa padepokan di Alas Purwo. Mereka berniat menggelar doa bersama di sana.

"Esok harinya, sekitar pukul 13.00 WIB, empat korban terpencar dari rombongan untuk mencari air," kata Wahyu.

Setelahnya, keempat orang tersebut sudah hilang kontak dengan rombongan lain. Kemungkinan besar mereka tersesat dan tak bisa kembali ke lokasi saat mereka terakhir bersama rombongannya.

Kasus serupa juga pernah terjadi di tempat lain, beberapa waktu lalu.

Warga Surabaya digegerkan dengan hilangnya dua balita.

Dua balita itu hilang di Sungai Surabaya.

Hal ini membuat kondisi ibu mereka benar-benar terpukul.

Bahkan, ibu mereka sempat mengucapkan kalimat aneh.

Nasib Sumiarti benar-benar memilukan.

Perempuan usia 40 tahun ini Minggu (25/6) pagi lalu, menghadiri acara wisuda anaknya nomor dua lulus dari sekolah SMA.

Akan tetapi, menjelang sore dia harus menerima kenyataan, dua balitanya, LF (2) dan SN (3) tenggelam di Sungai Surabaya.

LF, salah seorang buah hati Sumiarti sekira pukul 16.20 ditemukan mengapung dalam kondisi meninggal di dekat pintu air sungai di Gunung Sari.

Jenazah sekarang berada di RSUD dr Soetomo. Jenazah rencana akan dimakamkan besok (26/6).

Warga asal Kedurus Pasar Lama ini ketika ditemui di rumahnya terlihat berkali-kali pingsan. Ketika sadar ibu usia 40 tahun ini mengingau.

"Pak tolong anak kita dibawa buaya putih," ucap Sumiarti dengan suara merintih.

Kondisi Sutrisno terlihat tidak jauh berbeda.

Kekalutan hatinya terlihat dari matanya yang merah. Sesekali Sutrisno terlihat sibuk menelepon keluarganya di kampung memberitahu soal kabar duka itu.

Dengan situasi itu, kami menyesuaikan keinginan korban agar mau didekati. Namun, pasangan suami-istri ini terlihat masih sulit untuk bercerita.

Informasi dari sejumlah tetangga, tragedi ini terjadi sekira pukul 13.00.

Siang itu dua korban bermain di pinggir sungai bersama NS, sang kakak. Sang kakak lalu meninggalkan adik-adiknya di lokasi untuk beli bakso di ujung gang. Nahas, ketika kembali, dia tidak melihat adik-adiknya ada di lokasi.

Ia semula mengira adiknya sudah pulang ke rumah.

NS saat itu lantas pulang.

Namun, ternyata dugaannya salah.

NS dan Sumiati, sang ibu lantas keliling kampung sembari memanggil nama kedua  korban.

Ternyata tidak ada satupun tetangga yang mengetahui keberadaan dua korban itu.

Akhirnya, Sumiati mendatangi rumah Nyoman, Ketua RT setempat untuk memeriksa CCTV.

"Di CCTV itu kelihatan jam 13.00 WIB lewat lapangan dekat sungai. Terus sekitar setengah jam kemudian kakaknya lewat sendirian arah balik ke rumah," kata Ridho.

Kejadian ini kemudian dilaporkan ke polisi dan tim SAR Surabaya.

Sekitar pukul 16.20 WIB, LF ditemukan tewas mengambang di jarak 100 meter dari lokasi dua korban bermain.

Lokasi penemuannya mendekati pintu air sungai di Gunungsari.

Komandan Tim Basarnas Surabaya, Oktavino mengatakan, untuk mencari satu korban lain, pihaknya menggunakan tiga perahu karet.

Kapal karet itu membuat manuver ombak.

Ditambah lagi, pihaknya juga menerjunkan dua penyelam.

 

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved