Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Malang

Tertarik Teliti Cabai Rawit, Sahruni Indramara Jadi Wisudawan Termuda di Universitas Brawijaya

Salmanina Hapsari, S.Psi termasuk wisudawati Universitas Brawijaya (UB) Periode 18 yang digelar Minggu (30/07).

Editor: Sudarma Adi
ISTIMEWA/TRIBUNJATIM.COM
Sahruni Indramara (kiri) dan Salmanina Hapsari (kanan) 

Sahruni Indramara, S.Biotek termasuk lulusan terbaik sekaligus termuda yang diwisuda hari ini Minggu (30/07).

Mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian pada Departemen Bioteknologi angkatan 2019 ini berhasil menamatkan masa studinya dalam waktu 3 tahun 6 bulan, dan meraih Indeks Prestasi Kumulatif di angka 3,65.

Dara kelahiran Waipo, Maluku Tengah meneliti ekstrak cabai hijau atau cabai rawit sebagai tugas akhirnya.

Ketertarikannya terhadap teknologi edible coating diawali sejak menjadi peserta Program Permata Pangan tahun 2021, dalam mata kuliah Fisiologi dan Teknologi Pasca Panen.

"Tema edible coating ini pernah disinggung dalam mata kuliah. Peluangnya sangat besar, termasuk sebagai teknologi baru dalam proses pengawetan buah, sayur atau produk hewani di Indonesia”, jelasnya.

Sahruni mendapat peluang untuk bergabung dalam proyek penelitian dosen yang juga membahas tentang edible coating dengan penambahan antimikroba pada Maret 2022.

"Zat antimikroba ini bisa didapat dari ekstrak tanaman, salah satunya adalah rawit hijau," ujar Sahruni.

Sahruni menyelesaikan tugas akhirnya dalam waktu tiga bulan.

"Bahkan hari Sabtu dan Minggu tetap berangkat untuk penelitian, kadang sampai jam delapan malam," imbuhnya.

Sahruni membagi proses pembuatan edible coating dalam tiga tahap, yaitu pembuatan eksrtak cabai, pembuatan larutan edible coating, serta aplikasinya pada produk pertanian.

Sahruni mengambil stroberi dan pisang sebagai bagan uji coba, dengan menggunakan metode teknik celup.

"Kemudian buah ini dianalisis fisiknya selama 10 hari, di suhu ruang dan lemari pendingin," imbuhnya.

Pelapis ini terdiri dari tiga bagian. Ada matriks yang terdiri dari gelatin dan kitosan dari ekstrak ekstrak
kulit udang, plasticizer dari gliserol dan agen tambahan.

"Saya menggunakan agen tambahan dari ekstrak cabai sebagai agen anti mikroba untuk memperpanjang masa penyimpanan, dari yang awalnya empat hari menjadi 8 hari," terangnya.

Ada kemungkinan hasil ini diaplikasikan ke produk lain.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved