Breaking News
Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

SOSOK Mahasiswa Wisuda Naik Mesin Gergaji Kayu, Banggakan Ayah yang Menghidupinya, 'Bapak Sudah Tua'

Tengah viral di media sosial sosok mahasiswa naik mesin gergaji kayu saat wisuda. Si mahasiswa bernama Nur Hidayat ini tak malu.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Dokumentasi UIN Salatiga
SOSOK Mahasiswa Wisuda Naik Mesin Gergaji Kayu, Banggakan Ayah yang Menghidupinya 

TRIBUNJATIM.COM - Tengah viral di media sosial sosok mahasiswa naik mesin gergaji kayu saat wisuda.

Si mahasiswa bernama Nur Hidayat ini tak malu.

Bahkan ia wisuda naik mesin gergaji kayu untuk membanggakan ayahnya.

Diketahui, Nur Hidayat adalah wisudawan Fakultas Syariah Hukum Tata Negara, Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga, Jawa Tengah.

Di hari wisudanya, Dayat, sapaan akrab Nur Hidayat datang ke tempat wisuda dengan menggunakan benso atau kendaraan khusus untuk penggergajian kayu.

Dia menaiki benso bersama sang ayah.

Dengan menggunakan pakaian toga, dia ingin mengabadikan momen spesial itu dengan menaiki benso yang selama ini sudah menghidupi keluarganya.

Sepanjang perjalanan dari rumahnya di Dusun Gumukan, Desa Tegalwaton, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang ke kampus yang berlokasi di Jalan Lingkar Salatiga, senyum sumringah terpancar dari wajahnya, seperti dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com.

Baca juga: Wisuda di Usia 56 Tahun, Haji Sukadi Didampingi 3 Istrinya, Ungkap Rahasia Rukun & Punya 18 Anak

Cara unik yang dipilih oleh Dayat untuk mengabadikan momen wisudanya inipun menarik perhatian dari warga masyarakat.

Banyak warga yang ikut melambaikan tangan untuk memberikan semangat kepada anak keempat pasangan Jamadi dan Gimah ini.

Bahkan ada pula yang memberhentikan Dayat dan bensonya hanya untuk sekadar berfoto bersama.

Video Dayat mengendarai benso bersama ayahnya untuk mengikuti wisuda di Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga, Jawa Tengah pun viral di media sosial.

Baca juga: Heboh Wisuda TK hingga SMA ala Mahasiswa, Pengamat Pendidikan Sarankan 1 Hal

Video itu diunggah salah satunya oleh akun Instagram @undercover.id.

Aksinya pun mendapat banyak pujian dari warganet.

"Ketika dia bangga dengan pekerjaannya dan tau dari mana dia berasal"

"Ini tentang sebuah PERJALANAN, menuju KEBERHASILAN. Good job"

"Mental tangguh dan mental pemimpin.."

Dayat pun mengaku memang sudah sejak lama ingin menaiki benso untuk datang ke tempat wisudanya.

Rencana itupun mendapatkan dukungan dari keluarganya.

"Kan ini momentum dalam hidup, pakai toga naik benso. Keluarga juga mendukung, jadi ya tidak masalah," paparnya.

Dayat mengaku benso yang digunakannya ini merupakan sumber kehidupan bagi keluarganya.

Sang ayah, Jamadi menurut Dayat selama ini berprofesi sebagai tukang gergaji kayu keliling.

Baca juga: Pilu Ibu di Surabaya, Pagi Anak Kedua Wisuda, Sore 2 Balitanya Tenggelam, Terus Mengigau Buaya Putih

Dari usaha itu, ayahnya bisa membiayai dirinya kuliah hingga akhirnya lulus menjadi seorang sarjana.

Kini, sang ayah sudah pensiun sebagai tukang gergaji kayu keliling dan usaha itu diterukan oleh kakaknya.

"Karena dari benso ini, kami sekeluarga bisa mencari nafkah."

"Sekarang bapak sudah tua dan istirahat, diganti oleh kakak saya yang bekerja dengan benso," ujar anak pasangan Jamadi dan Gimah ini.

Dayat sendiri mengaku tidak malu pergi ke tempat wisuda dengan menggunakan benso.

Baca juga: Gantikan Wisuda Ponakan, Paman di Lamongan Naik Panggung Sembunyikan Kesedihan: Panggil Saya Ayah

Sebab, selama ini dirinya juga sudah sering membantu kakaknya untuk menggergaji kayu warga dengan menggunakan kendaraan benso yang dibawanya ini.

"Saya anak keempat, kadang kala kalau kuliah pas off, saya juga ikut kerja sama kakak."

"Lumayan dapat uang kerjaan, bayarannya harian."

"Bisa untuk jajan dan bantu-bantu uang kuliah," ungkap Dayat.

“Jadi, meski kita sudah sukses, kita harus lihat ke belakang. Asal usul kita darimana, semangat dan tidak boleh malu,” tuturnya.

Sebelumnya juga viral pengusaha di Klaten, Jawa Tengah, bernama Haji Sukadi.

Pasalnya Haji Sukadi baru saja mendapatkan gelar sarjana usai diwisuda pada Selasa (25/7/2023) lalu.

Secara resmi Haji Sukadi menjadi seorang sarjana di usia yang tidak lagi muda yakni 56 tahun.

Yang menarik, Haji Sukadi wisuda sambil ditemani ketiga istrinya.

Seperti dilansir dari Tribun Solo, Haji Sukadi sendiri adalah pengusaha cor logam di Klaten.

Baca juga: Tabir Asmara Mahasiswi di Surabaya dan Pembunuhnya, Ibu Tak Tahu, Beristri, Ayah Pilu Ingat Wisuda

Haji Sukadi memiliki 18 anak, lima di antaranya dari istri pertama.

Haji Sukadi pun membagikan resepnya bisa hidup rukun dan berdampingan bersama ketiga istri dan 18 anaknya.

"Anak saya ada 18, dari istri pertama lima, istri kedua enam, dan istri ketiga tujuh," kata Sukadi kepada Tribun Solo, Selasa (25/7/2023).

Mereka tinggal di Desa Karangasem, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Baca juga: Sosok Anak Petani yang Telapak Sepatunya Lepas saat Wisuda, KSAD Langsung Telepon, Nasib Berubah?

Sehari-hari, Sukadi menggeluti usaha pengecoran logam bersama ketiga istrinya.

Mereka pun tinggal di rumah masing-masing.

Sukadi selalu berusaha membagi waktu bersama keluarga.

Ditanya tentang kiat rumah tangganya bisa rukun, Sukadi menungkapkan prinsip yang selama ini ia pegang.

"Kuncinya pasrah tawakal saja sama Allah, akhirnya Allah akan menolong kita," ucapnya.

Haji Sukadi diketahui mengikuti wisuda bersama 49 mahasiswa lain angkatan ke-12 Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Madani Klaten.

Ia diwisuda di Tjokro Hotel, Kecamatan Klaten Tengah, Kabupaten Klaten, hari ini, Selasa (25/7/2023).

Beberapa tamu undangan tamu undangan tempak hadir.

Di antaranya Ketua DPRD Kabupaten Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo, dan juga Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten, Titin Windiyarsih.

Baca juga: VIRAL Sol Sepatu Pemuda Copot saat Wisuda, KSAD TNI Langsung Video Call, Tawari Jadi Bintara

"Pada hari ini STIA Madani sudah mewisuda 49 sarjana dengan gelar Sarjana Administrasi Publik bagi program studi Administrasi Negara dan Sarjana Administrasi Bisnis bagi program studi Administrasi Niaga," ujar Ketua STIA Madani Klaten dalam sambutannya.

"Diharapkan dengan gelar baru ini akan menjadikan lulusan STIA Madani lebih kompetitif dalam dunia kerja maupun dunia usaha," tambahnya.

Haji Sukadi sendiri baru saja selesai menempuh pendidikan S1-nya dari jurusan Administrasi dan Bisnis yang ia tempuh selama empat tahun.

Kini ia bergelar S.A.B.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved