Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Pengakuan Camat Viral Dimutasi Diduga Gara-gara Nasi Goreng: Saya Biasa Guyonan, Ikhlas Posisi Baru

Ade Bhakti buka suara meluruskan spekulasi yang beredar bahwa dirinya dimutasi gara-gara nasi goreng.

Kolase Instagram/@adebhakti dan KOMPAS.COM/Muchamad Dafi Yusuf
Eks Camat Gajah Mungkur, Kota Semarang Ade Bhakti. 

"Kalau mungkin ada yang merasa tersindir atau lain sebagainya itu subjektif," ujarnya.

Pada salah satu kontennya, Ade Bhakti memang membahas soal nasi goreng setelah membuat video dengan warga pada sore hari.

"Waktu itu malam hari, sorenya syuting video sama warga yang minta tolong dibuatkan video. Kemudian menunya nasi goreng, terus saya ngomong, lah sego goreng meneh (nasi goreng lagi)," kata Ade Bhakti.

Dia melontarkan ucapan tersebut lantaran sudah seharian makan nasi goreng.

Meski demikian, dia mengapresiasi program 'Nasi Goreng Mbak Ita' karena bisa mengenalkan nama wali kota ke warga sekitar.

"Meskipun nama wali kotanya panjang dan tapi kan nasi gorengnya namanya pendek," imbuhnya.

Baca juga: Chat Tak Pantas Pak Camat di Pati dan Istri Polisi Tersebar: Bilango Istrimu Aku Minta Ya

Camat Gajahmungkur, Kota Semarang, Jawa Tengah Ade Bhakti dimutasi diduga karena postingan nasi goreng
Camat Gajahmungkur, Kota Semarang, Jawa Tengah Ade Bhakti dimutasi diduga karena postingan nasi goreng (KOMPAS.COM/screenshot akun Instagram @adebhakti)

Tak Tahu Alasan Dimutasi

Disinggung soal pemindahannya, Ade Bhakti mengaku tidak tahu parameter apa yang digunakan.

"Saya enggak tahu (parameternya). Menurut saya Gajahmungkur selama saya pimpin ya prestasinya tidak jelek-jelek amat," ujarnya.

Selama masa kepemimpinannya di triwulan pertama dan kedua 2023, Ade Bhakti mengatakan evaluasi kinerja Kecamatan Gajakmungkur meraih peringkat paling atas di antara 16 kecamatan lainnya.

"Kalau bicara stunting, ketika saya masuk ada 60-an, ini saya tinggal 20-an. Kemudian urban farming, Gajahmungkur juga dapat CSR dari perbankan senilai Rp 100 juta. Ada yang dua kali Rp 150 juta dan Rp 100 juta," kata dia.

"Coba dibandingkan teman-teman lain yang mati (urban farming-nya) juga banyak gitu. Jadi ya enggak tahu (alasan mutasi). Tanyakan ke yang mindah, ke wali kotanya langsung," tambah Ade Bhakti.

Kendati demikian, Ade Bhakti mengatakan siap menjalani tugasnya yang baru.

"Kalau secara aturan camat dan sekdin itu eselonnya sama, kelas jabatannya sama. Jadi sebagai ASN yang taat terhadap aturan, ya harus dijalani sebagai bagian dari perjalanan karier," ucapnya.

Ade Bhakti mengaku senang dengan posisinya kini sebagai sekretaris pemadam kebakaran atau Damkar Kota Semarang karena merupakan hal yang baru.

Baca juga: Malunya Pemkab Tuban Motor Dinas Dipakai Jambret Mama Muda, Pelaku Dapat Rp10 Juta, Camat: Tercoreng

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved