Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Kabupaten Mojokerto

Tari Bedoyo Putri Mojosakti Mojokerto di MajaFest 2023 Berhasil Pecahkan Rekor MURI

Tari Bedoyo Putri Mojosakti Mojokerto di MajaFest 2023 yang ditampilkan 509 penari berhasil memecahkan rekor MURI.

Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/Mohammad Romadoni
Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati dan Srikandi Forkopimda ikut menarikan Tari Bedoyo Putri Mojosakti untuk pecahkan rekor Muri, Jumat (4/8/2023). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Mohammad Romadoni

TRIBUNJATIM.COM, MOJOKERTO - Sebanyak 509 penari yang menampilkan Tari Bedoyo Putri Mojosakti dalam event kreatif Majapahit Festival atau MajaFest 2023 di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, berhasil pecahkan rekor MURI, Jumat (4/8/2023).

Tari Bedoyo Putri Mojosakti bahkan dikukuhkan sebagai rekor dunia sebagai tarian asli dari Kabupaten Mojokerto.

Gerakan kompak ratusan penari itu begitu spektakuler, mereka terlihat mengenakan kostum khas Majapahit dengan warna mencolok yang dipadu selendang warna-warni.

Para penari tampak gemulai saat menampilkan Tari Bedoyo Putri Mojosakti di tempat penyelenggaraan MajaFest 2023, di Lapangan Kawiryan, Desa Pacing, Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto.

Para penari Bedoyo Putri Mojosakti terdiri dari siswi-siswi 21 SMA/SMK di seluruh Kabupaten Mojokerto. Termasuk tiga srikandi yaitu Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati, Ketua DPRD Mojokerto Ayni Zuroh, dan Kajari Mojokerto Sulvia Triana Hapsari. Mereka turut dalam pemecahan rekor MURI.

"Jumlahnya adalah 506 siswi SMA/SMK se-Kabupaten Mojokerto yang menampilkan Tari Bedoyo Putri Mojosakti. Luar biasa masyarakat Kabupaten Mojokerto yang sangat saya banggakan," ucap Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati.

Ikfina Fahmawati mengatakan, Tari Bedoyo Putri Mojosakti yang jadi bagian dari rangkaian MajaFest 2023 merupakan bentuk pemda melestarikan warisan budaya Kerajaan Majapahit agar tetap eksis.

"Mudah-mudahan ini menjadi bagian upaya kita semuanya, bagaimana Kabupaten Mojokerto sebagai dahulunya pusat Kerajaan Majapahit. Budaya-budaya tidak lepas dari peninggalan Majapahit dan tetap menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari," bebernya.

Baca juga: Melalui Tari Bedoyo Putri Mojosakti MajaFest 2023, 500 Penari di Mojokerto Siap Pecahkan Rekor MURI

Rangkaian MajaFest 2023 Tari Bedoyo Putri Mojosakti tidak hanya melestarikan seni budaya, namun juga dampaknya dapat mendongkrak perekonomian dan Kesejahteraan masyarakat.

"Dan tentu yang kita inginkan (MajaFest) menjadi bagian dari mendongkrak kebangkitan kita semuanya di semua bidang. Tidak hanya bidang seni budaya, tetapi khususnya juga bidang ekonomi," ujar Ikfina Fahmawati.

Ikfina Fahmawati optimistis Tari Bedoyo Putri Mojosakti dapat menjadi tarian khas Kabupaten Mojokerto yang bersanding dengan Tari Gandrung dari Banyuwangi, Jawa Timur.

"Kita berharap dan punya mimpi kalau Banyuwangi punya Tari Gandrung dan kita punya Tari Bedoyo Putri Mojosakti. Yang tadi sudah diapresiasi rekor MURI dan dunia karena merupakan karya asli dari Kabupaten Mojokerto," ungkapnya.

Baca juga: MajaFest 2023, Ikfina Fahmawati Targetkan City Branding Seni Budaya dan Ekonomi Kreatif Mojokerto

Menurut dia, rencananya dalam waktu dekat pemda akan menggelar event serupa, namun lebih banyak melibatkan penari.

"Kita akan kembali menarikan Tari Bedoyo Putri Mojosakti ini dengan minimal penari sejumlah 1.000 orang," pungkasnya.

Filosofi tarian Bedoyo Putri Mojosakti ini melambangkan sosok perempuan yang memiliki peran ganda, yakni peran domestik maupun peran untuk bangsa dan masyarakatnya.

Tari Bedoyo Putri Mojosakti diciptakan oleh guru tari asal SMAN 1 Dawarblandong Mojokerto yang mengisahkan sosok putri Kerajaan Majapahit.

"Tentu ini menggambarkan putri-putri Majapahit pada saat itu di balik besarnya Kerajaan Majapahit. Melambangkan putri-putri Majapahit melaksanakan tugasnya sebagai perempuan. Tari Bedoyo Putri Mojosakti bisa ditampilkan saat penyambutan," tandasnya. 

Baca juga: 6 Negara Ambil Bagian dalam KKN Internasional di Mojokerto, Bangun Jalan Paving hingga Mengajar

Perwakilan MURI, Sri Widayati menyatakan, Tari Bedoyo Putri Mojosakti berhasil menorehkan rekor Muri dengan 509 penari.

Tari Bedoyo Putri Mojosakti juga dikukuhkan sebagai rekor dunia sebagai karya asli dari Kabupaten Mojokerto

Hasil dari verifikasi ada 509 peserta, terdiri 506 siswi dan 3 srikandi pejabat Kabupaten Mojokerto yang menampilkan Tari Bedoyo Putri Mojosakti.
 
"Maka hari ini mengumumkan dan mengesahkan bahwa Pagelaran Tari Bedoyo Putri Mojosakti, oleh penari terbanyak 509 peserta resmi tercatat di Museum Rekor Dunia Indonesia. Sebagai rekor yang ke-11.102," jelasnya.

Baca juga: Tradisi Siraman Air Terjun Sedudo Jadi Upaya Pelestarian Budaya Lokal Nganjuk

Ia mengatakan, Tari Bedoyo Putri Mojosakti ini merupakan hasil ciptaan resmi dari masyarakat atau guru tari yang mengangkat kearifan lokal di Kabupaten Mojokerto.

"Sehingga tidak hanya dicatat sebagai rekor nasional, namun dikukuhkan sebagai rekor dunia untuk Tari Bedoyo Putri Mojosakti hasil karya asli dari Kabupaten Mojokerto," ujar Sri Widayati.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved