Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Nasib Guru di Flores Celup Tangan Siswa ke Air Panas Karena Curiga Korban Maling Kopi, Disdik Tegas

Beginilah akhirnya nasib guru di Flores Timur yang sengaja mencelupkan tangan siswanya ke air panas karena curiga sang anak maling kopi.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Kompas.com, Tribunnews.com
Ilustrasi air panas tempat mencelupkan tangan siswa yang dilakukan oleh guru di Flores Timur 

TRIBUNJATIM.COM - Seorang guru di Flores Timur tega mencelupkan tangan siswanya ke air panas sampai melepuh.

Guru di Flores Timur tersebut melakukan hukuman setelah curiga sang anak mencuri kopi.

Kini nasib guru di Flores Timur yang sengaja mencelupkan tangan siswanya ke air panas itu terancam.

Disdikbud Flores Timur langsung menindaklanjuti laporan yang viral di masyarakat itu.

Apa yang sebenarnya terjadi?

Seorang guru SMK di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur dilaporkan ke polisi karena menganiaya muridnya pada Rabu (2/8/2023).

Ia memaksa korban, YAP untuk menyelupkan tangannya ke dalam air mendidih.

Akibatnya, tangan kanan remaja asal Desa Pandai, Kecamatan Wotan Ulumado, Pulau Adonara itu melepuh.

Kasus tersebut mencuat setelah peristiwa tersebut diceritakan di grup Facebook.

Salah satu keluarga korban, Emanuel mengatakan, korban sudah pulang dan mendapat perawatan di rumah orang tuanya di Desa Pandai, Kecamatan Wotan Ulumado, Pulau Adonara.

Baca juga: Curhat Bidan Soroti Ibu-ibu di Jaksel, Syok Bukan Main Tahu Alasan Bawa Anak ke Klinik: Pasangkan KB

"Dia sudah ada di rumah. Tangan melepuh seperti yang kakak lihat di foto itu," kata Emanuel saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (4/8/2023), seperti dikutip Tribun Jatim dari Kompas.com

Emanuel juga menyebut bahwa pihak keluarga sudah melaporkan kejadian tersebut ke polisi pada Kamis (3/8/2023).

Emanuel menyebut peristiwa tersebut terjadi di asrama putra selepas jam pelajaran sekolah.

Pada Rabu (2/8/2023) malam sekira pukul 19.00 Wita, korban dan teman-temannya dipanggil oleh sang guru yakni terduga pelaku.

Kondisi tangan melepuh karena air panas
Kondisi tangan melepuh karena air panas (Kompas.com)

Saat itu sang guru yang berinisial N mencurigai korban dan teman-temannya mengambil kopi sachet,

"Yang dia (korban) cerita, bilang dengan beberapa teman dicurigai curi moka. Guru suruh celup tangan ke air panas, paksa begitu," kata Emanuel.

N mengatakan kepada para siswa jika tidak mencuri maka tangan mereka yang dimasukkan ke air panas akan baik-baik saja.

"Gurunya paksa kan, kebetulan korban yang paling pertama. Tanga sudah luka, jadi teman-teman yang lain tidak mau ikut," tuturnya.

Setelah kejadian tersebut, korban langsung menghubungi orangtuanya melalui video call Whatsapp.

Baca juga: Sosok Guru yang Diketapel Wai Murid, Kini Alami Kebutaan Permanen, Anak: Buta Dua-duanya

"Dia sudah tidak tahan, malamnya kasih tau orang tua, besoknya langsung lapor polisi," ceritanya.

Sementara itu Kasat Reskrim Polres Flores Timur, Iptu Lasarus M La'a, mengatakan telah menerima laporan dan sedang menangani kasus itu.

"Laporan sudah diterima kemarin dan korban sudah divisum. Kita tetap proses seusai aturan hukum," kata dia, Jumat (4/8/2023).

Meski sudah menerima laporan resmi, pihaknya belum melakukan pemeriksaan terhadap terduga pelaku.

"Pelaku sepertinya belum di BAP, karena laporannya kemarin siang," jelasnya.

Baca juga: Anaknya Dipukul karena Merokok, Orangtua Murid Ketapel Mata Guru hingga Buta, Keluarga Korban: Hukum

Dihubungi wartawan pada Sabtu (5/8/2023), N mengaku baru pertama menerapkan pembinaan yang dianggap kurang manusiawi.

Ia mengatakan cara itu ia ambil karena sering terjadi pencurian dalam lingkungan asrama.

"Ada 17 siswa yang celup, dan Fendi menjadi orang kedua. Pas saya cek, anak lain aman, tapi hanya dia yang luka," ungkapya.

Ne menggunakan ember untuk menampung air panas.

Menurutnya suhu air tidak mendidih karena terjeda 20 menit setelah direbus dengan kompor.

"Sekitar 20 menit, jadi mereka celup itu bukan sedang jerang di atas kompor," sahutnya.

Atas perbuatannya, ia meminta maaf kepada siswa dan keluarga besarnya.

Selain itu ia juga mematuhi konsekuensi hukum yang ditempuh keluarga korban.

ILUSTRASI Air Panas
ILUSTRASI Air Panas (Freepik)

Setelah viral di media sosial dan berbagai laporan aduan, Disdikbud Flores langsung mengirim tim investigasi.

Disdikbud tampak tegas menanggapi kasus penganiayaan murid itu.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Linus Lusi mengatakan, pihaknya segera menurunkan tim untuk menginvestigasi seorang guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kabupaten Flores Timur, yang diduga menyiksa siswa dengan mencelupkan tangan korban ke air panas.

"Kami turunkan tim investigasi ke sekolah tersebut dan mengambil langkah terhadap persoalan tersebut," kata Linus, kepada Kompas.com, Sabtu (5/8/2023) malam.

Linus juga mengatakan, izin operasional sekolah itu akan ditinjau kembali.

Baca juga: Tega Ayah di Lumajang Siram Air Panas ke Anak, Dipicu Emosi, 4 Bulan Kelakuan Ditutupi Terbongkar

Linus menyebutkan, sebagai sekolah tua di Kabupaten Flores Timur, sekolah itu seharusnya memiliki tradisi mendidik secara profesional.

Artinya kata dia, harus bercirikan sekolah berbasis keagamaan nasionalis yang memanusiakan manusia.

Namun, dengan tindakan malpraktik pembelajaran yang dilakukan oknum guru tersebut dengan label apapun, serta dalil apapun, tidak dibenarkan dalam pendidikan.

Linus juga meminta pihak yayasan yang menaungi sekolah itu, tak boleh berdiam diri terhadap kasus tersebut.

Pihaknya juga meminta yayasan menginvestigasi total kasus ini dan mengambil keputusan tepat demi terciptanya rasa nyaman untuk siswa dan orangtua murid.

"Tentunya kami mengambil langkah terhadap persoalan tersebut dengan melihat kembali izin operasional yang dikeluarkan.Terburuknya, izin operasionalnya dicabut," tegasnya.

Sebelumnya diberitakan, seorang guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), dilaporkan ke polisi karena diduga menyiksa anak didiknya dengan mencelupkan tangan korban ke air panas.

Adapun korban berinisial YAP, siswa asal Desa Pandai, Kecamatan Wotan Ulumado, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur.

Akibat perbuatan pelaku, korban mengalami luka bengkak di bagian tangan. Ia menangis menahan sakit, bahkan tidak bisa tidur sampai pagi hari.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved