Kepala Dispendukcapil Surabaya Diganti
BREAKING NEWS: Kepala Dispendukcapil Surabaya Diganti Setelah Temuan 40 KK di Satu Domisili
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi melakukan perombakan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Kadispendukcapil) Kota Surabaya. Kepala Dispendukcapil
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Koloway
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi melakukan perombakan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Kadispendukcapil) Kota Surabaya. Kepala Dispendukcapil Surabaya Agus Imam Sonhaji dipindah menjadi Asisten Pememerintah.
Pergantian tersebut dilakukan bersamaan dengan ratusan perangkat dinas yang lain di Kantor Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Senin (7/8/2023).
"Perputaran ini berdasarkan kontrak kinerja dan hasil penilaian tim ahli. Ada perputaran di beberapa dinas," kata Cak Eri usai pelantikan.
Melalui pergantian ini, Agus digeser menjadi Asisten Perekonomian dan Pembangunan. "Pak Agus menjadi Asisten 2," kata Wali Kota Eri.
Agus mengisi jabatan yang ditinggalkan Irvan Widyanto. Dalam pelantikan ini, Irvan yang pernah menjabat Kasatpol PP di era Risma itu kini ditunjuk menjadi Staf Ahli.
Baca juga: Jawaban Tak Terduga Wali Kota Eri Cahyadi Soal Namanya Masuk Kandidat Gubernur Jawa Timur
"Saya butuh staf ahli yang garang-garang. Staf ahli harus bisa mengendalikan OPD," katanya.
Di posisi barunya, Irvan akan melapor kepada Wali Kota terkait kinerja masing-masing dinas.
"Setiap 3 hari sekali, staf ahli harus bisa memaparkan inflasi, kemiskinan, dan stunting, serta lainnya. Sebab, Pak Sekda (Sekretaris Daerah) nggak bisa kerja sendiri. Staf Ahli berada full di dalam. Sehingga, tugas Sekda dibagi dengan Staf Ahli," katanya.
Sedangkan posisi Agus kemudian digantikan Eddy Christijanto yang sebelumnya menjabat Kepala Satpol PP Surabaya.
Sedangkan posisi Kasatpol PP lantas diisi M Fikser yang saat ini juga menjabat Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Surabaya.
"Pak Kasatpol PP masuk ke Dispendukcapil. Pak Fikser ada di Kasatpol PP. Namun, Pak Fikser jabatan definitifnya sebagai Kasatpol PP," katanya.
Baca juga: Banyak Temuan Data Ganda di Pulau Bawean, Dispendukcapil Gresik Diminta Segera Menuntaskan

Rotasi pejabat tersebut tak lama setelah adanya temuan soal satu domisili yang digunakan oleh 40 KK. Pemkot Surabaya menemukan adanya tren masyarakat pendatang melakukan "titip alamat" demi masuk KK Surabaya.
Dengan memiliki KK Surabaya, warga pendatang bisa merasakan bantuan dari Pemkot. Misalnya, pendidikan gratis, kemudahan akses kesehatan, hingga bantuan sosial lainnya.
Padahal, selama ini anggaran APBD Pemkot Surabaya diprioritaskan kepada warga membutuhkan di Surabaya yang minimal 5 tahun tinggal di Surabaya. Apabila banyak pendatang lantas berharap bantuan, Intervensi dikawatirkan akan kurang tepat sasaran dan tak optimal.
Wali Kota menegaskan, terhadap temuan seperti ini pihaknya akan melakukan penertiban. "Berdasarkan data dukcapil, ada satu rumah 40 KK. Itu kan nggak masuk akal," kata mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini.
Baca juga: LINK dan Cara Cetak KK Barcode Sendiri Tanpa ke Kantor Dispendukcapil Surabaya, Ada Pin Rahasia
Kepada para pejabat yang baru saja dilantik, Wali Kota menargetkan sejumlah masalah masyarakat bisa idselel.
Di antaranya, menurunkan kemiskinan, menurunkan pengangguran, menurunkan stunting, menurunkan angka kematian ibu dan hamil, meningkatkan ekonomi, hingga menurunkan gini ratio.
"Ini tugas seluruh dinas. Tidak jalan sendiri - sendiri namun kuncinya adalah pada kerjasama dan gotong royong," kata mantan ASN Pemkot Surabaya ini.
Selain pergeseran sejumlah Kepala Dinas tersebut, Wali Kota juga melantik sejumlah pejabat definitif kepala dinas yang sebelumnya kosong. Di antaranya, Dewi Soeriyawati sebagai Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Perdagangan (Dinkopdag).
Dewi sebelumnya merupakan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP). Posisi Kepala DPMPTSP kemudian diisi Afghani Wardhana yang sebelumnya merupakan Staf Ahli Wali Kota.
Tak hanya itu, Wali Kota juga melantik sejumlah camat, pejabat fungsional, serta struktural di beberapa dinas hingga kelurahan. Menurut Wali Kota, rotasi tersebut sebagai bentuk penyegaran.
"Di tingkat kecamatan dan kelurahan yang sudah 5 tahun kami putar. Kan tidak boleh 5 tahun. Bahkan gelombang berikutnya, kalau sudah 3 tahun, kami rolling (rotasi)," katanya. (bob)
Pelantikan Pejabat di Lingkungan Pemkot Surabaya, Senin (7/8/2023):
- Agus Iman Sonhaji (mantan Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil) sebagai Asisten Perekonomian dan Pembangunan
- Irvan Widyanto (mantan Asisten Perekonomian dan Pembangunan) sebagai menjadi Staf Ahli Wali Kota Bidang Hukum, Politik, dan Pemerintahan
- Dewi Soeriyawati (mantan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu) sebagai Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Perdagangan (Dinkopdag)
- Afghani Wardhana (mantan Staf Ahli Wali Kota) sebagai Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
- Eddy Christijanto (mantan Kepala Satpol PP Surabaya) menjadi Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
- Muhamad Fikser (PLT Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika) sebagai Kepala Satpol PP Surabaya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.