Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Penjelasan BMKG Hujan Cuma Guyur 1 Rumah di Tasik, Pemilik Ketakutan, Warga Langsung Tadah Airnya

Inilah penjelasan BMKG soal hujan yang cuma mengguyur satu rumah di Tasikmalaya, Jawa Barat, kesaksian tetangga mengungkapkan momen sebelum hujan.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Kompas.com, Tribunnews.com, TribunJabar.ID
Inilah penjelasan BMKG atas kejadian fenomena hujan yang cuma guyur satu rumah di Tasikmalaya, Jawa Barat. 

"Ternyata tidak ada yang bocor. Tidak lama dari situ, banyak warga berdatangan. Pak RT juga datang,” ucap Aldi.

Detik-detik rekaman tetangga Iceng soal rumah yang diguyur hujan
Detik-detik rekaman tetangga Iceng soal rumah yang diguyur hujan (TikTok via TribunJabar.ID)

Sementara itu, pemilik rumah yakni Iceng, malah mengaku ketakutan karena fenomena yang hanya terjadi pada rumahnya saja.

Iceng juga menceritakan gegara hujan yang cuma mengguyur rumahnya itu, banyak warga yang mendadak buru-buru menadah air yang turun.

Hujan hanya mengguyur salah satu rumah di Kelurahan Kahuripan, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, pada Sabtu (5/8/2023) pagi tak lama setelah azan subuh.

Pemilik rumah, Iceng mengaku ketakutan saat hujan hanya mengguyur rumahnya pagi itu, sedangkan tetangga Iceng langsung mengambil air hujan dengan ember dan wadah lainnya.

"Ada juga yang tangannya menadahkan air hujan itu terus diusap ke bagian badannya yang sakit,” kata Iceng, Senin (7/8/2023), dikutip TribunJatim.com dari TribunJabar.id via Kompas.com

“Saya boro-boro ingat (mengambil air hujan tersebut), karena ya takut lihat hujan cuma di rumah saya saja,” imbuhnya.

Baca juga: Puncak Udara Dingin di Malang Raya, Bakal Terjadi pada Agustus Nanti, Ada Fenomena El Nino?

Penjelasan ilmiah tentang hujan yang terkadang bisa hanya mengguyur sebuah area juga pernah diungkap sebelumnya.

Fenomena tersebut pun viral di media sosial dan mengundang banyak pertanyaan netizen.

BMKG pun menjelaskan fakta ilmiah terkait fenomena hujan hanya guyur satu rumah di Tasikmalaya.

Kepala Stasiun Geofisika BMKG Bandung, Teguh Rahayu mengatakan bila fenomena tersebut merupakan hal lazim di musim kemarau.

Ia menjelaskan awan hujan biasanya bergerak di atas wilayah dan melepaskan kelembaban saat pergi dalam bentuk hujan.

Bangunan dan struktur lainnya, kata Rahayu, bisa memblokir kejadian hujan sehingga menyebabkan hujan turun hanya di satu sisi jalan.

Lalu, sudut matahari dapat mempengaruhi fenomena itu pula yang menyebabkan kelembaban menguap dari satu sisi sebelum memiliki kesempatan untuk jatuh sebagai curah hujan, yang akibatnya satu sisi bisa dilihat kering sementara yang lain basah.

"Ini adalah fenomena lazim di musim kemarau, karena cahaya matahari dapat memainkan peran dalam skenario ini dengan menguap kelembaban dari satu sisi jalan. Ini berarti tidak ada hujan terjadi di sisi itu, dan di sisi lain yang tidak terpengaruh oleh cahaya matahari, terjadi curah hujan," kata Teguh, Selasa (8/8/2023).

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved