Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pemilu 2024

Hasil Survei SPIN: Elektabilitas Prabowo Subianto Tinggi, Kalahkan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan

Hasil survei SPIN untuk simulasi tiga capres 2024 menunjukkan Prabowo Subianto memiliki elektabilitas paling tinggi mengalahkan Ganjar dan Anies.

|
Editor: Elma Gloria Stevani
via Tribun Jabar
SPIN merilis hasil survei terkait elektabilitas bakal calon presiden yang diproyeksi akan turut serta dalam Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2024. 

TRIBUNJATIM.COM - SPIN merilis hasil survei terkait elektabilitas bakal calon presiden yang diproyeksi akan turut serta dalam Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2024.

Berdasarkan survei itu, Prabowo Subianto berada di posisi pertama, diikuti Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan.

Survei ini dilakukan dengan cara wawancara langsung dengan bantuan kuesioner kepada 1.230 responden di seluruh Indonesia.

Dengan 1.230 responden, margin of error survei ini sebesar 2,8 persen. Survei dilakukan pada tanggal 15-25 Juli 2023.

Direktur SPIN, Igor Dirgantara, mengatakan hasil survei simulasi tiga capres menunjukkan Prabowo memiliki elektabilitas paling tinggi mengalahkan Ganjar Pranowo dan Anies Bsswedan.

"Sebagian besar publik atau 41,7 persen akan memilih Prabowo Subianto sebagai presiden bila pemilu serentak dilaksanakan hari ini dan diikuti oleh tiga capres saja," kata Igor dalam rilis survei SPIN yang disiarkan secara daring, Jumat (4/8/2023).

"Sementara Ganjar masih berada di posisi kedua dengan 30,3 persen, dan Anies berada di posisi ketiga memperoleh 21,0 persen. Masih ada 7,0 persen publik belum punya pilihan," katanya.

Berikut hasil survei elektabilitas capres simulasi tiga nama:

Prabowo Subianto: 41,7 persen
Ganjar Pranowo: 30,3 persen
Anies Baswedan: 21 persen
Tidak Tahu: 7 persen

Berikut ini beberapa survei terbaru lainnya yang dirangkum TribunJatim.com sejak awal Juli 2023.

Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC)

SMRC merilis survei terbaru perihal bakal calon presiden yang diprediksi akan tampil dalam pemilihan presiden mendatang.

Fokus survei adalah efek dukungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam kontestasi tersebut.

Hasilnya, sebanyak 40,6 persen publik menilai Jokowi mendukung Ganjar Pranowo; 28,3 persen Prabowo Subianto; dan 11,9 persen Anies Baswedan.

Demikian temuan survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Juli 2023 yang dipresentasikan dalam Program 'Bedah Politik bersama Saiful Mujani' episode "Efek Jokowi di Pilpres 2024" melalui kanal YouTube SMRC TV pada Kamis, 3 Agustus 2023.

Saiful menjelaskan mengapa pembicaraan dukungan dari Jokowi menjadi penting karena tingkat kepuasan pada kinerja Jokowi sangat positif di mata pemilih. Pada survei SMRC Juli 2023, tingkat kepuasan publik pada Jokowi 77,3 persen, bahkan sempat mencapai sekitar 80 persen.

"Jika penilaian publik pada Jokowi sangat positif, dan jika dia memihak pada satu calon, maka pemilih yang positif pada Jokowi akan cenderung mendukung calon-calon yang didukung olehnya," jelas pendiri SMRC tersebut.

Menurut Saiful, pemilih yang memiliki penilaian positif pada kinerja Jokowi kemungkinan berharap program-program yang ada dilanjutkan pada pemerintahan berikutnya.

Siapa di antara calon presiden sekarang yang dinilai publik akan melanjutkan program kebijakan Jokowi?

Dari empat nama yang diajukan dalam survei ini, ada 40 persen yang menilai Ganjar bisa melanjutkan program kebijakan Jokowi; 29,7 persen menyebut Prabowo; 15 persen Anies; dan 0,9 persen Airlangga Hartarto.

Masih ada 14,4 persen yang belum menjawab.

Dalam tiga kali survei (April sampai Juli 2023), penilaian bahwa Ganjar bisa melanjutkan kebijakan Jokowi tidak mengalami perubahan berarti, 44,5 persen di April-Mei; 36,3 persen Mei; dan 40 persen di Juli 2023. Sementara penilaian bahwa Prabowo bisa melanjutkan kebijakan Jokowi sedikit menguat dari 25 persen di April-Mei, menjadi 27,9 persen Mei; dan 29,7 persen di Juli 2023.

Saiful memberi catatan bahwa angka sekitar 15 persen publik yang menilai Anies akan melanjutkan program Jokowi kemungkinan berasal dari masyarakat yang kurang mengakses informasi.

Kesimpulan itu muncul karena opini yang berkembang di media massa adalah bahwa Anies adalah tokoh yang akan melakukan perubahan.

Secara umum, opini publik tentang siapa yang akan melanjutkan program Jokowi cukup menyebar di antara Ganjar dan Prabowo.

Tidak ada satu orang pun yang mendapatkan opini mayoritas dari pemilih bahwa dia akan melanjutkan program Jokowi.

Menurut Saiful, hal ini terjadi karena kekaburan atau ketidakjelasan sikap Jokowi sehingga sikap dan opini masyarakat juga terpolarisasi tentang siapa tokoh pelanjut program pemerintahan sekarang.

Dalam pertanyaan yang lebih eksplisit siapa capres yang didukung Jokowi menurut pandangan publik, ada 40,6 persen yang menyebut Ganjar adalah tokoh yang didukung Jokowi sebagai calon presiden 2024; 28,3 persen menyebut Prabowo; 11,9 persen Anies; 0,4 persen lainnya; dan 18,7 persen tidak jawab.

Saiful menjelaskan bahwa data ini juga menunjukkan pemilih terpolarisasi dalam menentukan siapa capres yang didukung Jokowi.

LSI Denny JA

LSI Denny JA merilis hasil survei head to head bakal capres Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo. Prabowo dan Ganjar berjarak 10,4 persen.

Survei ini dilakukan secara tatap muka (face to face interview) dengan menggunakan kuesioner kepada 1.200 responden di seluruh Indonesia. Dengan 1.200 responden, margin of error survei ini sebesar 2,9 persen.

Survei dilakukan pada tanggal 3-15 Juli 2023.

"Bulan Januari 2023, elektabilitas Prabowo 38,5 persen. Bulan Mei naik menjadi 44,5 persen. Bulan Juni naik kembali menjadi 50,4 persen, dan Bulan Juli juga naik menjadi 52 persen," ujar peneliti LSI Hanggoro Doso Pamungkas saat memaparkan rilis di Kantor LSI Denny JA, Jakarta, Senin (31/7/2023).

"Elektabilitas Ganjar pada bulan Januari 2023 sebesar 43,1 persen. Bulan Mei turun menjadi 38,1persen.

Bulan Juni berhasil rebound menjadi 43,2 persen . Akan tetapi bulan Juli turun menjadi 41,6 persen," imbuhnya.

Berikut hasil survei head to head Prabowo Vs Ganjar di LSI Denny JA:

Prabowo Subianto: 52 persen
Ganjar Pranowo: 41,6 persen
Tidak tahu/tidak jawab: 6,4 persen.

Sementara itu, LSI Denny JA juga menyatakan Ganjar unggul hanya di pemilih PDIP.

Sementara, Prabowo unggul di semua pemilih partai selain PDIP.

Pada pemilih agama, Prabowo unggul di pemilih muslim.

Ganjar Pranowo unggul di pemilih non muslim.

Begitu juga dengan gender, Prabowo Subianto disebut unggul di kalangan pemilih laki-laki maupun perempuan.

Utting Research

Lembaga survei yang berbasis di Australia, Utting Research, merilis hasil jajak pendapat terkait elektabilitas para tokoh menjelang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024. Hasilnya, nama Ganjar Pranowo menjadi tokoh yang berada di peringkat pertama mengalahkan Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.

Managing Director Utting Research John Utting mengatakan ketiga bakal calon presiden (bacapres) tersebut memiliki perolehan suara yang tidak berjauhan. Elektabilitas Ganjar Pranowo tercatat mencapai 34 persen, disusul Prabowo Subianto sebesar 33 persen, dan Anies Baswedan hanya 27 persen.

Sisanya, sebanyak tiga persen responden menjawab rahasia dan atau belum memutuskan. Sementara tiga persen lainnya memilih untuk tidak menjawab.

"Pilpres 2024 Indonesia sangat menarik. Hingga delapan bulan menjelang hari-H, pemenangnya masih sangat tidak jelas. Tiga kontestan terkuat masih sangat berimbang elektabilitasnya," ujar John dalam keterangan tertulis, Jumat (28/7/2023).

Menurut John, dengan selisih yang tipis di antara ketiga calon membuat kompetisi masih rentan terjadi perubahan pilihan pemilih menjelang pilpres nanti. Selain itu, terkait pertanyaan tentang bagaimana visi misi capres yang diinginkan publik, dia mengatakan sebagian besar responden menjawab ingin keberlanjutan program Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan adanya sejumlah perbaikan.

"Responden yang menginginkan visi misi melanjutkan sebagian kebijakan pemerintahan Jokowi dan memperbaiki sebagian lainnya mencapai 61 persen," terangnya.

Sedangkan yang menginginkan pemerintahan baru dengan sebaiknya membuat kebijakan baru dan berbeda tercatat sebesar 20 persen.

Sebagai informasi survei Utting Research dilakukan secara tatap muka pada 12-17 Juni 2023 dengan jumlah sampel responden sebesar 1.200 yang tersebar secara proporsional di 34 provinsi di Indonesia. Survei tersebut dilakukan menggunakan metode multi stage random sampling, dengan margin of error sebesar 2,8 persen pada tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.

Lembaga Survei Nasional (LSN)

LSN merilis hasil survei terbaru terkait elektabilitas calon presiden (Capres) 2024. Dalam survei tersebut, elektabilitas Prabowo Subianto yang paling tinggi.

Survei ini dilaksanakan pada 10 sampai 19 Juli 2023 di 34 provinsi di seluruh Indonesia. Populasi dari survei ini adalah seluruh Warga Negara Indonesia yang telah berumur minimal 17 tahun (memiliki e-KTP).

Adapun jumlah sampel sebanyak 1420 responden yang diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara acak berjenjang (multistage random sampling). Pengumpulan data dilakukan melalui teknik wawancara tatap muka dengan responden dipandu kuesioner.

Sedangkan ambang kesalahan (margin of error) yang ditetapkan dalam survei ini sebesar kurang lebih 2,6 persen dengan tingkat kepercayaan (level of confidence) 95 persen . Validasi data mengacu pada data kependudukan yang dikeluarkan BPS.

Adapun LSN membuat survei ini dalam beberapa format. Dalam format pertanyaan terbuka, Prabowo Subianto berada di posisi paling atas.

"Prabowo Subianto selalu leading atas Ganjar Pranowo maupun Anies Baswedan. Ketika LSN mengajukan pertanyaan secara terbuka (top of mind) siapakah yang akan dipilih jika saat ini dilaksanakan Pilpres, sebanyak 28,5 % secara spontan menyebut nama Prabowo. Sementara yang menyebut nama Ganjar sebanyak 17,6 persen dan Anies hanya 13,4 persen," ujar Direktur Eksekutif LSN Gema Nusantara Bakry dalam rilis survei LSN, Rabu (26/7/2023).

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa LSN juga mengajukan pertanyaan secara tertutup.

Prabowo Subianto tetap kokoh di puncak dengan elektabilitas 33,8 persen.

Sedangkan Ganjar hanya dipilih oleh 20,2 persen dan Anies menjadi pilihan 16,4 persen responden.

Posisi Prabowo juga tetap di atas saat simulasi tiga nama.

"Begitu pula saat LSN membuat simulasi Pilpres hanya diikuti tiga kandidat saja, Prabowo semakin menguat dengan elektabilitas 40,5 persen. Sementara Ganjar hanya didukung oleh 30,8 persen responden dan Anies menjadi pilihan 22,4 persen responden," ujarnya.

Gema Nusantara Bakry mengungkap posisi Prabowo menguat lantaran endorsement dari Presiden Jokowi. Jokowi disebut total mendukung Prabowo.

"Salah satu faktor penyebab mengapa trend elektabilitas Prabowo Subianto semakin menguat sementara Ganjar Pranowo cenderung melemah adalah faktor endorsement Presiden Jokowi. Berdasarkan observasi LSN, Presiden Jokowi yang beberapa waktu lalu disebut-sebut berdiri dengan dua kaki, namun kini kedua kaki Jokowi nampaknya cenderung total mendukung Prabowo," ujarnya.

Fixpoll Media Polling Indonesia

Lembaga survei Fixpoll Media Polling Indonesia menyebut simulasi pasangan Prabowo Subianto dan pasangan Anies Baswedan saling mengalahkan dalam survei calon presiden di Jawa Barat. Sementara simulasi pasangan Ganjar Pranowo konsisten di urutan ketiga.

Direktur Eksekutif Fixpoll Media Polling Indonesia Mohammad Anas RA mengatakan elektabilitas Prabowo dan Anies bersaing di Jabar. Adapun elektabilitas Ganjar tertinggal jauh.

"Dalam simulasi tiga nama, Prabowo juga unggul 38,4 persen, dibayangi Anies di posisi kedua 33,7 persen, dan Ganjar 16,9 persen," kata Anas dalam keterangan tertulis, Selasa (25/7).

Fixpoll membuat empat simulasi pilpres dengan memasangkan tiga kandidat itu dengan sejumlah nama. Dua simulasi dimenangkan Anies dan dua simulasi lainnya dimenangkan Prabowo

Simulasi pertama adalah Anies Baswedan-Agus Harimurti (AHY) (36,1 persen), Prabowo Subianto-Erick Thohir (30,6 persen), dan Ganjar Pranowo-Nasaruddin Umar (17,9 persen). Sebanyak 15,4 persen responden menyatakan tidak tahu/tidak jawab.

Simulasi kedua dimenangkan Prabowo Subianto-Muhaimin Iskandar (36,2 persen). Lalu ada Anies Baswedan-La Nyalla Mattalitti (34,9 persen), Ganjar Pranowo-Erick Thohir (16,1 persen), dan tidak tahu/tidak jawab (12,8 persen).

Anies Baswedan-Gatot Nurmantyo memenangkan simulasi ketiga dengan 36,3 persen. Kemudian Prabowo Subianto-Erick Thohir (31,3 persen), Ganjar Pranowo-Andika Perkasa (16,2 persen), dan tidak tahu/tidak jawab (16,2 persen).

Simulasi terakhir dimenangkan Prabowo Subianto-Khofifah Indar Parawansa (36,5 persen). Selanjutnya ada Anies-Ahmad Heryawan (33,1 persen), Ganjar-Sandiaga Uno (16,4 persen), serta tidak tahu/tidak jawab 14 persen.

Anas menjelaskan keunggulan Prabowo di Jawa Barat dipengaruhi basis suara Pilpres 2014 dan 2019. Basis itu masih bertahan mendukung Prabowo hingga saat ini.

"Pemilih Prabowo-Sandi pada pilpres 2019 masih konsisten memilih Prabowo bila dilakukan pilpres hari ini 48,1 persen (responden)," ujarnya.

Anas berkata capaian Anies di Jawa Barat karena kekompakan pemilih PKS dan Partai NasDem.

Sementara itu keunggulan Anies di Jabar disebabkan beberapa faktor yaitu, Pertama, Anies identik dengan tokoh perubahan, sekitar 37,5 persen. Citra Anies sebagai pemimpin yang mewakili umat juga berpengaruh dalam survei ini.

"Anies direpresentasikan sebagai figur yang mewakili visi politik keumatan. Masyarakat Jabar yang menginginkan pemimpin memiliki visi politik yang membawa kemaslahatan umat jumlahnya 44,6 persen," ucap Anas.

Sementara itu, kekalahan Ganjar dipengaruhi faktor historis PDIP yang tak pernah menang di daerah itu. Lalu ada masalah dampak soliditas partai pendukung Ganjar di Jawa Barat.

"Partai koalisi Ganjar hanya pemilih PDIP yang solid memilih Ganjar, sementara pemilih Hanura 100 persen dan Perindo 50 persen mayoritas memilih Anies Baswedan dan pemilih PPP 41,7 persen mayoritas memilih Prabowo Subianto," ujarnya.

Artikel ini telah tayang di Tribun Jabar

Berita tentang Pemilu 2024 lainnya

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved