Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Jawa Timur

Penyebab Harga Telur Ayam di Jatim Naik, Ada Kaitannya dengan Rusia dan Ukraina

Kepala Dinas Peternakan Jawa Timur Indyah Aryani mengatakan bahwa harga telur ayam yang kini tengah melambung naik sulit untuk bisa turun kembali.

Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Taufiqur Rohman
Freepik
ILUSTRASI Telur Ayam - Heboh anak bunuh ayah kandung perkara tanya soal telur. Kepala Dinas Peternakan Jawa Timur Indyah Aryani mengatakan bahwa harga telur ayam yang kini tengah melambung naik sulit untuk bisa turun kembali. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Fatimatuz Zahroh

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Kepala Dinas Peternakan Jawa Timur Indyah Aryani mengatakan bahwa harga telur ayam yang kini tengah melambung naik sulit untuk bisa turun kembali.

Hal ini lantaran penyebab kenaikan harga telur ayam ini disebabkan oleh faktor yang terpengaruh dari kondisi global.

Sebagaimana diketahui harga telur ayam ras di Jawa Timur berdasarkan Siskaperbapo Pemprov Jatim saat ini rata-rata adalah Rp 29.256 per kilogram.

Di sejumlah kabupaten di Jatim harga telur ayam ras bahkan mencapai Rp 31.000 per kilogram.

Yaitu di Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Pamekasan, dan Kabupaten Sumenep.

Sedangkan harga telur ayam ras terendah di Jatim ada di Kabupaten Bondowoso dengan harga Rp 27.375 per kilogram.

Sedangkan yang lain rata-rata ada di angka Rp 28.000 per kilogram hingga Rp 29.000 per kilogram.

"Pada dasarnya jika kita melihat stok suplai telur ayam ras, Jatim sebenarnya kondisinya surplus."

"Saat ini kita surplus 7.835 ton. Karena suplai kita adalah 40.283 ton dan konsumsi Jatim itu 32.448 ton," kata Indy, pada Surya (Tribun Jatim Network), Senin (14/8/2023).

Dengan rata-rata harga telur ayam ras di angka di atas, sejatinya dikatakan Indy harga telur ayam di kandang juga tidak terpaut jauh yaitu Rp 27.000 per kilogram.

Sehingga memang kondisi produksi telur ayam yang memang tinggi.

Lebih lanjut dikatakan Indy penyebab harga telur ayam ras ini karena saat ini masih terdampak kondisi pandemi covid-19 yang lalu.

Dimana saat pandemi covid-19 banyak peternak ayam petelur yang gulung tikar.

Dan saat ini masih belum pulih sehingga suplai juga berkurang.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved