Kirab Grebeg Tutup Suro Ponorogo, Gubernur Jatim: Ada Garansi Pelestarian Budaya

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Pramita Kusumaningrum

TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Acara gelaran tutup bulan suro di Kabupaten Ponorogo berakhir.

Serangkaian acara yang diselenggarakan terpusat di Monumen Bantarangin, Kecamatan Kauman, Kabupaten Ponorogo.

Acara pamungkas berupa gelaran kirab Grebeg Tutup Suro Ponorogo.

Penutupan bulan suro ini dihadiri oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.

Orang nomor satu di Jawa timur itu turut dalam kirab grebeg tutup suro.

Khofifah menyapa warga yang sudah menunggu di sepanjang rute kirab di monumen Bantarangin menuju Lapangan Taap menuju Perempatan Gerdon.

Baca juga: HUT Ponorogo ke-527, Ada Pameran Ekraf hingga Konser NOAH, Kang Giri: Ada Perputaran Ekonomi

Kemudian Kecamatan Kauman lalu Perempatan Kerun Ayu menuju Balai Desa Carat terus ke Balai Desa Kauman.

Rute selanjutnya perempatan Sampung terakhir kembali ke monumen Bantarangin lagi.

“Ada proses yang bisa memberikan garansi bahwa pelestarian budaya dan ekspresi dari dinamika masyarakat bisa terus dilestarikan dari Grebeg Suro yang sore ini sudah penutupan,” ujar Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, Selasa sore.

Dia menyebutkan tentu ada proses panjang yang menghentarai bagaimana proses budaya ini menjadi karakter masyarakat dengan keberanian.

Dengan bela NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).

“kebetulan ini di bulan kemerdekaan. Terima kasih masyarakat ponorogo memberikan sambutan cukup hangat terutama di saat keberangkatan saat proses kirab ini dilakukan,” katanya.

Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko mengaku bahwa acara Suro di Ponorogo ada 2 agenda besar.

Pertama adalah awal bulan Muharam atau Suro Ponorogo mempunyai Grebeg Suro.