Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Gadis Tasikmalaya Ditemukan Tertelungkup dan Mata Melotot di Kamar Kos, Saksi: Datang Bareng Pacar

Masyarakat Tasikmalaya dibuat gempar. Itu karena adanya penemuan jenazah gadis di kamar kos.

Editor: Januar
Tribun Priangan/Aldi M Perdana
Seorang gadis muda ditemukan meninggal dunia di sebuah kamar kos di Kelurahan Linggajaya, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Rabu (16/8/2023) petang. 

TRIBUNJATIM.COM- Masyarakat Tasikmalaya dibuat gempar.

Itu karena adanya penemuan jenazah gadis di kamar kos.

Jenzah gadis tersebut ditemukan sudah membiru dan matanya melotot.

Innalillahi, jasad gadis muda ditemukan tewas di sebuah kamar indekos.

Insiden nahas itu terjadi di wilayah Kelurahan Linggajaya, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.

DIlansir dari TribunStyle, jasad gadis muda tersebut ditemukan pada Rabu sore, (16/8/2023) lalu, telah menjalani autopsi hari ini, Jumat (18/8/2023).

Autopsi yang dimulai pukul 17.00 WIB sampai 20.00 WIB tersebut diketahui dilakukan oleh dokter forensik Fahmi Arief Hakim dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Slamet Garut di RSUD Singaparna Medika Citrautama (SMC).


“Tadi kami sudah melaksanakan autopsi ya. Seperti yang sudah kita ketahui semua, jadi pemeriksa autopsi itu meliputi pemeriksaan luar dan pemeriksaan dalam,” jelas Fahmi kepada TribunPriangan.com di RSUD SMC pada Jumat (18/8/2023) malam.

Baca juga: Nasib Tragis Pengendara Motor Trenggalek, Tabrak Bus Pelita Indah saat Menyalip Mobil, Tewas di TKP

Terkait pemeriksaan luar dan dalam, ia mengatakan bahwa semua hasilnya telah dicatat dan diserahkan ke pihak kepolisian.

“Jadi, semua hasil autopsi itu semua sudah kami catat, termasuk pemeriksaan organ dalam. Kemudian jenis pemeriksaannya juga sudah kami lakukan, meliputi pemeriksaan toksikologi (red: bidang ilmu yang mempelajari efek bahaya yang dapat ditimbulkan oleh bahan kimia atau zat pada manusia, hewan, dan lingkungan) untuk zat-zat yang kita duga ada di dalam tubuhnya,” lengkap Fahmi.

“Kami sudah mengambil sampel darah, sampel urin, kemudian jaringan organ untuk kita uji tes toksikologi-nya, apakah ada racun atau tidak,” lanjutnya.

Tak sampai di situ, sambung Fahmi, pihaknya juga telah melakukan pemeriksaan penyakit terhadap jasad korban.

“Apakah ada penyakit atau tidak, gitu ‘kan? Maksudnya penyakit yang mematikan, yang bisa berkontribusi sebagai penyebab kematian,” terangnya.

Kemudian, Fahmi juga melakukan pemeriksaan terkait ada atau tidaknya trauma yang terjadi pada jasad perempuan muda tersebut.


“Itu semua sudah kami lakukan, dan hasilnya, tidak bisa kami keluarkan sekarang, karena harus menunggu semua hasil yang tadi yang tidak bisa kita kerjakan di sini,” jelasnya.

“Adapun yang sekarang sudah kami lakukan, yakni mengambil sampel-sampel itu dulu, karena secara makroskopik (red: sesuatu yang masih dapat diamati dengan mata telanjang) pada pemeriksaan tadi, kami belum menemukan adanya tanda-tanda yang mengacu kepada sebuah kematian, jadi belum bisa kami pastikan ya,” lanjut Fahmi.

Pihaknya juga telah melakukan pemeriksaan menyeluruh secara Histopatologi atau cabang biologi yang mempelajari kondisi dan fungsi jaringan dalam hubungannya dengan penyakit.

“Kami harus bedakan, apakah ini karena memang prosesnya karena kekerasan atau bukan, karena pada setiap kasus itu, penampilannya bisa sama, tapi penyebabnya itu bisa berbeda,” pungkasnya.

Terpisah, Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Tasikmalaya Kota, AKP Agung Tri Poerbowo melalui Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), IPDA Doddy Darmawan mengungkap, bahwa korban masih di bawah umur.

“Usianya masih di bawah 18 tahun, tepatnya 17 tahun, mengingat korban kelahiran 2006,” terang Doddy kepada TribunPriangan.com di Rumah Sakit Umum Daerah Singaparna Medika Citrautama (RSUD SMC) pada Jumat (16/8/2023) malam.

“Saat ini, kami masih melakukan autopsi untuk mengetahui penyebab kematian korban,” lanjutnya.

Melalui pantauan TribunPriangan.com di lokasi, jasad perempuan tersebut baru dilakukan autopsi pada pukul 17.00 WIB dan selesai pada sekira pukul 20.00 WIB.

“Sampai saat ini belum ada tersangka dan kami juga belum menerapkan pasal, karena harus menunggu hasil autopsi,” paparnya.

Terkait keterangan saksi di Tempat Kejadian Perkara (TKP), Doddy menjelaskan bahwa pihaknya telah mengumpulkan beberapa informasi.

“Pada saat kami menerima laporan (ditemukannya jasad perempuan tersebut), kami langsung cek TKP dan kami memeriksa beberapa orang saksi,” lengkapnya.

Untuk penyelidikan lebih lanjut, sambung Doddy, pihak kepolisian masih menunggu hasil autopsi untuk memastikan penyebab kematian korban.

“Kami masih menunggu hasil autopsi,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, seorang perempuan muda ditemukan meninggal dunia di sebuah kamar indekos yang terletak di Kelurahan Linggajaya, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat pada Rabu (16/8/2023) petang.

Penjaga indekos, Nur (27), mengatakan bahwa kejadian tersebut pertama kali diketahui oleh dirinya pada sekira pukul 18.00 WIB.

“Dia (red: korban) ke sini pukul 16.00 WIB. Dia bilang ke saya, katanya mau istirahat karena baru pulang kerja,” tutur Nur kepada TribunPriangan.com di Tempat Kejadian Perkara (TKP) pada Rabu (16/8/2023) malam.

Ia juga mengungkapkan, bahwa korban datang bersama seorang lelaki yang diduga pacarnya, sehingga dirinya pun segera menyerahkan kunci kamar indekos tersebut kepada korban.

"Sampai magrib, korban tidak terlihat kaluar (dari kamar indekos tersebut). Makanya saya penasaran terus," lengkap Nur.

Oleh sebab itu, dirinya sempat mengetuk pintu kamar korban, namun tidak ada jawaban dari dalam.

Maka, Nur memberanikan diri untuk masuk ke kamar tersebut.

Akan tetapi, saat dirinya memasuki kamar tersebut, Nur mendapati korban tengah tertelungkup di atas kasur.

Melihat korban tidak bergerak, Nur segera memanggil temannya yang bernama Edo (28).

Bersama Edo, Nur segera membalikan tubuh korban yang memang pada saat itu tampak membiru.

Pada saat itulah, Nur dan Edo mendapati korban sudah dalam kondisi tidak bernyawa.

"Mukanya biru. Matanya melotot. Saya langsung pingsan," pungkas Nur.

Edo juga mengatakan, pada saat ditemukan tidak bernyawa, korban tengah mengenakan kaos dan celana pendek berwarna hitam. Sementara kasur korban juga tampak berantakan.

"Saya langsung teriak minta bantuan," tutup Edo.

Salah satu warga setempat yang turut datang menghampiri kamar tersebut juga mengatakan, bahwa saat ditemukan, kondisi mata korban tampak melotot dan menjulurkan lidah dengan mulut berbusa.

Terpisah, Kapolsek Mangkubumi IPTU Hartono membenarkan adanya kejadian tersebut.

“Saat mengetahui kejadian tersebut, saya langsung berkoordinasi dengan piket Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Tasikmalaya Kota,” ungkapnya.

“Terkait motif dan temuan di TKP, saat ini masih didalami,” pungkas Hartono.

Kasus serupa juga terjadi di tempat lain, beberapa waktu lalu.

Sebuah kasus pembuangan mayat terjadi di Sragen.

Ironisnya, kejahatan itu dilakukan seorang remaja bersama kekasihnya.

Pelaku sempat ingin nodai korban.

Dilansir dari Tribunnewsmaker, seorang gadis remaja berinisial KN (15) terlibat dalam kasus penemuan mayat perempuan di kebun pisang di Sragen, Jawa Tengah.

Seperti diketahui, korban dari kasus itu adalah YSAP (22) warga Desa Klodran, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Ternyata KN diajak kekasihnya, AAJ (23) membuang mayat korban.

AAJ nekat membunuh YSAP yang ia kenal lewat aplikasi online sejak tiga minggu lalu.

Selama berkenalan, mereka sudah sekali bertemu.

Ironisnya, korban dibunuh di pertemuan keduanya.

"Sempat bertemu sekali, hingga kedua kalinya korban dibunuh," ujar Kapolres Sragen AKBP Piter Yanottama.

Pembunuhan berawal saat pelaku ingin mengajak korban untuk berhubungan badan.


Pelaku kemudian mengajak korban ke rumahnya di kawasan Ngemplak, Boyolali.


Di rumahnya, pelaku mencampur es teh dengan empat jenis obat-obatan dan berencana memperkosa korban.

Namun setelah minum es teh yang dicampur obat, korban terlihat pucat dan lemas.

Lantaran khawatir, AAJ kemudian menghubungi pacarnya berinisial KN (15).

"KN kemudian datang ke rumah AAJ," kata AKBP Piter Yanottama.

AAJ kemudian menceritakan yang terjadi kepada KN.

Lantaran tak ada solusi, AAJ dan KN meninggalkan YSA di lokasi untuk pergi melayat.

Setelah melayat, AAJ kembali ke rumah sendirian dan melihat YSA sudah dalam kondisi sadar.

Kepada AAJ, YSA bertanya "kowe meh nangdi meneh (kamu mau kemana lagi)"

Mendengar pernyataan YSA, AAJ kalap dan mencekik serta membekap YSH hingga tewas.

Setelah memastikan YSA meninggal, AAJ kembali menghubungi KN.

Lalu Keduanya membuang jenazah YSA di di Dukuh Kalioso, Desa Jetiskarangpung, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen.

Seusai membuang mayat korban, AAJ memilih menjual motor korban melalui aplikasi online.

Niatan pelaku adalah menghilangkan jejak korban yang telah dibunuhnya.

"Motor sudah saya jual untuk menghilangkan jejak, saya jual di Yogyakarta melalui salah satu aplikasi," ujar AAJ, Selasa (27/6/2023).

AAJ menjual sepeda motor korban dengan harga murah yakni Rp5 juta.

Namun uang hasil penjualan sepeda motor tersebut tak digunakannya untuk bersenang-senang.

Setengah dari hasil penjualan motor dikirim ke ibunya yang ada di Sumatera.

Sementara sisanya digunakan untuk pegangan hidup karena dirinya sehari-hari bekerja sebagai buruh harian.

"Saya jual Rp5 juta, sepeda motor + STNK. Uangnya untuk saya kirim ke orang tua saya yang berada di Sumatera Selatan sana," terangnya.

Tenyata AAj adalah seorang residivis pencurian ponsel di Sumatera Selatan.

Sementara itu AKBP Piter Yanottama membenarkan KN merupakan orang yang membantu eksekusi pembuangan jasad korban di kebung pisang.

Pembuangan jasad dilakukan oleh AAJ dan KN menggunakan sepeda motor bertiga sekira pukul 03.00 WIB.

"Kini KN sedang dalam penyidikan, mengingat KN ini dalam artian masih di bawah umur, usia KN sekira 15 sampai 17 tahun," tandasnya.

 


Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

 

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved