Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Alasan Panglima Pajaji Minta Maaf ke Panglima Jilah, Akui Keteledoran, 'Seolah Isu Semakin Panas'

Panglima Pajaji dan Panglima Jilah sebelumnya berseteru soal Ibu Kota Negara (IKN) dan Rocky Gerung.

|
Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Instagram/@kamidayakkalbar
Akhirnya Panglima Pajaji (kanan) minta maaf ke Panglima Jilah (kiri). 

Pasukannya muncul jika ada persoalan di tengah masyarkat Borne.

"Saya memperjuangkan kebenaran," ujarnya.

 Dia mengatakan, ikut membantu Panglima Jilah mendirikan dan membentuk Pasukan Merah atau TBBR.

Berjuang mati-matian siang dan malam tak kenal lelah.

"Saya Salah satu hulubalang yang berjuang bergerak di bidang spiritual," jelasnya.

Namun kemudian dia memilih keluar, karena ada dua sebab, pertama ada sumpah janjinya kepada leluhur dan persoalan prinsip dan visi misi dari sikap politik Panglima Jilah.

Menurut Panglima Pajaji, dia memiliki andil besar membangun Pasukan Merah bersama Panglima Jilah.

Merintis pasukan merah yang tidak kenal siang pagi maupun terus membina pasukan merah.

"Setelah tiga tahun saya rasa sudah cukup mendidik pasukan merah, saya istirahat. Mulai saat ini, saya tidak ada sangkut pautnya. Namun untuk Pangliama Jilah saya menghormatinya. Dia sudah mengenal siapa saya, termasuk para senior, mereka sudah kenal siapa saya," ujarnya.

Menurut dia, membangun pasukan merah tidak mudah.

Selama tiga tahun menyatukan dan memperjuangkan, secara diam, dan tidak banyak bicara.

"Kami tidak mau bersuara, semua demi kebenaran dan keadilan," ujarnya.

Baca juga: Jawaban Anies Baswedan saat Ditanya soal IKN: Jika Tak Punya Dasar Kuat, Tidak Dirasakan Baik

Namun, visi misanya sudah tidak sejalan dengan Panglima Jilah dan pasukan merah.

Sehingga memutuskan keluar.

Sebab masyarakat Dayak mencari keadilan atas tegaknya IKN.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved