Berita Malang
Proses Bangun Drainase, Pemkot Malang Target Sawojajar Bebas Banjir Tahun 2023
Pemkot Malang menargetkan banjir di Sawojajar bisa teratasi pada tahun ini. Saat ini, Pemkot Malang melalui Dinas PUPR-PKP tengah bangun drainase
Penulis: Benni Indo | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Benni Indo
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Pemerintah Kota Malang menargetkan banjir di Sawojajar bisa teratasi pada tahun ini. Saat ini, Pemkot Malang melalui Dinas PUPR-PKP tengah membangun drainase yang ukuran diameternya 1,5 meter. Ukuran 1,5 meter itu dipasang di dekat jalan utama kawasan Sawojajar.
Kepala Dinas PUPR-PKP, Dandung Djulharjanto menjelaskan, pengerjaan yang tengah dilakukan saat ini untuk mengatasi banjir kawasan Jalan Danau Toba, Ki Ageng Gribig, Jongge dan Bratan Timur. Dirinya cukup optimis rencana nol genangan bisa dilakukan pada tahun ini.
"Desainnya seperti itu, bisa mengatasi genangan pada tahun ini. Sekarang sedang berjalan pengerjaannya di Jl Ki Ageng Gribig dan Bratan Timur," ujarnya, Senin (28/8/2023).
Pengerjaan drainase ini merupakan bagian dari rencana nol genangan pada 2028. Rencana itu telah dicanangkan oleh Pemkot Malang.
Selain membangun dan memeliharan drainase, upaya lain yang dilakukan untuk mengatasi banjir adalah membangun bendungan kecil yang disebut boezem.
Dandung menjelaskan, pembangunan boezem saat ini tengah dilakukan di Kelurahan Tunggulwulung. Proyek tersebut rencananya selesai pada November 2023 ini.
Baca juga: Aneh, Ada Tas Berisi Laptop hingga Sepatu Terbawa Arus Banjir di Sawojajar Malang
Baca juga: Pengendara Hati-hati saat Musim Hujan, Banyak Jalan Berlubang di Jalan Poros Sawojajar Malang
"Itu bisa mengurangi genangan di seputaran Tunggulwulung, kemudian di Jl Sukarno-Hatta sekitar 20 persen. Di Ikan Piranha, Purwodadi, dan Pandanwangi bisa sampai 50 persen. Program itu merupakan implementasi dari masterplan," ujarnya.
Rencananya akan ada boezem. Tiga tempat titik lainnya sedang dalam perencanaan. Rencananya, titik lain untuk emmbangun boezem adalah di kawasan Sawojajar da Bareng.
"Hanya saja kalau di Bareng itu tanah milik warga, sehingga harus ada pengadaan untuk membeli lahan warga," kata Dandung.
Dari data DPUPRPKP Kota Malang ada 36 titik genangan air yang telah teridentifikasi pada 2022. Jumlah ini sedikit berkurang, dibandingkan pada 2019 kemarin ada 59 titik genangan air di Kota Malang.
Terdapat sejumlah saluran drainase yang mampet bahkan tidak memiliki saluran air keluar. Dandung mengatakan, pihaknay tengah menyelesaikan persoala itu juga.
"Itulah makannya dengan masterplan drainase agar tidak terjadi hal seperti itu. Temuan pernah ada, tanpa bermaksud menyalahkan masyarakat, tapi banyak aktivitas masyarakat yang menyebabkan tertutupnya drainase itu. Terjadinya banjir bukan semata-mata karena infrastruktur, tapi juga aktivitas masyarakat bisa menjadi penyebab, misal buang sampah di saluran dranase, kemudian membuat bangunan di atas drainase," paparnya.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Malang telah menerima dokumen Penyusunan Masterplan Drainase Kota Malang yang akan digunakan untuk mengatasi persoalan banjir.
Ketua DPRD Kota Malang, I Made Riandiana Kartika saat ditemui di ruang kerjanya mengungkapkan, berdasarkan masterplan yang dibuat tersebut, Kota Malang direncanakan terbebas banjir pada 2028.
banjir di Sawojajar
Pemkot Malang
Pemnkot Malang target Sawojajar bebas banjir
TribunJatim.com
Tribun Jatim
JPU Tolak Eksepsi Selebgram Isa Zega Terkait Kasus Pencemaran Nama Baik |
![]() |
---|
Ditinggal Bikin Pentol, Pedagang Bakso di Malang Syok Burung Murai Harga Jutaan Raib Digondol Maling |
![]() |
---|
Amankan Perayaan Imlek di Kelenteng Eng An Kiong, Polresta Malang Kota Terjunkan Puluhan Personel |
![]() |
---|
Nostalgia Nikmati Jajanan Sekolah di Festival Najaj Halokes Kampung Sekabrom Kayutangan Malang |
![]() |
---|
Libur Panjang Isra Miraj dan Imlek 2025, Ribuan Tiket Kereta di Stasiun Malang Ludes Terjual |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.