Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Anak Sulung Syok Tabiat Ayah, 100 Kali Gauli Anak Kandung Sejak 2014, Polisi: Nyaris Dihabisi Warga

Kakak syok tabiat ayah ternyata selama ini 100 kali gauli adik kandungnya sendiri sejak kelas 4 SD, polisi sudah mengamankannya.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TribunnewsMaker.com
Kakak syok tahu adiknya digauli ayah kandung sebanyak 100 kali di Tangerang 

Namun yang paling rutin dipakainya adalah lem.

"Akibat dari zat-zat berbahaya ini, saraf sensorik otaknya kena. Lalu, kehilangan kesadaran sebagai manusia normal."

"Akibatnya, inses dengan ibu kandung sendiri," bebernya.

Baca juga: Kejamnya Anak di Karawang, Habisi Nyawa Ayah yang Sedang Stroke, Teriakan Ibu Memilukan

Sukendra melanjutkan, pemuda tersebut mengaku telah mengkonsumsi lem sejak masa SMP atau sederajat.

Kini, usianya telah menginjak umur 28 tahun.

Sementara inses dengan ibu kandungnya dimulai ketika ia masih SMA.

"Sejak masa yang lama itu, tentu saraf otaknya terganggu. Apalagi, lem ini murah dan mudah didapat. Akibat kecanduan sering dipakainya," tutur Sukendra.

Seusai dikarantina, ternyata pemuda yang berhubungan seksual dengan ibunya tersebut juga diduga mengalami gangguan kejiwaan.

Dugaan ini terungkap saat LSM Ganggam Solidaritas atau IPWL Agam Solid melakukan pengecekan kepada pemuda tersebut.

"Setelah kami karantina selama tujuh bulan belakang, ada indikasi gangguan jiwa pada anak (pemuda) tersebut."

"Sebab telaah kami tes menggunakan metode-metode khusus, tampak sensorik otaknya sudah rusak," kata Sukendra.

Wali Kota Bukittinggi Erman Safar menjadi pembicara saat Sosialisasi Pencegahan Pernikahan Anak di Bukittinggi, Rabu (21/6/2023).
Wali Kota Bukittinggi Erman Safar menjadi pembicara saat Sosialisasi Pencegahan Pernikahan Anak di Bukittinggi, Rabu (21/6/2023). (TribunPadang.com/Alif Ilham Fajriadi)

Pihak IPWL Agam Solid mencoba menanyakan terkait aktivitas sehari-hari.

Namun, pada waktu yang cepat, pemuda tersebut bisa lupa, lalu ingat lagi.

"Aktivitas rutin seperti menghidupkan kran air saja. Kadang dia ini bisa, kadang tidak bisa."

"Kami kasih arahan, lalu nanti lupa lagi apa yang kami katakan," ungkap Sukendra.

Setelah dilakukan pengecekan lebih lanjut, Sukandra menilai, kondisi gangguan jiwa pada pemuda tersebut disebabkan oleh zat-zat adiktif seperti lem dan narkotika.

"Anak (pemuda) ini mengaku telah menggunakan lem sejak duduk dibangku sekolah pertama (SMP-sederajat), akibatnya itu, microsensorik otaknya jadi terganggu," terang Sukendra.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved