Berita Viral
Perbuatan Jasad Utuh dan Wangi Semasa Hidup, Pantas Amalannya Baik? Nenek Moyang Tak Sembarangan
Rupanya perbuatan jasad utuh dan wangi di Bogor semasa hidup itu sangat baik, amalannya pun buah dari perbuatan semasa hidup.
Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Apa sebenarnya perbuatan jasad utuh dan wangi di Bogor semasa hidup dulu?
Ternyata setelah ditelusuri jasad utuh dan wangi di Bogor tersebut punya amal baik saat masih beraktivitas.
Belakangan turut terkuak bahwa ternyata ia berasal dari keturunan tidak sembarangan.
Jasad utuh dan wangi di Bogor itu diketahui merupakan keturunan dari nenek moyang yang bukan tokoh biasa.
Sosoknya semasa hidup tampak bukan dari orang biasa.
Jasad utuh dan mengeluarkan wangi melati di Bogor rupanya bukan keturunan orang sembarangan.
Meski sudah dimakamkan lebih dari 25 tahun, amalan semasa hidup rupanya menjaga jasad ini tetap utuh.
Amal baik yang dilakukan jasad ini semasa hidup rupanya sudah turun temurun.
Kebaikan para jasad wangi ini semasa hidup berawal dari Saban, seorang sesepuh di Desa Kalong, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor.
Hal itu terbukti dari tiga garis penerusnya yang jasad utuh bahkan wangi.
Baca juga: Selamet Termenung di Makam Nenek Rohaya, Berakhir Cinta Mati, Istri Sengaja Tak Penuhi 1 Permintaan
Terungkapnya fakta ini yakni saat makam tersebut dipindahkan ke TPU Desa Kalong, karena lokasi sebelumnya milik PLN.
Lima dari tujuh jasad wangi yang masih utuh itu adalah keturunan dari Saban.
Mereka itu adalah Sanijan bin Saban Suarma bin Sanijan Mariam bin Sanijan Sama bin Sanijan Nurjanah bin Suarma
Kelima jasad satu keluarga itu terbukti masih utuh saat dipindahkan ke TPU Desa Kalong.

Bukan hanya utuh, bahkan ada beberapa yang jasadnya wangi.
"Ada tiga yang mengeluarkan wangi, di antaranya Ibu Mariam, Bapak Suarma, sama Ibu Nurjanah," kata Tokoh Masyarakat setempat, Ustaz Tatang Sumantri, kepada TribunnewsBogor.com seperti dikutip Tribun Jatim beberapa waktu lalu.
Diungkap oleh Tatang, Mariam yang merupakan anak dari Samijan ini profesinya sebagai guru ngaji.
Pada kesehariannya, Mariam dikenal sebagai sosok yang jarang berbicara dengan orang lain.
"Jarang kumpul-kumpul, di masyarakat dikenal baik," ungkapnya.
Menurut Ustaz Tatang, jasad Mariam ini sudah dimakamkan 35 tahun yang lalu.
Baca juga: Warga Bongkar Makam Ahmad karena Dengar Suara Dentuman, Keluarga Mimpi Mendiang Masih Hidup: Maksa
Menurut Ustaz Tatang, jasad Mariam ini sudah dimakamkan 35 tahun yang lalu.
"Seumuran sama anaknya," kata dia.
Namun sungguh ajaib, jasad yang sudah dikubur 35 tahun lalu itu nyatanya masih utuh.
Bukan cuma utuh dan mengeluarkan wangi, kain kafan yang membungkur Mariam bahkan masih putih bersih.
"Bahkan papannya masih utuh, gak kena rayap. Diangkatnya juga kaya masih baru dimasukin, masih enak diangkatnya. Enggak berat," tuturnya.
Kemudian untuk jasad selanjutnya yang juga wangi yakni Nurjanah, putri dari Suarma, dan merupakan cucu dari Sanijan.
Dikatakan Tatang, saat diangkat, kain kafan yang membungkus Nurjanah memang sedikit kotor.
"Tapi kondisi masih utuh dari ujung kepala sampai kaki," kata dia lagi.
Meski begitu, ia tak bisa memastikan apakah sisa tulang saja atau masih ada dagingnya.
Baca juga: Tak Sadar Antar Mbah Askar ke Makam, Driver Ojol Kaget Uang yang Diterimanya Jadi Daun, itu Rumah
"Saya gak berani buka. Walaupun agak basah tapi wangi melati semuanya," ungkapnya lagi.
Menurut Tatang, Nurjanah semasa hidupnya merupakan ibu rumah tangga biasa.
Menurut Tatang, Nurjanah semasa hidupnya merupakan ibu rumah tangga biasa.
Namun ia tewas dalam kecelakaan.
"Meninggal ketabrak mobil waktu mau bayar listrik. Kira-kira 25 tahunan yang lalu," katanya.
Kemudian untuk Suarma, ayah dari Nurjanah, jasadnya dikatakan yang paling wangi dari semuanya.

"Bahkan itu waktu dibuka langsung wangi, menyengat, yang kerja aja kaget," tutur Tatang.
Meski kaget, kata dia, warga justru terharu karena mengetahui keseharian Suara semasa hidupnya.
Menurut dia, Suarma semasa hidupnya hanya orang biasa.
Ia hanya seorang pengembala kerbau dan pandai besi.
"Almarhum itu tiap ada orang selalu menyapa dengan senyuman," katanya.

Sebelum meninggal dunia, kata dia, Suarma sempat memberikan amanat kepada anak-anaknya.
"Amanat beliau jangan sampai menyakiti orangtua, sama anaknya yang manapun, jangan menyakiti ibunya" pungkas Ustaz Tatang.
"Dari Pak Saban, ke Pak Sanijan, terus ke bawah," jelasnya.
Diungkap Tatang, sosok Saban adalah seorang sesepuh di kampung tersebut.
Ia bahkan dikenal sebagai sosok yang dermawan dan berwibawa.
"Pak Sabannya kesepuhan (sesepuh) yang diriin kampung ini dulunya," tandasnya.

Seperti diketahui sebelumnya, 36 Makam yang dibongkar di Desa Kalong I, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor 7 diantara kejutkan warga sekitar.
Dari ketujuh jasad tersebut 5 diantaranya menurut, penggali kubur, Tatang Sumantri, ialah satu keluarga.
"Yang utuh 7, tapi yang 5 masih satu keturunan, satu keluarga itu," ujarnya pada TribunnewsBogor.com, Minggu (10/9/2023), seperti dikutip Tribun Jatim.
Kelima jasad tersebut ialah Mariam binti Sanijan, Suarma bin Sanijan, Sama bin Sanijan, terus anaknya Otih bin Sama, Nurjanah binti Suarma.
Menurutnya kelima jasad tersebut saat dipindahkan posisinya masih untuh, bersih dan beberapa diantaranya masih berbau wangi.
Baca juga: Tak Terima Disuruh Ayah Cari Kerja, Anak Mendadak Murka, Gelap Mata Lalu Ambil Golok di Dapur
Padahal kelima makan tersebut semuanya sudah dimakamkan lebih dari 10 tahun lamanya.
"Itu dari 5 makam yang paling lama 35 tahun, yang paling muda 25 tahun jadi jarak antara kelima itu sekitar 10 tahun awal sama akhir," ungkapnya.
Ia juga mengatakan kalau keluarga besar dari kelima jasad yang masih utuh itu merupakan keluarga sesepuh kampung yang cukup dermawan dan berwibawa di kampung tersebut.
Sehingga kelima jasad masih utuh itu muncul dalam kondisi baik ketika digali kembali.

"Pak Sabannya kesepuhan (sesepuh) yang diriin Kampung ini dulunya, jadi Sanijan bin bapak Saban," tandasnya.
Selain itu, ada cerita yang cukup bikin bulu kudu merinding sebelum ratusan makam itu dipindahkan.
Total makam yang akan dipindahkan dilahan milik PLN yang berlokasi di Desa Kalong I dan Desa Kalong II itu jumlahnya diketahui mencapai ratusan.
Selain cerita jasad utuh dan wangi melati.
Rupanya, ada kisah sebelum ratusan makam itu dipindahkan oleh keluarga dan ahli warisnya.
Baca juga: Penampakan Motor Dua Tahun Parkir di Stasiun Bogor Lupa Diambil, Pemilik Nyesal: Bayar Rp 11 Juta
Sebab, pihak keluarga mengaku sempat didatangi sosok yang menyerupai alamrhum orangtuanya yang telah meninggal dunia puluhan tahun yang lalu.
Bukan hanya sekali, bahkan sosok tersebut sampai berkali-kali menemui keluarganya yang masih hidup.
Hingga akhirnya, keluarga dan ahli waris pun memilih memindahkan kuburan tersebut.
Berita viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
jasad utuh dan wangi
Kecamatan Leuwisadeng
Bogor
perbuatan jasad utuh dan wangi di Bogor semasa hid
keturunan tidak sembarangan
sesepuh di Desa Kalong
TPU Desa Kalong
Tribun Jatim
berita viral
ViralLokal
TribunJatim.com
jatim.tribunnews.com
Beli Pecel di Pedagang Keliling, Pengunjung Ditegur Pemilik Warung: Sudah Peraturannya |
![]() |
---|
Masih Seteru dengan Nikita Mirzani, Kini Produk Reza Gladys Ilegal, Kuasa Hukum: itu Treatment |
![]() |
---|
Deretan Fakta Tragedi Pesawat Jatuh di Bogor, Marsma TNI Fajar Adriyanto Gugur |
![]() |
---|
Asep Panik Istrinya Kesurupan 2 Hari, Langsung Lemas setelah Disentuh Petugas Damkar |
![]() |
---|
Tangis Siswa SMK Penjual Tempe Diberi Sepatu Hasil Patungan 1 Kelas, Teman: Kita Saudara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.