Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Madura

Madura Geger, Anak Nekat Ambil Sabit saat Cekcok dengan Ayah, Ogah Ditegur karena Motor Dipreteli

Beredar kabar mengenai adanya percekcokan antara seorang anak dengan ayahnya di Desa Bulangan Haji, Kecamatan Pegantenan, Pamekasan

Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Januar
Istimewa/ TribunJatim.com
Suasana saat Waka Polsek Pegantenan, Iptu Heri Siswanto mendatangi keluarga yang sedang cekcok di Desa Bulangan Haji, Kecamatan Pegantenan, Kabupaten Pamekasan, Madura, Rabu (13/9/2023). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Kuswanto Ferdian

TRIBUNJATIM.COM, PAMEKASAN - Beredar kabar mengenai adanya percekcokan antara seorang anak dengan ayahnya di Desa Bulangan Haji, Kecamatan Pegantenan, Kabupaten Pamekasan, Madura yang hampir berujung penganiayaan.

Kabar ini tersiar viral di beberapa grup WhatsApp (WA) warganet Kabupaten Pamekasan, Madura.

Waka Polsek Pegantenan, Iptu Heri Siswanto mengatakan, kabar percekcokan seorang anak dengan ayahnya ini bermula dari kesalahpahaman pada Senin (11/9/2023) malam di sebuah rumah di Desa Bulangan Haji, Kecamatan Pegantenan.

Kata dia, mula terjadinya percekcokan ini karena emosinya sang anak kepada ayahnya karena dimarahi gegera motornya dipreteli.

"Sang anak setelah kejadian ditanyakan oleh tetangganya, bahwa tidak bermaksud sungguhan untuk melukai ayahnya dengan sabit, hanya untuk menggertak sang ayah," kata Iptu Heri Siswanto, Rabu (13/9/2023).

Menurut Iptu Heri Siswanto, saat anak tersebut diketahui memegang sabit, ayahnya berusaha merampas, sehingga terkena goresan sabit di pantat dan jari tangannya.

Baca juga: JATIM TERPOPULER: Sound System Terbakar saat Karnaval di Jember Hingga Pria di Malang Bacok Warga

Penuturan dia, ayah dari anak ini menyadari bahwa anaknya tersebut tidak bermaksud melukainya.

"Jadi tidak perlu mempermasalahkan insiden ini dan menerima kejadian ini sebagai musibah keluarga," ujarnya.

"Sang ayah terlihat sehat dan hanya mengalami luka ringan berupa goresan sabit di pantat dan jari tangannya, sedangkan si anak hingga saat ini belum datang ke rumahnya mungkin masih menenangkan diri gak tau dimana," sambung dia.

Waka Polsek bertubuh kekar ini mengimbau masyarakat agar tidak gegabah dalam penggunaan peralatan yang dapat membahayakan orang lain.

Pihaknya meminta agar segala permasalahan ini diselesaikan dengan kepala dan hati yang dingin serta menahan emosi.

Kasus serupa juga pernah terjadi di tempat lain, beberapa waktu lalu.

Aksi pembacokan terjadi di Jalan Muharto Gang 5 RT 1 RW 6 Kelurahan Kotalama Kecamatan Kedungkandang Kota Malang.

Dari informasi yang didapat TribunJatim.com, kejadian itu terjadi pada Sabtu (9/9/2023) dinihari sekitar pukul 03.00 WIB

Akibat kejadian tersebut, seorang remaja berinisial SS (16) menjadi korban dan mengalami luka parah terkena sabetan celurit pelaku.

Seorang saksi mata, Muhammad Lukman (20) mengatakan, ketika itu ia baru saja datang ke lokasi.

Bermaksud untuk membantu para warga yang sedang sibuk mempersiapkan karnaval.

"Pada saat saya datang, para pelaku ini juga datang. Pelaku berjumlah lima orang, naik dua sepeda motor yaitu Honda Beat warna putih dan Suzuki Satria FU," ujarnya kepada TribunJatim.com, Minggu (10/9/2023).

Kemudian, salah satu pelaku turun dari sepeda motor dan mengeluarkan senjata tajam (sajam) celurit dari balik pakaiannya.

"Dari lima, yang membawa sajam hanya satu orang. Lalu, pelaku ini langsung menodongkan celuritnya ke saya sambil bilang 'yang mana anaknya ayo lek ate bacokan' (yang mana anaknya ayo kalau mau bacokan). Saya langsung bilang, 'ada apa ini kok ramai-ramai," jelasnya.

Karena takut, ia pun segera berlari kabur mengikuti warga lainnya yang masuk ke dalam area permukiman.

"Ketika saya lari, diikuti oleh korban dan pelaku. Ternyata, korban ini sudah berdarah di bagian tangannya, kena sabet di depan Balai RW. Kemudian, saya dan korban ditolong masuk ke dalam rumah oleh warga," tambahnya.

Pelaku yang diduga juga dalam pengaruh miras, berhenti melakukan pengejaran lalu keluar area permukiman sambil meneriakkan kalimat 'ayo metuo' (ayo keluar). Tidak lama kemudian, pelaku pun meninggalkan lokasi.

"Karena kondisi korban sangat parah, saya bawa ke RS Panti Nirmala terus dirujuk ke RS Saiful Anwar (RSSA). Saat ini, kondisi korban masih dalam perawatan di RSSA dan sudah menjalani operasi atas lukanya tersebut,"

"Korban mengalami luka sabetan celurit pada bagian tangan kanannya. Lukanya cukup panjang, sekitar 10 sentimeter dan lukanya juga cukup dalam," ungkapnya.

Dirinya mengaku, tidak tahu penyebab pelaku datang dan langsung melakukan pembacokan secara membabi buta tersebut. Namun diduga kuat, karena sakit hati ditegur memakai knalpot brong.

"Info yang saya peroleh dari teman saya, sebelumnya pelaku ini lewat naik Suzuki Satria FU berknalpot brong sambil mengebut. Lalu, ditegur dengan mengatakan 'balap'," terangnya.

Teguran itu pun didengar pelaku. Kemudian, pelaku pun keluar dari Jalan Muharto Gang 5 dan kembali lagi sambil membawa sejumlah temannya.

"Keluarga korban sudah melaporkan kejadian ini ke Polresta Malang Kota. Selain melakukan pembacokan, diduga pelaku juga mencuri dua HP milik warga," imbuhnya.

Kapolsek Kedungkandang, Kompol Agus Siswo Hariyadi membenarkan adanya kejadian tersebut.

"Laporannya langsung ke Polresta Malang Kota. Korbannya masih dibawah umur," jelasnya.

Sementara itu, Plt Kasatreskrim Polresta Malang Kota, Kompol Danang Yudanto mengaku belum mengetahui secara lengkap detail perkara tersebut.

"Kami masih mengecek laporannya dulu," tandasnya.

 

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved