Pemilik Stand di Pasar Legi Ponorogo Tidak Berjualan, Kang Giri Ancam Pindahkan Kepemilikan

Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Pramita Kusumaningrum

TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko bergerak untuk menata Pasar Legi. Hal ini setelah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) resmi menandatangani berita acara serah terima (BAST) Pasar Legi pada akhir Agustus lalu.

“Pasar Legi segera kami lakukan sesuatu agar tidak ngunci,” ujar ujar Kang Giri—sapaan akrab—Sugiri Sancoko, Rabu (13/9/2023).

Sebelumnya, kata dia, selama dua tahun, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo  belum bisa mengelola seutuhnya. Karena belum diserahkan resmi. 

“Ini sudah, dulu mau membangun membuat inovasi belum bisa sepenuhnya. Jadi tentu ada sesuatu yang bisa kami buat,” ungkap Kang Giri,

Dia menjelaskan akan mengatur kembali stand-stand atau lapak yang ada. Pihak Pemkab Ponorogo dalam hal ini Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMKM (Perdagkum) akan mengulik siapa pemilik stand atau lapak.

Bagi stand ada pemiliknya tetapi tidak berjualan dan tidak buka bakal dapat langkah konkrit.

“Pengumuman kepada siapapun itu panjenengan (kalian). Akan kami ganti pihak ketiga. Kami lelang ke masyarakat yang ahli berjualan,” katanya.

Baca juga: Musim Hajatan, Harga Komoditas Pangan di Pasar Legi Ponorogo Naik

Kegeraman Kang Giri bukan tanpa sebab. Karena dari 1.444 kios dan 1.053 los yang ada di pasar dahulu bernama Songgolangit itu, data tahun 2022 lalu menunjukkan di lantai 1 misalnya, disana tingkat hunian capai 80 persen, lantai dua 65 persen, lantai tiga 46 persen, dan lantai empat 75 persen.

“Kalau mau investasi jangka panjang bukan begini. Seharusnya tetap dipakai. Nanti mereka akan kami surati dalam waktu dekat. Lalu kami atur, jika tidak ya dialihkan,” pungkasnya.

Pantauan di lokasi, kios-kios di Pasar Legi Ponorogo memang nampak kosong. Terlebih kios yang berada di dalam terlihat kosong. Yang terisi hanya kios-kios berada di pokok