Berita Viral
Terhalang Biaya Lahiran, Bu Titin Tak Bisa Pulang dari RS sampai Sentil Jokowi, Kini Dibantu Kapolda
Bu Titin tak bisa pulang dari RS sampai sentil Jokowi, terhalang biaya lahiran, akhirnya dibantu Kapolda.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Ibu di Jambi minta tolong ke Presiden Jokowi karena tak bisa pulang setelah lahiran imbas terhalang biaya.
Wanita bernama Titin Rohayatin membuat video permintaan tolong kepada pemerintah hingga Presiden Jokowi.
Ia tak diizinkan pulang dari RS Erni Medika, Desa Talang Bakung, Kecamatan Paal Merah, Kota Jambi.
Bahkan Titin Rohayatin sudah 15 hari di RS karena tak diizinkan pulang pihak rumah sakit.
Baca juga: Alasan Ibu Setrika Anak di Jambi, Ditempel ke Tubuh saat Korban Copot Baju Seragam, Suami Pemicunya
Titin Rohayatin sendiri belum bisa melunasi pembayaran persalinan caesar di rumah sakit tersebut.
Dikatakan suaminya, Arif Rahman, sang istri sudah kurang lebih dua minggu berada di rumah sakit tersebut.
Arif Rahman mengaku memang tidak memiliki biaya.
Tetapi ia nekat membawa istrinya yang hendak melahirkan ke rumah sakit alasan keselamatan.
Saat ini Arif Rahman menyebut total tagihan rumah sakit sekitar Rp13,5 juta karena mendapatkan keringanan Rp2 juta.
"Total tagihan tadinya Rp15,5 juta, ada keringanan sebesar Rp2 juta," ucapnya, dikutip dari Tribun Jambi.
Tadinya Arif Rahman membawa sang istri ke klinik hingga akhirnya dirujuk ke rumah sakit besar.
Meski tak ada biaya, Arif Rahman nekat membawa istri ke rumah sakit demi keselamatan.
Sebelum istrinya melahirkan, Arif Rahman mengaku sudah sempat mengurus BPJS, tetapi tidak bisa.
Hal itu lantaran adanya kesalahan data diri sang istri.
"Kami tidak punya BPJS. Sebelumnya saya sudah pernah urus, tapi NIK istri saya ini ternyata beda orangnya, kesalahan data di KTP, dan kesulitan," papar Arif Rahman.
Arif Rahman pun sempat meminta agar melakukan pembayaran secara dicicil, namun pihak rumah sakit menolak permintaan tersebut.
"Kalau rumah sakit harus dilunasi, dulu baru anak dan istri bisa keluar."
"Saya sempat mengajukan cicil dengan jaminan KTP dan kartu ATM agar bisa dipotong tiap bulan gaji saya, tapi tidak bisa juga. Saya tidak punya apa-apa," ucap Arif Rahman.
Lalu di media sosial viral video yang memperlihatkan Titin Rohayatin meminta bantuan pemerintah setempat hingga Presiden Jokowi.
Titin Rohayatin mengaku sudah ingin pulang, tetapi ditahan pihak rumah sakit.
"Buat para pejabat semua, Pak Presiden, saya mohon bantuannya Pak, saya udah 15 hari di rumah sakit, mau pulang tapi terhalang dana."
"Suami saya udah ke sana ke sini minta bantuan, tapi belum ada, saya mohon Pak, saya pengin pulang secepatnya,"
"Saya udah enggak bisa berbuat apa-apa lagi, suami saya udah habis uang buat ongkos ke sana kemari enggak ada hasilnya."
"Saya mohon bantuannya," ucap Titin Rohayatin sembari menggendong anaknya.
Baca juga: Tubuh Anak Tiri Melepuh Diamuk Ibu Pakai Setrika Panas, Imbas Uang Bulanan Tak Cukup Bayar Utang
Di sisi lain, Arif Rahman pun mengaku hanya bekerja sebagai buruh harian lepas dengan gaji Rp2 juta per bulan.
Ia sudah berusaha pinjam kepada perusahaan, tetapi tetap tak ada hasilnya.
"Sudah saya ajukan pinjaman ke atasan mandor, tapi atasan yang di atas lagi tidak ada tanggapan."
"Mungkin karena saya pekerja harian lepas, gaji Rp2 jutaan sebulan," ungkap Arif Rahman.
Tak hanya itu, Arif Rahman juga mengaku sudah berusaha meminjam kepada sanak saudaranya meski hasilnya nihil.
Arif Rahman menjelaskan, anggota keluarganya juga memiliki ekonomi yang pas-pasan.
"Keluarga juga orang tidak punya, (pinjam) ke orang lain juga tidak ada yang mau kasih pinjaman," terangnya.
Untuk itu Arif Rahman berharap, keluarganya bisa dibantu pemerintah setempat agar bisa cepat pulang dari rumah sakit.
Video Titin Rohayatin meminta tolong pemerintah hingga Presiden lantaran ditahan pihak RS pun menuai pro kontra netizen.
Ada yang menyalahkan dan memaklumi sikap RS.
Namun ada juga yang merasa simpati dengan keluarga tersebut.
"Kok bisa sampai belum bikin bpjs buk," kata netizen.
"Ya Allah kasihan, buat pelajaran ya, penting bikin BPJS. Semoga ada jalan keluar," tulis netizen lain.
"Tindakan suami sudah benar karena mendahulukan keselamatan istri dan anak, semoga ada jalan," ucap netizen lain.

Sementara itu pihak RS Erni Medika memberikan bantahan serta mengaku tak mematok harga tinggi ke Titin Rohayatin untuk membayar biaya persalinan bayi secara sesar.
Pemilik RSU Erni Medika, Erni mengatakan, soal berita pasien tertahan akibat tidak bisa melunasi biaya persalinan sebesar Rp15 juta tersebut tidak benar.
"Kalau Rp15 juta itu tidak benar. Kalau biaya seharusnya itu sebesar Rp13,5 juta, saya sampaikan ke mereka."
"Tapi kalau bapak tidak ada uang, bisa bayar seberapa bapak sanggup. Suaminya pulang mengambil uang ke jawa," beber Erni, Minggu (24/9/2023).
"Dan sampai sekarang kita masih menunggu, dan istrinya juga masih dalam perawatan."
"Tidak mungkin kita pulangkan karena suaminya juga tidak ada di rumah, jadi biar di sini dulu," sambungnya.
Erni bahkan mengungkap terkait besaran biaya semampunya tersebut pihak RS tidak mematok angkanya.
Semua diserahkan ke pihak keluarga seberapa mampunya untuk membayar.
"Semampu mereka saja, tidak ada patokan, meskipun di bawah Rp5 juta dengan catatan harus ada suaminya baru bisa dipulangkan," jelasnya.
Berdasarkan informasi terbaru, terkait persoalan biaya persalinan tersebut baru saja telah diselesaikan.
Namun untuk dapat keluar masih menunggu suaminya.
"Barusan saya mendapat informasi, bahwa semua biaya persalinan ibu tadi sudah dilunasi oleh Kapolda Jambi," tandasnya.

Di sisi lain, RS Erni Medika diketahui bisa terancam berhenti beroperasi apabila terbukti bersikap demikian terkait kasus ibu dan bayi yang ditahan karena tak mampu bayar biaya persalinan sesar.
Hal itu sendiri diungkapkan langsung oleh Kadis Kesehatan Kabupaten Muaro Jambi, Afifuddin.
Ia menyayangkan dengan sikap management klinik awal untuk merujuk pasien ke RS Erni Medika.
"Sangat kita sayangkan, kenapa tidak dibawa ke RS yang melayani BPJS? RS Sengeti (RS Arifin) ada juga, RS Mataher juga ada."
"Kenapa langsung dibawa ke RS Erni Medika?" kata Aifudin dilansir dari Tribun Jambi.
Menurutnya, pihaknya akan melakukan klarifikasi terhadap klik awal.
Jika memang ada kesengajaan dengan dalih mengambil untung atau fee dari RS rujukan, maka pihaknya akan mengambil tindakan tegas.
"Jika ada mengarah ke sana (fee dari RS Erni Medika) maka akan kami ambil tindakan tegas. Izinnya kita cabut," tegas Afifuddin.
Jambi
Jokowi
Titin Rohayatin
RS Erni Medika
Desa Talang Bakung
Kecamatan Paal Merah
Arif Rahman
BPJS
buruh lepas
berita viral
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Dapat Promo Hotel Rp 130 Ribu, Rama Malah Diusir dari Kamar setelah Ogah Bayar Biaya Tambahan |
![]() |
---|
Dokter Tirta Ajak Lari 20 Km Keluarga Pasien yang Paksa Dokter Syahpri Lepas Masker: Mak Bleng |
![]() |
---|
Tabiat Pria Simpan Puluhan Bangkai Kucing di Freezer karena Malas Ngubur, Pantas Warga Resah |
![]() |
---|
Suami Nekat Jual Istri Rp 300 Ribu Sekali Kencan Demi Kebutuhan Sehari-hari |
![]() |
---|
Menteri Fadli Zon Belum Nonton Merah Putih: One For All, Yakin Niat Pembuat Memajukan Perfilman |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.