Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Terpopuler

JATIM TERPOPULER Daftar Barang yang Diminta Kepsek SMP Ponorogo - Hutan Lereng Gunung Raung Terbakar

3 berita Jatim terpopuler, Selasa (3/10/2023). Daftar barang yang diminta Kepsek SMP di Ponorogo hingga hutan Lereng Gunung Raung di Jember terbakar.

Editor: Elma Gloria Stevani
ISTIMEWA/TRIBUNJATIM.COM
4 berita Jatim terpopuler, Selasa (3/10/2023) di TribunJatim.com. 

TRIBUNJATIM.COM - Selamat pagi pembaca setia TribunJatim.com.

Bagaimana kabar kalian di hari Selasa pagi yang cerah ini?

Semoga selalu sehat dan bahagia ya.

Sebelum memulai aktivitas , simak dulu yuk berbagai kabar terbaru dan berita terpopuler Jatim paling menyita perhatian yang datang dari wilayah Jawa Timur.

Kebakaran hutan dan lahan melanda lereng Gunung Raung wilayah Jember. Petugas gabungan berusaha memadamkan kebakaran hutan dan lahan tersebut yang berada di sisi barat lereng gunung.

Sejumlah personal gabungan yang terdiri dari BPBD Jember,Polri, TNI dan Perhutani, Tagana dan sejumlah relawan ikut memadamkan api.

Kendala yang dihadapi petugas gabungan yaitu sulitnya sumber air untuk melakukan pemadaman, sehingga pemadaman dilakukan dengan cara gepyok.

Kemudian, Polresta Malang Kota menggelar operasi gabungan untuk menindak tegas pelaku balap liar dan pengguna knalpot tidak standar (brong).

Dalam operasi gabungan tersebut, petugas berhasil mengamankan ratusan kendaraan balap liar dan berknalpot brong.

Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Budi Hermanto menjelaskan lebih lanjut terkait penindakan tersebut.

Yang tak kalah menarik soal daftar barang atau kebutuhan yang diminta oleh pihak sekolah SMPN 1 Ponorogo hingga viral di sosial media.

Rincian iuran yang dibebankan Kepala SMPN 1 Ponorogo akhirnya terurai juga.

Daftar barang yang diminta Kepsek SMP di Ponorogo itu tersebar dan ramai dibicarakan

Berikut selengkapnya berita terpopuler Jatim hari ini, Selasa 3 Oktober 2023 di TribunJatim.com.

1. Ratusan Kendaraan Balap Liar dan Berknalpot Brong Dikandangkan Polresta Malang Kota

Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Budi Hermanto didampingi Kasatlantas Polresta Malang Kota, Kompol Akhmad Fani Rakhim, dan Kasi Humas Polresta Malang Kota, Ipda Yudi Risdiyanto saat menunjukkan barang bukti knalpot brong, Senin (2/10/2023).
Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Budi Hermanto didampingi Kasatlantas Polresta Malang Kota, Kompol Akhmad Fani Rakhim, dan Kasi Humas Polresta Malang Kota, Ipda Yudi Risdiyanto saat menunjukkan barang bukti knalpot brong, Senin (2/10/2023). (TribunJatim.com/Kukuh Kurniawan)

Polresta Malang Kota menggelar operasi gabungan untuk menindak tegas pelaku balap liar dan pengguna knalpot tidak standar (brong).

Dalam operasi gabungan tersebut, petugas berhasil mengamankan ratusan kendaraan balap liar dan berknalpot brong.

Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Budi Hermanto menjelaskan lebih lanjut terkait penindakan tersebut.

"Berawal dari keluhan masyarakat terkait adanya balap liar dan knalpot brong yang sangat mengganggu dan membahayakan. Kemudian pada Sabtu (30/9/2023) malam, kami melakukan penindakan secara gabungan bersama Kodim 0833/Kota Malang, Denpom V/3 Malang, Dishub Kota Malang dan Satpol PP Kota Malang," ujar Kombes Pol Budi Hermanto dalam konferensi pers yang digelar di halaman depan Polresta Malang Kota, Senin (2/10/2023).

Penindakan gabungan tersebut, menyasar ke empat lokasi. Yaitu, Jalan Raden Panji Suroso, Jalan Ciliwung, Jalan Besar Ijen, dan Jalan Soekarno Hatta.

"Dari penindakan tersebut, kami mengamankan sebanyak 167 kendaraan roda dua. Dengan rincian, sebanyak 156 kendaraan telah dilakukan penindakan tilang. Dan 11 kendaraan, belum dilakukan penilangan karena ditinggal oleh pemiliknya," terangnya.

Di luar dari jumlah tersebut, ketika sebelum dan sesudah konferensi pers, tampak petugas kembali mengamankan beberapa kendaraan. Dengan rincian, 19 sepeda motor dan satu mobil.

Pria yang akrab disapa BuHer ini mengungkapkan, para pelaku balap liar berasal dari berbagai wilayah.

"Ada yang dari Malang Raya dan ada juga dari luar Malang Raya. Artinya, kami tidak tebang pilih dalam melaksanakan penindakan ini," tambahnya.

Baca juga: Sosok Polisi Aniaya 2 Remaja Grobogan, Rupanya Sering Main Pukul Orang, Korban Didekatkan ke Knalpot

Saat ini, ratusan kendaraan tersebut diamankan dan terparkir di halaman depan dan belakang Polresta Malang Kota.

"Seluruh kendaraan tersebut, kami amankan hingga Kamis (26/10/2023). Namun, apabila dari kendaraan itu tercatat pernah diamankan pada beberapa bulan lalu (pada operasi sebelumnya), maka kami berikan ancaman yang lebih berat yaitu bisa diambil setelah dua bulan," ujarnya.

"Tentunya, kendaraan dapat diambil setelah pemilik mengikuti sidang tilang dan membawa dokumen kendaraan, serta mengganti knalpot sesuai spek pabrikan. Termasuk kami akan mengecek kendaraan yang tidak ada dokumennya, dan meminta Satreskrim untuk mendalami identifikasi nomor rangka dan nomor mesin," bebernya.

Sementara itu, salah satu pelanggar yang memakai knalpot brong, Ilham (19) mengaku menyesal dan tidak akan lagi memakai knalpot brong.

Baca juga: Tak Terima Ditegur Pakai Knalpot Brong, Pria di Malang Bacok Warga, Korban Dibawa ke RS: Luka 10 Cm

"Saya pakai knalpot brong ini sudah lama, sejak tahun 2019. Sebenarnya sudah tahu kalau dilarang, tapi tetap saya pakai biar enggak ngantuk di jalan dan buat asyik-asyikan di jalan," ujarnya.

"Kena tilang ini, ya pasrah mau bagaimana lagi. Tentunya menyesal dan tidak akan lagi memakai knalpot brong," tandasnya.

Simak berita selengkapnya

2. Daftar Barang yang Diminta Kepsek SMP di Ponorogo, Tiap Siswa Kena Rp 1,7 Juta, Wali: Tidak Penting 

Rincian barang yang diminta pihak sekolah lewat Kepsek SMP di Ponorogo yang minta tiap siswa bayar iuran
Rincian barang yang diminta pihak sekolah lewat Kepsek SMP di Ponorogo yang minta tiap siswa bayar iuran (Tribun Jatim)

Apa sebenarnya daftar barang atau kebutuhan yang diminta oleh pihak sekolah SMPN 1 Ponorogo yang jadi viral di sosial media itu?

Rincian iuran yang dibebankan Kepala SMPN 1 Ponorogo akhirnya terurai juga.

Daftar barang yang diminta Kepsek SMP di Ponorogo itu tersebar dan ramai dibicarakan.

Seperti diketahui, tiap siswa dikenakan biaya sebesar Rp 1,7 juta demi membantu membeli barang-barang yang diminta oleh sekolah.

Sementara itu, Wali Murid ada yang keberatan, bahkan beberapa di antara mereka memilih untuk anggap iuran itu tidak penting.

Seorang perwakilan wali murid dari SMP N 1 Ponorogo mengatakan, bahwa peremajaan mobil tidak tepat sasaran.

Secara pribadi, orangtua wali murid tersebut tidak mempersoalkan anggaran yang diminta untuk pembelian komputer.

Ia menilai, pengadaan barang itu bisa digunakan untuk seluruh pihak sekolah, termasuk siswa.

“Memang benar surat itu. Dan kalau saya pribadi ada point peremajaan mobil sebenarnya tidak terlalu urgent,” ujar salah satu wali murid SMPN 1 Ponorogo berinisial PR, Jumat (29/9/2023), kepada Tribun Jatim.

“Kalau mobil kan tidak mungkin bisa dipakai semua. Jadi saya merasa keberatan diperemajaan mobil. Komputer okelah bisa dipakai semua murid bisa,” terangnya.

Baca juga: Siswa Ditarik Sumbangan, Kepsek SMP di Ponorogo Mau Beli Mobil Baru Meski Sudah Ada 2: Biar Optimal

Apalagi, kata dia, mobil yang diminta adalah mobil merk Toyota jenis Inova.

Pun dia mempertanyakan apakah benar-benar akan digunakan untuk sekolah atau lainnya.

“Kalau nanti dipakai apa saya pribadi tidak tahu. 200 murid, mobil satu apa bisa dipakai? Kebijakan tidak ada yg populis Kalau Inova tidak populis. Apa harus Inova?,” tanyanya.

Dia berharap kebijakan tersebut ditinjau ulang.

Iuran mahal di Ponorogo kepada siswa.
Iuran mahal di Ponorogo kepada siswa. (Tribun Ponorogo)

Karena saat kesepakatan, ratusan wali murid memang diundang.

Namun menurutnya tidak membuat kesepakatan dari nol.

“Jadi disana sudah ditawarkan 3 pilihan. Hanya pada beda tahun Inova. Kesepakatan itu harus dipikir ulang khususnya mobil,” terangnya.

Diketahui, untuk pengadaan mobil tersebut, pihak SMP N 1 Ponorogo memberi 3 pilihan jenis mobil yang digunakan untuk kendaraan operasional sekolah.

Namun dari tiga jenis pilihan yang diberikan, yang membedakan hanya pada harganya saja. 

Baca juga: JATIM TERPOPULER: Tarikan Beli Mobil Baru SMPN 1 Ponorogo - Suami Wanita Surabaya Ternyata Perempuan

Pada pilihan pertama mobil Inova 2017 dengan harga Rp 225 juta.

Pilihan kedua mobil Inova 2018 dengan harga Rp 240 juta dan pilihan ketiga Inova 2019 dengan harga Rp 265 juta.

Pada pilihan pertama per siswa dibebani Rp 1,590.556.

Pilihan kedua Rp 1.682.569 dan pilihan ketiga Rp 1.769.375.

Baca juga: TANGGAPAN Kepsek SMPN 1 Ponorogo Ihwal Penarikan Sumbangan untuk Beli Mobil, Agar Optimal Melayani

Kepala Dinas Pendidikan Ponorogo, Nurhadi mengatakan dirinya sudah meminta agar Kepsek SMPN 1 dan Komite merevisi ulang rencana penarikan sumbangan yang mencapai jutaan rupiah tersebut bagi orang tua siswa.

“Kemarin sudah saya hubungi kepala sekolahnya. Saya minta mereka (SMPN 1 Ponorogo) berpikir ulang, mana program yang esensial dan tidak,” ujar Nurhadi, Jumat (29/9/2023), dikutip dari Kompas.com.

Nurhadi mengatakan, sejatinya Pemkab Ponorogo sudah memberikan masukan bagi satuan pendidikan agar pelayanan pendidikan tidak sampai memberatkan masyarakat.

“Semestinya satuan pendidikan bisa melakukan skala prioritas penarikan, sumbangan dari komite,”

“Untuk itu harus memperhitungkan bagaimana kepentingan masyarakat biar menjadi nyaman,” katanya.

Terhadap fakta itu, Nurhadi sudah menghubungi komite dan kepsek SMPN 1 Ponorogo merevisi ulang penarikan sumbangan sehingga tidak menimbulkan kegaduhan di masyarakat.

Saat ditanya pengadaan atau peremajaan mobil sudah mendesak di SMPN 1 Ponorogo, Nurhadi menyatakan pengadaan mobil harus dievaluasi kembali.

Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Ponorogo
Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Ponorogo (Tribun Jatim)

Permintaan sumbangan itu juga ikut membuat Kepala Sekolah (Kepsek) SMPN 1 Ponorogo, Imam Mujahid disoroti warganet.

Rincian iuran yang diminta oleh Kepala SMPN 1 Ponorogo sebagai berikut:

Terdapat tiga jenis pengadaan yang dijelaskan dalam surat tersebut.

Ketiga pengadaan itu adalah pengadaan peralatan praktek musik, peremajaan mobil sekolah, dan pengadaan komputer untuk praktek.

Untuk peralatan praktek musik misalnya, dianggarkan sebesar Rp 94.080.000.

Kemudian pengadaan peremajaan mobil sekolah (Inova 2019) berjumlah Rp 265 juta dan pengadaan komputer sebanyak 34 unit senilai Rp 195.500.000.

Total yang harus ditanggung adalah Rp 554.580.000, namun dikurangi dengan penjualan mobil lama sebesar Rp 45.000.000.

Sehingga kebutuhan anggaran untuk membeli sejumlah pengadaan itu mencapai Rp509.580.000.

Dengan adanya jumlah siswa sebanyak 288 orang, maka masing-masing siswa dikenakan iuran sebesar Rp 1.769.375.

Adapun surat penarikan iuran tersebut ditandatangi pada Juli 2023, oleh Ketua Komite, Bendahara Komite dan Kepsek SMP N 1 Ponorogo, Imam Mujahid.

Sementara itu, sebagaimana diwartakan Tribun Jatim, Jumat (29/9/2023), SMPN 1 Ponorogo merupakan salah satu sekolah menengah favorit di Ponorogo.

Sekolah tersebut juga sebenarnya sudah memiliki 2 unit mobil yang terparkir di halaman sekolah.

Dua unit mobil tersebut yaitu Isuzu Elf Long dan Mitsubishi Maven yang akan diremajakan.

Kepsek SMP N 1 Ponorogo juga telah membenarkan terkait surat yang beredar tersebut.

Ia mengakui surat tersebut berupa permintaan sumbangan terhadap orang tua siswa.

Menurutnya, penarikan iuran siswa itu sudah sesuai prosedur karena telah ada rapat bersama orang tua dan komite sekolah sebelumnya.

"Jadi itu memang program komite karena komite mitra sekolah. Jadi sekolah manut pada komite," kata Imam, dikutip dari Kompas.com pada Sabtu (30/9/2023).

"Komite yang membuat kebijakan bersama orang tua. Kedua proses yang dilalui sangat panjang dan itu pertimbangan yang banyak," lanjutnya.

Selain itu, Imam mengatakan rapat tersebut mendatangkan aparat penegak hukum (APH) untuk memberikan sambutan.

Baca juga: Tabrak Mobil Berhenti di Lampu Merah, 2 Pemuda Ponorogo Dikira Tewas, Ternyata Lemas Diduga Mabuk

Menurut Imam, iuran siswa tersebut bersifat sukarela dan tidak akan membebankan kepada yang tidak mampu.

Bahkan, kata Imam, siswa yang berasal dari keluarga tidak mampu akan dibebaskan dari iuran tersebut.

"Sumbangan itu sukarela. Tetapi tidak matok. Bagi yang miskin ada keringanan dan ada yang bebas," ungkap Imam.

Soal pembelian mobil, Imam menjelaskan itu akan menjadi kendaraan operasional saat mengantar siswa mengikuti perlombaan di berbagai lokasi.

"Memang ada yang mobil lama (Mitsubishi Maven). Cuma sering mogok berulang kali. Pas di Sarangan itu mogok berulang kali. Makanya membeli mobil baru,” ujarnya, Jumat (29/9/2023) dikutip dari Tribun Jatim.

Sementara itu kondisi mobil lama sering mogok.

Begitu pula dengan pembelian komputer dan alat musik dilakukan lantaran sudah banyak yang tidak layak pakai.

Imam mengaku pihaknya tidak mengajukan bantuan kepada Pemkab Ponorogo lantaran merasa tidak enak dengan sekolah lain.

Simak berita selengkapnya

3. Puluhan Hektare Hutan dan Lahan di Lereng Gunung Raung Jember Terbakar, Sempat Ancam Pemukiman Warga

Tim Damkar dan BPBD Jember memadamkan kebakaran hutan di Lereng Gunung Raung
Tim Damkar dan BPBD Jember memadamkan kebakaran hutan di Lereng Gunung Raung (ISTIMEWA/TRIBUNJATIM.COM)

20 Hektar hutan dan lahan milik Perhutani di Lereng Gunung Raung  yang berada di Desa Slateng, Kecamatan Ledokombo Kabupaten Jember ludes terbakar, Senin dini hari (2/10/2023).

Kebakaran hutan dan lahan ( karhutla) yang berada RT 8 RW 14 petak 82 a1 Dusun Sumbergadung Desa Slateng, terjadi sejak Minggu (1/10/2023) sekira pukul 13.00 waktu setempat.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember, Penta Satria mengatakan, lokasi  kebakaran hutan tersebut berjarak 100 meter dari rumah penduduk.

"Dampaknya hutan dan lahan milik perhutani dengan luasan lahan kurang lebih 20 Hektare terbakar. Ada 14 rumah hunian sementara pekerja hutan dan lahan  30 jiwa di lokasi terdampak," ujarnya dalam keterangan tertulis.

Baca juga: Lowongan PPPK Pemkab Jember 2023, 10 Kuota Dikhususkan untuk Penyandang Disabilitas, Ini Formasinya

Menurutnya, personel gabungan BPBD bersama Kepolisian, Warga, Perhutani dan Damkar sempat kesulitan untuk menjinakkan si jago merah. Sebab, minimnya sumber mata air untuk penyemprotan api.

"Kendala yang kami hadapi karena sulitnya sumber mata air, kurangnya personil, sulitnya sinyal hp dan akses jalan mobil Pemadam Kebakaran tidak bisa ke lokasi," kata Penta

Proses pemadaman api di lahan milik Perhutani tersebut. Kata Penta, dilakukan sejak Minggu sore sekira pukul 14.40 WIB hingga senin dini hari.

"Penanganan  memadamkan Api dengan Alkon (Pompa). Sekira pukuk Pukul 19.00 Wib, kami mendistribusikan bantuan sembako 2 Paket. Serta mendistribusikan tandon air dan mengirim alat penerang," katanya.

Sekira pukul pukul 20.30 Wib, Penta mengungkapkan pemadaman masih di lanjutkan, bahkan Damkar Kalisat menyiapkan air dan pengisian ulang tandon.

Baca juga: Monumen Lokomotif KAI Daop 9 Jember Bisa Jadi Spot Selfie Terbaru Warga

"Sementara TRC BPBD membawa tandon yang berisi air dengan kapasitas 1200 liter ke lokasi karhutla. Setelah itu tim kembali melakukan pemadaman dengan pompa air," tuturnya.

Pada senin 2 Oktober 2023 sekira pukul 00.30 Wib pemadaman masih berlangsung. Sambungnya, sekira pukul 02.30 Wib  si jago merah baru bisa dijinakkan.

"Kondisi sekarang, pemukiman warga aman terkendali  dan kini tinggal tersisa 8 Hektar  yang masih terbakar di daerah bekas tebangan pinus," katanya.

Simak berita selengkapnya

4. BREAKING NEWS : Bujang Ngaku Supervisor Bank Bawa Lari Motor Gadis, Tak Kapok 3 Kali Dipenjara

Tersangka penipuan, Kevin (26) saat diinterogasi Kapolsek Wiyung Kompol Gandi, ia mengaku pegawai bank bawa lari motor gadis, Senin, (2/10/2023).
Tersangka penipuan, Kevin (26) saat diinterogasi Kapolsek Wiyung Kompol Gandi, ia mengaku pegawai bank bawa lari motor gadis, Senin, (2/10/2023). (TribunJatim.com/Luhur Pambudi)

Tim Antibandit Polsek Wiyung Polrestabes Surabaya menangkap seorang pria tersangka penggelapan motor bermodus menyaru sebagai pegawai supervisor bank mengencani korban wanita, kemudian membawa kabur motornya untuk dijual. 

Tersangka bernama Kevin (26) warga Karang Pilang, Surabaya. Ternyata, kejahatannya kali ini, bukan yang pertama. 

Catatan penyidik kepolisian. Bujang bertubuh kurus bertato gambar tribal dan fiction figure pada kedua lengan dan dadanya itu, sudah pernah dipenjara tiga kali atau residivis

Kejahatan sebelumnya juga terbilang sama. Penipuan penggelapan dan pencurian motor. Kendati begitu, tersangka Kevin rasanya tak kapok. 

Kini, untuk keempat kalinya, setelah bebas dari penjara, ia kembali melancarkan aksi kejahatannya kembali. 

Baca juga: Akhir Tragis Bujang Selingkuh dengan Istri Orang, Nyawa Melayang di Tangan Suami, Digerebek di Kos

Kapolsek Wiyung Polrestabes Surabaya Kompol Gandi Darma Yudanto mengatakan, pada Tahun 2016 terjerat kasus penipuan dan atau penggelapan, divonis sembilan bulan penjara dan menjalani masa tahanan di Rutan kelas II Sidoarjo. 

Kedua, pada Tahun 2017 terjerat kasus Pencurian Sepeda Motor, divonis delapan bulan penjara dan menjalani masa tahanan di Rutan Kelas IB Sidoarjo. 

Ketiga pada Tahun 2019 terjerat kasus Penipuan sepeda motor dan divonis 10 bulan penjara dan menjalani masa tahanan di Rutan Kelas I Surabaya, di Medaeng, Sidoarjo, kemudian dipindah ke Lapas Paasuruan.

"Dia ini residivis. Kami tangkap setelah kami menerima laporan korban," ujarnya dalam konferensi pers di halaman depan Mapolsek Wiyung, Senin (2/10/2023). 

Gandi memastikan, tersangka bukanlah pegawai bank seperti ditunjukkan dalam kartu nama berkalung atau ID Card Bank swasta terkemuka di Surabaya. 

Tersangka sengaja memanfaatkan dan menggunakan ID Card bank swasta tersebut hanya untuk melancarkan aksi kejahatannya. 

Yakni, memperdaya para korban yang kebanyakan wanita untuk membawa kabur motornya. 

"Dia bukan pegawai bank. Itu semua hanya akal-akalan untuk melancarkan aksi kejahatannya," katanya. 

Hingga kasus kejahatan ini, diungkap ke publik. Gandi memastikan, korban kejahatan dari tersangka Kevin masih berjumlah satu orang. Yakni, satu orang wanita yang melaporkan menjadi korban di wilayah Wiyung. 

Tidak menutup kemungkinan, korban kejahatan modus operandi yang dilancarkan oleh tersangka Kevin, bisa lebih dari satu orang. 

Oleh karena itu, Gandi berharap, bagi masyarakat atau warga Surabaya yang mengaku pernah menjadi korban atas kejahatan tersangka Kevin dapat segera melapor ke markas kepolisian setempat. 

"Bagi warga yang pernah jadi korban, bisa melapor ke markas polisi terdekat. Sehingga kami buatkan LP, dan saat dia sudah selesai menjalani tahanan pertama, kami bisa menjebloskannya lagi ke penjara," pungkasnya. 

Sementara itu, Tersangka Kevin mengaku, dirinya mengenal korban melalui aplikasi pertemanan dan kencan; Omi Aplikasi. 

Kemudian mengencani korban selama kurun waktu sepekan. Setelah korban terlanjur kepincut, ia mengajak bertemu korban di suatu tempat tongkrongan. 

"Sebelum bawa motor, saya ngaku pinjam tapi gak saya kembalilan," ujar Tersangka Kevin. 

Tersangka Kevin mengaku, ID Card tersebut dibelinya melalui online shop (Olshop). Kemudian, ia cetak sendiri dengan memberi foto dan namanya. 

Sejatinya, ID Card tersebut digunakan untuk mengelabui atau membuat pacarnya terpesona dengan status sosial pekerjaan dirinya, yang sebenarnya palsu. 

Artinya, selain sosok korban penipuan motor yang akhirnya mengantarkannya kembali tinggal di balik jeruji. 

Terdapat seorang wanita lain yang juga dekat dengan dirinya dan berstatus sebagai pacar yang berencana akan dinikahinya.

"Id card bank itu, saya pakai buat sama pacar saya. Iya, jadi saya punya pacar sendiri. Berbeda dari korban ini," katanya. 

Mengenai motor korban. Tersangka Kevin mengaku, telah menjualnya ke fitur marketplace yang disediakan oleh FB. 

Ia menjual motor hasil penggelapan tersebut seharga Rp1,5 juta. Uangnya, selain digunakan berfoya-foya, dan makan. 

Ada juga yang disisihkan untuk ditabung guna membiayai pernikahannya dengan sang pacar. 

Pasalnya, penghasilan dari pekerjaan sebagai tukang sayur di pasar setiap pagi, tidak cukup memenuhi semua kebutuhan dan rencana hidupnya. 

"Motor saya jual lewat marketplace FB. Seharga Rp1,5 juta. Iya buat makan uangnya. Iya sama buat nabung biaya menikah. Saya setiap hari kerja sebagai penjual sayur di Pasar Karang Pilang," pungkasnya. 

Di lain sisi, Kanit Reskrim Polsek Wiyung Polrestabes Surabaya Iptu Gogot Purwanto mengatakan, tersangka sejak awal menggunakan ID card pegawai bank palsu tersebut untuk melancarkan aksinya. 

Seandainya modus kali ini tak dibongkar kepolisian. Ia menambahkan, besar kemungkinan sosok wanita yang semula disebut sebagai pacar tersangka, bakal menjadi korban kejahatan selanjutnya. 

"Itu dalih dia. Sangat mungkin, dan bisa saja, kalau gak kami bongkar. Si pacar itu jadi korban juga," ujar Gogot saat kepada TribunJatim.com

Kemudian, antisipasi kejahatan serupa menipa masyarakat lain, terutama kaum hawa. 

Kasi Humas Polrestabes Surabaya AKP Haryoko Widhi mengimbau, masyarakat agar tidak mudah percaya dan terperdaya dengan kehadiran orang baru, yang menawarkan berbagai bentuk fasilitas kemudahan dan keuntungan secara tidak logi. 

Entah itu dalam konteks bisnis, usaha dan dagang. Apalagi perihal urusan perasaan atau hubungan percintaan antara sepasang pria dan wanita. 

Haryoko mengedukasi masyarakat untuk memastikan secara betul, niat baik dari sosok orang baru, dalam menjalin hubungan. Sehingga dapat mengantisipasi menjadi korban jebakan korban kejahatan. 

"Kami himbau masyarakat senantiasa waspada dan berhati-hati, berkenalan dengan orang baru. Dalam konteks apapun. Entah konteks bisnis, atau hubungi relationship," ujar Haryoko. 

Simak berita selengkapnya

 

---

Berita Jatim dan Berita Viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved