Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Terpopuler

VIRAL TERPOPULER Kepsek Puji Prestasi Siswa SMP Pelaku Bully Cilacap - Fakta Tewasnya Anak Pamen TNI

4 berita viral terpopuler, Selasa (3/10/2023): Kepsek puji prestasi siswa SMP pelaku bully di Cilacap hingga fakta tewasnya anak Pamen TNI di Lanud.

|
Editor: Elma Gloria Stevani
Tangkapan Layar: Instagram
Wuri Handayani Kepala Sekolah SMPN 2 Cimanggu Cilacap. 

Ibu saya sudah pesan, santri harus berkontribusi untuk masyarakat.

Jadi, ini kesempatan yang baik untuk dekat ke warga,” kata dia.

Sejak dulu, Sabiq berupaya cari celah untuk menjadi bagian dari rakyat.

Kades muda yang menjadi sorotan
Kades muda yang menjadi sorotan (Instagram)

Saat di rumah, dia menjadi pemimpin tahlilan, selain mendampingi para petani.

Maka, di 100 hari masa kerjanya, Sabiq berupaya untuk merealisasikan sejumlah program termasuk membumikan pupuk organik.

Dia paham, potensi Prawatan adalah pertanian dan memiliki sejumlah problem, termasuk krisis air.

Sumur yang sudah digali pun harus digali lebih dalam untuk mendapatkan air yang bersih.

“Selain membumikan pupuk organik, kami juga membuat peta sungai. Ini ada titik-titik rawan krisis (kekeringan).

Jadi, bagaimana kemudian, kami menjamin hak atas air untuk warga dan petani,” urainya.

Kemenangan Sabiq sebagai Kades Prawatan disebut tanpa politik uang.

“Awalnya ada 15 calon, terus lanjut 5 calon dan yang naik panggung ada 3 calon. Saya dapat suara cukup banyak, ada 1.655 dan tanpa money politic," kata dia.

“Kami tidak mau beli suara per kepala karena itu tidak mendidik dan memupuskan mimpi mereka tentang kesejahteraan,” jelas Sabiq.

Ayah Sabiq, Purwadi Hidayat (58), merasa bangga dengan pencapaian sang putra.

Tapi di sisi lain, dia pun juga merasa bimbang.

Baca juga: Siti Histeris Suami Bulenya Bunuh Ayah di Kebun, Rumah Diobrak-abrik, Kades: WNA ini Merasa Kecewa

Simak berita selengkapnya

2. Fakta Baru Kematian Anak Pamen TNI di Lanud, Datang Sendiri ke TKP Pakai Sepeda, sempat Ketemu Ayah

Fakta terbaru anak perwira tewas terpanggang di Lanud Halim Perdanakusuma. Dilaporkan bahwa CHR datang seorang diri ke tempat kejadian perkara.
Fakta terbaru anak perwira tewas terpanggang di Lanud Halim Perdanakusuma. Dilaporkan bahwa CHR datang seorang diri ke tempat kejadian perkara. (Freepik/nomadsoul1 via KOMPAS.com)

Kasus anak perwira tewas terpanggang di Lanud Halim Perdanakusuma masih menjadi sorotan.

Ada fakta terbaru terkait penemuan jasad CHR (16) di dalam Pos Spion, ujung landasan 24, Lanud Halim Perdanakusuma, Minggu (24/9/2023).

Dilaporkan bahwa CHR datang seorang diri ke tempat kejadian perkara.

Meski belum dapat disimpulkan apakah putra dari perwira menengah TNI AU itu bunuh diri atau dibunuh, polisi berhasil menganalisis empat dari 18 rekaman CCTV di sekitar tempat kejadian perkara.

Penyidik mengidentifikasi CHR tiba ke pos itu seorang diri dengan mengayuh sepeda pada Minggu setelah petang.

"Dia menggunakan sepeda, dan sepeda itu juga kami temukan di TKP. Jadi, dia mengayuh sendiri menuju ke TKP itu," ujar Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes (Pol) Leonardus Simarmata, Jumat (29/9/2023), dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: Penyebab Kematian Anak Pamen TNI di Lanud, Lokasi TKP Tak Sembarangan, Korban Terbakar Hidup-hidup

Rekaman CCTV juga menunjukkan CHR membawa sebuah tas ransel di punggungnya.

Penyidik menduga kuat tas itu digunakan untuk menyimpan sejumlah barang yang ditemukan di sekitar jasad CHR, yakni sebilah pisau, pakaian, dan map.

Leonardus menambahkan, rekaman CCTV juga merekam tidak ada orang lain yang masuk ke pos itu selain CHR.

"Dari empat CCTV yang merekam kegiatan korban (dari luar pos), korban (berada di dalam pos) sendiri. Kami sudah tarik (rekaman) sebelum dan sesudah peristiwa," ungkap Leonardus.

Namun demikian, Leonardus menegaskan, penyidik tidak serta merta dapat menyimpulkan bahwa CHR melakukan bunuh diri. 

Sebab, tidak ada rekaman CCTV yang menunjukkan hal tersebut.

Baca juga: Atraksi Kembang Api Bakar Pesta Pernikahan, 113 Tamu Undangan Meninggal, Nasib Pengantin Terpukul

Konferensi pers penemuan jasad anak perwira TNI AU tewas di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Terungkap fakta baru terkait kasus kematian anak perwira menengah TNI AU berinisial CHR.
Konferensi pers penemuan jasad anak perwira TNI AU tewas di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Terungkap fakta baru terkait kasus kematian anak perwira menengah TNI AU berinisial CHR. (YouTube Kompas TV)

Satu kamera CCTV yang menyorot persis ke depan pos diketahui tidak berfungsi.

Ia memastikan, rusaknya kamera CCTV itu sudah terjadi lama, bukan dirusak oleh pihak tertentu.

Oleh sebab itu, penyidiknya akan tetap bekerja profesional dengan metode scientific crime investigation untuk mengungkap perkara tewasnya CHR.

Tim Puslabfor Bareskrim Polri, Subdirektorat Jatanras Polda Metro Jaya, dan Satuan POM Lanud Halim Perdanakusuma, dilibatkan dalam penyelidikan ini.

Simak berita selengkapnya

3. Pantas Ling Ling Ngamuk ke Keluarga Bharada E? Ngaku Tahan Diri Tak Bongkar Aib: Pas Icad Dipenjara

Pantas Ling Ling Ngamuk ke Keluarga Bharada E? Ngaku Tahan Diri Tak Bongkar Aib: Pas Icad Dipenjara
Pantas Ling Ling Ngamuk ke Keluarga Bharada E? Ngaku Tahan Diri Tak Bongkar Aib: Pas Icad Dipenjara (Tribunnews)

Terkuak alasan Ling Ling ngamuk kepada keluarga Bharada E.

Wanita bernama lengkap Duce Maria Angelin Kristanto itu mengungkit momen tunangannya, Bharada Richard Eliezer berada di penjara karena kasus pembunuhan Brigadir J.

Ling Ling pun kini tak peduli meski kehilangan restu keluarga Bharada E.

Ia menyebut sudah bersabar selama setahun ini.

Diketahui, Ling Ling meluapkan kemarahannya dalam siaran langsung TikTok baru-baru ini.

Ling Ling menumpahkan emosi yang ia pendam selama ini.

Padahal Ling Ling adalah garda terdepan yang mendukung Richard Eliezer, selain orang tua Bharada E saat terseret kasus pembunuhan Brigadir J.

Kini, Ling Ling mengaku bahwa ia belum putus dan masih jadi kekasih Bharada E.

Hal itu karena menurut Ling Ling, Richard Eliezer meminta hubungannya bertahan.

"Ternyata udah enggak sama Icad lagi? Masih kok, karena Icad minta bertahan," kata Ling Ling.

"Bukan aku yang nahan buat enggak putus, tapi Icad," imbuhnya, melansir TribunnewsBogor.com.

Baca juga: Bharada E Gagal Nikah? Alasan Ling Ling Minta Putus Terjawab, Terkait Calon Ipar: Nanti Pada Malu

Sambil berkelakar, Ling Ling pun sebenarnya ingin putus dari Richard Eliezer.

Namun secara tiba-tiba, Ling Ling mengubah pernyataannya.

"Aku sih mau putus juga. Enggak, enggak, aku enggak mau putus."

"Enggak ada yang mau putus," koreksi Ling Ling.

Ditegaskan Ling Ling, yang ngotot mempertahankan hubungan mereka adalah Richard Eliezer sendiri.

Kendati demikian, Ling Ling masih belum bisa menjawab pertanyaan soal pernikahan.

Baca juga: Tak Direstui Nikah? Ling Ling Tunangan Bharada E Marah, Akui 1 Tahun Simpan Kekesalan: Penyakit Hati

Seperti diketahui, semula Bharada E dan Ling Ling kabarnya akan menggelar pernikahan di akhir tahun 2023.

Namun hingga kini, rencana indah tersebut belum diungkap Bharada E maupun Ling Ling.

Usai bebas dari penjara, Bharada E sendiri tampak sibuk melanjutkan tugasnya di kepolisian.

Lebih lanjut, Ling Ling pun mengurai curhatannya saat live di TikTok pada Jumat siang.

Secara mendadak, gadis berambut panjang ini mengeluarkan unek-uneknya tentang keluarga Bharada E, yakni kakaknya.

Ling Ling rupanya kesal dengan ucapan calon kakak iparnya yang seolah tak suka padanya.

"Aku dibilang bukan temanin dari nol, (tapi) kakaknya, jangan sampai aku speak up, nanti pada malu."

"Dari kemarin tahan diri, semua orang lihat baik-baik saja, ya karena aku pinter nutupin," ungkap Ling Ling dengan nada bicara keras.

Ling Ling tunangan Bharada E mendadak marah-marah, simpan kekesalan selama satu tahun
Ling Ling tunangan Bharada E mendadak marah-marah, simpan kekesalan selama satu tahun (Instagram)

Usut punya usut, ketidakharmonisan Ling Ling dengan keluarga Bharada E ternyata sudah terjadi selama satu tahun.

Terkait hal itu, Ling Ling gusar.

Ia bingung karena merasa tak melakukan kesalahan apa-apa, tapi selalu dinilai buruk oleh kakak Bharada E.

"Mereka berulah, Icad enggak mau dekat, mereka salahin aku, kan aku kesal. Aku yang disalahin."

"Kok mereka penyakit hati banget. Katanya aku ngatur Icad. Satu tahun aku sabar-sabar," kata Ling Ling.

Diungkap Ling Ling, ia kadung kecewa dengan keluarga calon suaminya yang seolah menggiring opini buruk tentangnya.

Baca juga: Terkuak Kondisi Bharada E setelah Keluar dari Penjara, Kamaruddin: Keluarga Brigadir J Sudah Ampuni

"Aku kesal tuh kayak aku sama keluarga diam-diam, tapi ada aja."

"Kalau orang luar dari Icad aku enggak pusing, tapi jangan sampai orang tedekat Icad yang giring opini."

"Kan enggak enak kalau keluargaku baca," imbuh Ling Ling.

Sambil sedikit mengancam, Ling Ling pun mengaku tak segan mengungkap keburukan rivalnya.

"Orang-orang terdekat Icad sana itu enggak usah paling sedih. Toh ketika Icad di dalam, jangan sampai saya speak up deh, jangan senggol kalau enggak mau disenggol," tegas Ling Ling.

Sekalipun terancam tak dapat restu, Ling Ling tak peduli.

Baca juga: Nikita Mirzani Murka Bharada E Tak Dipecat, Sebut Polri Pilih Kasih dan Nurut Netizen, Ikut-ikutan

Sebab yang diyakini Ling Ling, perasaan cintanya dengan Richard Eliezer telah kuat.

"Banyak contoh enggak dapat restu, tapi cocok kok, tergantung," celetuk Ling Ling.

Enggan berlarut-larut dalam perasaan kesalnya, Ling Ling lega sudah curhat di media sosial.

Ling Ling pun tak keberatan jika pihak yang ia sindir merasa tersinggung.

"Icad juga kasih semangat, karena kalau aku stres, dia stres. Aku enggak putus kok, karena dia (Icad) masih sayang, aku juga," pungkas Ling Ling.

Simak berita selengkapnya

4. Kepsek Malah Puji Pelaku Bully Siswa SMP di Cilacap, Merasa Miris Bahas Prestasi: Sangat Luar Biasa

Kepsek Malah Puji Pelaku Bully Siswa SMP di Cilacap, Merasa Miris Bahas Prestasi: Sangat Luar Biasa
Kepsek Malah Puji Pelaku Bully Siswa SMP di Cilacap, Merasa Miris Bahas Prestasi: Sangat Luar Biasa (Kolase via SerambiNews)

Publik ikut menyoroti pernyataan Kepsek SMPN 2 Cimanggu, Cilacap, Jawa Tengah soal peristiwa bully siswanya.

Hingga kini kasus bully siswa SMP di Cilacap itu masih menjadi sorotan.

Terbaru Kepsek SMPN 2 Cimanggu, Wuri Handayani membuat pernyataan yang menimbulkan kontroversi.

Wuri Handayani malah memberikan pujian kepada pelaku bully yang berinisial MK.

MK (15) diketahui membully adik kelasnya RF (14) terluka parah.

RF dipukuli hingga ditendang oleh MK dan satu pelaku lainnya.

Terkait kasus ini, Kepsek tempat MK dan RF sekolah kini dikritik.

Pasalnya, Kepsek Wuri Handayani memberikan sanjungan kepada MK dengan menyebutnya sebagai siswa berprestasi.

Bukannya menunjukkan empati kepada korban, Kepsek Wuri Handayani justru mengaku kaget dan tidak menduga MK akan melakukan perbuatan tersebut.

Baca juga: Akhirnya Siswa SMP di Cilacap Korban Bully Kakak Kelas Pindah Sekolah? Polisi: Jangan Takut

Menurutnya, MK, selama ini telah aktif dalam berbagai kegiatan dan memiliki prestasi di beberapa bidang, termasuk pramuka, olahraga, pencak silat, dan tilawah.

Bahkan, MK pernah meraih juara kedua dalam kompetisi pencak silat tingkat kabupaten.

"Dia adalah seorang siswa yang memiliki bakat yang beragam. Dia aktif di pramuka dan juga mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Sejak kecil, dia sudah memiliki latar belakang yang memungkinkannya untuk mengembangkan dirinya. Di SMPN 2 Cimanggu, MK juga aktif dalam ekstrakurikuler pencak silat, dan dia berhasil meraih juara kedua dalam lomba pencak silat tingkat kabupaten," jelas Wuri Handayani dilansir dari tayangan Kompas TV via TribunJateng.

Wuri Handayani juga mengungkapkan bahwa pada awal tahun ajaran, MK ikut dalam lomba tilawah tingkat kecamatan dan berhasil meraih juara, menunjukkan prestasinya dalam berbagai bidang.

Baca juga: Pelaku Bully Siswa SMP Cilacap Suka Bahas Kebaikan di Sosmed, Kini Malah Lukai Adik Kelas, Pendosa

Kepsek Wuri Handayani mengaku sangat terkejut dan tidak menduga bahwa MK akan melakukan tindakan perundungan seperti yang terjadi.

"Kejadian ini sangat luar biasa dan membuat saya sangat terkejut. Saya merasa sangat miris dan terhenyak oleh apa yang telah disampaikan oleh Kapolres," tambahnya.

Namun, reaksi netizen terhadap pujian Kepsek tersebut sangat berbeda.

Mereka berpendapat bahwa tindakan perundungan yang dilakukan oleh MK tetap merupakan tindakan yang salah, meskipun MK adalah siswa berprestasi.

Sementara itu, dua pelaku kasus perundungan anak di Cilacap saat ini berada di tempat khusus.

Mereka "Dipatsuskan" selama menjalani proses anak yang berhadapan dengan hukum 

Hak itu diungkapkan Wakapolresta Cilacap AKBP Dr. Arief Fajar Satria kepada awak media

"Pelaku sudah kita tempatkan di tempat khusus, di rumah shelter," ungkap Wakapolresta kepada wartawan Jumat (30/9/2023).

Dijelaskan Arief bahwa proses penyelidikan maupun penyidikan, korban sudah dilakukan sesuai dengan UU perlindungan anak.

Kemudian dalam proses terhadap pelaku dan saksi pun juga sesuai UU Sistem Peradilan Pidana Anak.

Baca juga: Nasib Siswa SMP Korban Perundungan di Cilacap, Patah Tulang Hingga Sesak Napas, Masih di Rumah Sakit

"Jadi kita sudah sesuaikan dengan dengan range yang ada, kita sudah on the track akan kasus ini," kata Arief.

Arief melanjutkan bahwa proses selanjutnya yang akan diambil adalah melaksanakan upaya diversi terlebih dahulu.

Namun apabila upaya diversi tersebut tidak menemukan titik terang,  maka akan dilanjutkan ke tingkat Kejaksaan.

Sementara itu pada Jumat (29/8) kemarin Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) serta Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) juga mendatangi Mapolresta Cilacap.

Dalam kunjungan itu, mereka juga mengapresiasi upaya Polresta Cilacap dalam melaksanakan proses anak yang berhadapan dengan hukum dalam kasus perundungan ini. 

Baca juga: Terkuak Motif Siswa SMP di Cilacap Aniaya Adik Kelas, Gegara Masalah Sepele Korban Dibully & Dihajar

"Kami lakukan pengawasan untuk perlindungan khusus anak termasuk kasus ini.
Kami pastikan anak korban, anak saksi dan anak pelaku semua prosesnya berjalan sesuai dengan UU Perlindungan Anak dan Sistem Peradilan Pidana Anak," kata Dyah Pusparini Komisioner KPAI.

Ia menyebut, semua SOP yang berjalan sudah sesuai.

Simak berita selengkapnya

---

Berita Jatim dan Berita Viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved