Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Anak Diimunisasi Tanpa Izin, Istri Polisi Ngamuk ke Pihak Sekolah, Mediasi Buntu Gegara Saling Lapor

Kasus istri polisi ngamuk anak diimunisasi tanpa izin viral di media sosial. Sang istri mengamuk ke sejumlah guru di sekolah anaknya.

via Kompas.com
Kasus istri polisi di Maluku ngamuk anak diimunisasi tanpa izin viral di media sosial. Sang istri mengamuk ke sejumlah guru di sekolah anaknya. 

TRIBUNJATIM.COM - Kasus istri polisi ngamuk anak diimunisasi tanpa izin viral di media sosial.

Sang istri mengamuk ke sejumlah guru di sekolah anaknya.

Tak terima anaknya diimunisasi begitu saja tanpa izin darinya, selaku orangtua.

Baik pihak sekolah maupun istri polisi tersebut akhirnya berujung saling lapor ke pihak kepolisian.

Adapun insiden ini terjadi di Maluku.

Hal itu dibenarkan oleh Kepala Bidang Humas Polda Maluku Kombes Pol Muhammad Roem Ohoirat.

Baca juga: Rela Minta Maaf Duluan, Ortu Siswa di Madiun Kaki Melempuh Dihukum Guru Tegas, Kepsek Sudah Ingatkan

"Orangtua siswa baru melapor kemarin Selasa (3/10/2023). Mereka melapor karena tidak terima anaknya diberi imunisasi tanpa izin karena anaknya dalam kondisi sakit," Roem kepada Kompas.com, Rabu (4/10/2023).

Upaya mediasi yang dilakukan Polda Maluku untuk menyelesaikan kasus pemberian imunisasi kepada siswa sebuah SD di Ambon, kata dia, menemui jalan buntu.

Pihak sekolah dan orangtua siswa sama-sama menginginkan kasus tersebut diproses secara hukum.

"Upaya mediasi sudah dilakukan tapi sepertinya tidak menemui titik terang karena kedua pihak sudah saling melapor ke polisi," katanya.

Kasus tersebut awalnya telah dilaporkan terlebih dahulu oleh pihak sekolah yang merasa nama sekolahnya dirugikan.

Sementara orangtua siswa baru melaporkan kasus tersebut ke polisi pada Selasa (3/10/2023).

Baca juga: Emosi Novi Tahu Kaki Anaknya Melepuh, Ini Penyebab Siswa SMP di Madiun Dihukum Berlari Oknum Guru

Ilustrasi SD.
Ilustrasi SD. (via Tribunnews)

Roem mengaku menghargai keputusan pihak sekolah dan orangtua yang menginginkan agar kasus tersebut di bawah ke ranah hukum.

"Kita inginnya mediasi tapi karena sudah ditempuh jalur hukum ya kita hargai," ujarnya.

Sebelumnya HT, seorang istri anggota Polda Maluku mengamuk di sebuah Sekolah Dasar (SD) di Kota Ambon lantaran tidak terima anaknya diimunisasi oleh pihak sekolah.

HT mendatangi sekolah tersebut bersama suaminya sambil mengamuk ke sejumlah guru pada Rabu (27/9/2023).

Aksi istri polisi itu pun sempat direkam dan disebarkan di media sosial.

Setelah kejadian itu pihak sekolah langsung melaporkan HT dan suaminya ke polisi atas tuduhan telah melakukan perbuatan tidak menyenangkan dan pencemaran nama baik sekolah. 

Sementara itu, viral juga guru di Madiun hukum siswa hingga kakinya melepuh.

Peristiwa ini terjadi di SMPN 10 Kota Madiun, Jawa Timur.

Kasus siswa SMP di Madiun dihukum hingga kaki melepuh itu ditanggapi Dinas Pendidikan.

Diketahui bahwa siswa yang duhukum guru itu berinisial G (15).

Baca juga: Kaki Siswa SMP Madiun Melepuh Imbas Dihukum Guru Berlari, Ortu Tak Terima, Hati Tak Bisa Dibohongi

G dihukum lari keliling lapangan basket di siang bolong dan di bawah terik matahari oleh seorang guru berinisial F lantaran tidak mengikuti kegiatan kerohanian di sekolahnya pada Rabu (28/9/2023).

Ibunda G, Novia Tri Handayani membenarkan apa yang telah dialami oleh anaknya tersebut.

Ia mengaku baru mengetahui dua telapak kaki anaknya melepuh setelah dipulangkan oleh gurunya ke rumah.

"Hari Rabu siang tanggal 27 September 2023, saya ditelepon oknum guru bahwa anak saya setelah dihukum kakinya lecet kemudian diantarkan ke rumah. Karena saya tidak berpikir negatif, saya minta maaf langsung kepada oknum guru tersebut atas kesalahan yang dibuat anak saya," kata Novi, sapaan Novia Tri Handayani, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (3/10/2023) siang, dikutip dari Kompas.com.

Namun, ia merasa curiga dengan kondisi anaknya yang harus diantar pulang ke rumah setelah menjalani hukuman.

Kemudian, ia meminta suaminya untuk mengecek kondisi kaki anaknya.

"Hati seorang ibu memang tidak bisa dibohongi, saya telepon suami saya, dan ternyata kondisi telapak kaki anak saya yang kiri melepuh lebar dan telapak yang kanan melepuh lebar sampai kulitnya robek berdarah serta masih ada butiran pasir kasar yang menempel," kata Novi.

Siswa berinisial G itu lalu menceritakan kepada orangtuanya kalau ia dihukum dengan cara disuruh lari putar lapangan yang panas saat siang hari sekitar pukul 13.00 WIB tanpa alas kaki.

Baca juga: Tak Terima Anaknya Dicubit, Ortu Laporkan Pak Guru ke Polisi, Kepsek sampai Nangis-nangis Minta Maaf

Anaknya baru boleh berhenti berlari setelah diizinkan berhenti.

Setelah lima putaran mengelilingi lapangan basket, kaki anaknya sudah melepuh.

Ia menuturkan kondisi anaknya sampai dengan hari ini belum bisa berjalan dengan normal.

Terlebih, usai dihukum anaknya merasakan kesakitan yang uar biasa, menangis, dan demam hingga akhirnya dibawa ke rumah sakit.

"Saat dibersihkan telapak kakinya di rumah sakit banyak ditemukan pasir batu kerikil kecil yang menempel di daging telapak kaki anak saya yang dibersihkan dengan digosok sampai menjerit-jerit," ungkap Novi.

Saat ini, telapak kaki anaknya masih diperban.

Untuk ke kamar mandi pun sangat kesulitan harus dibantu karena kakinya tidak bisa untuk menapak.

Anaknya pun sudah tidak masuk sekolah selama sepekan lantaran harus dipapah saat berjalan.

Novi mengaku oknum guru dan kepala sekolah tersebut sudah datang meminta maaf.

Namun ia tetap tidak terima dan meminta agar kasus ini berlanjut ke proses hukum.

Ia pun sudah mengadukan persoalan ini ke pihak-pihak yang dapat memberikan perlindungan bagi anaknya.

Bahkan, ia sudah mendatangi Polres Madiun Kota untuk membawa kasus ini ke ranah hukum.

"Tadi mau buat laporan ke polisi, tetapi akan dilakukan mediasi yang menghadirkan pihak pemerintah, bhabinkamtibmas dan babinsa," kata Novi.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved