Berita Malang
Larang Anak Sekolah Naik Perahu Gethek, Pemkot Malang Sediakan Mobil dan Macito
Para siswa yang semula naik perahu gethek karena perbaikan Jembatan Lembayung di kawasan Bumiayu Kota Malang sudah terakomodir di dua jenis kendaraan,
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sylvianita Widyawati
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Para siswa yang semula naik perahu gethek karena perbaikan Jembatan Lembayung di kawasan Bumiayu Kota Malang sudah terakomodir di dua jenis kendaraan, Kakis (5/10/2023).
Untuk siswa SMP naik mobil. Sedang siswa SD dinaikkan kendaraan Macito, sebuah kendaraan keliling Malang untuk berwisata yang dikelola Dishub Malang.
Dari SDN Mergosono 4, ada 82 siswa dari Bumiayu dari total 158 siswa. Pj Walikota Malang Wahyu Hidayat sempat meninjau lokasi penyeberangan menggunakan perahu gethek kemarin. Karena berbahaya, maka para siswa diakomodir kendaraan itu.
"Lebih bersyukur karena kalau pakai perahu gethek beresiko," jawab Sugiarti, walimurid.
Para siswa, termasuk anaknya sudah tiga hari memakai perahu gethek sejak Senin-Rabu (1-3/10/2023).
Baca juga: Jembatan Lembayung Kota Malang Diperbaiki, Anak Sekolah Naik Perahu Rakit untuk Menyeberang

Siswa SMPN 7 Malang, Alviana juga merasa senang bisa naik mobil untuk mengantarkan sekolah.
"Senang tapi harus berangkat lebih pagi. Jam 06.00 WIB," jawabnya.
Biasanya ia ke sekolah berjalan kaki. Setelah jembatan diperbaiki, ia sempat naik perahu gethek.
Antar jemput sekolah pada siswa ini dilakukan sampai jembatan yang diperbaiki bisa dilalui pejalan kaki.
Ada sebanyak lima armada mobil minibus milik Pemkot Malang yang disiagakan untuk mengantarkan siswa.
Baca juga: Sempat Tak Beroperasi saat Uji Coba Satu Arah, Bus Macito di Malang Bakal Mengaspal Kembali
Kendaraan berangkat dari Kelurahan Mergosono untuk mengantarkan puluhan siswa ke SMPN 7 yang berada di Kelurahan Bumiayu.
Biasanya mereka melewati jembatan yang diperbaiki itu karena menjadi jalan pintas. Sedang siswa SD yang berasal dari Bumiayu diantar dengan bus macito.
Dwi Jatmiko, guru PJOK SMPN 7 Malang menambahkan ia senang dengan adanya kendaraan antar jemput siswa. Meski naik gethek dengan diberi pelampung, tapi tetap beresiko.
Kondisi sungai yang tenang justru sebenarnya dalam. Agak mengkhawatirkan jika siswa tidak bisa berenang meski sudah memakai pelampung. Sungai yang dilalui perahu gethek rakitan itu adalah sungai Brantas.
JPU Tolak Eksepsi Selebgram Isa Zega Terkait Kasus Pencemaran Nama Baik |
![]() |
---|
Ditinggal Bikin Pentol, Pedagang Bakso di Malang Syok Burung Murai Harga Jutaan Raib Digondol Maling |
![]() |
---|
Amankan Perayaan Imlek di Kelenteng Eng An Kiong, Polresta Malang Kota Terjunkan Puluhan Personel |
![]() |
---|
Nostalgia Nikmati Jajanan Sekolah di Festival Najaj Halokes Kampung Sekabrom Kayutangan Malang |
![]() |
---|
Libur Panjang Isra Miraj dan Imlek 2025, Ribuan Tiket Kereta di Stasiun Malang Ludes Terjual |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.