Berita Surabaya
Suasana Peragaan Sistem Pengamanan Kota Pemilu Operasi Mantab Brata Semeru Layaknya Film Action
Lapangan berpermukaan aspal yang biasa dipakai pelaksanaan upacara tersebut, disulap bak studio Hollywood
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Samsul Arifin
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Bak adegan film laga, ratusan orang personel gabungan Polisi dan TNI memperagakan cara mengatasi huru-hara perusuh pemilu dalam Peragaan Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota) 'Operasi Mantab Brata Semeru 2023-2024', di Lapangan Kodam V Brawijaya, pada Selasa (17/10/2023).
Lapangan berpermukaan aspal yang biasa dipakai pelaksanaan upacara tersebut, disulap bak studio Hollywood. Lengkap dengan dekorasi besar berbentuk deretan bangunan yang mencirikan miniatur sebuah kota kecil di suatu wilayah Provinsi Jatim.
Meskipun dibuat dekorasi alakadarnya dengan berbahan tumpukan peti kemas kosong, rangka kayu berpelapis banner bercorak gambar ornamen bangunan.
Sejauh mata memandang setting dekorasi bangunan-bangunan yang menjadi simulasi peragaan pengamanan kerusuhan tersebut, memang cukup lengkap.
Di sana, terdapat dari gedung pemerintah eksekutif, legislatif, yudikatif, hingga kantor KPU, Bawaslu.
Baca juga: Jatim Masuk 12 Provinsi Paling Rawan di Pemilu 2024, Polda Jatim Kerahkan 275.257 Personel Gabungan
Ditambah bangun menyerupai gedung perkantoran, agar kian tampak ciamik menggambarkan situasi sebuah miniatur wilayah pemerintah di suatu kawasan.
Brigjen Pol Akhmad Yusep, Wakapolda Jatim, memang tak main-main menyusun skenario peragaan simulasi pengamanan tersebut. Kendati momen tersebut sebatas simulasi dan peragaan, ia tak ingin sispamkota tersebut, berlangsung kering, kaku, membosankan atau malah tak asyik ditonton.
Laiknya pertunjukan kolosal, simulasi tersebut memiliki alur cerita. Tapi tetap, timeline dan benang merahnya disesuaikan dengan tahapan pelaksanaan pemilu. Mulai dari masa kampanye paslon, masa tenang, pendistribusian logistik pemilu, momen pencoblosan, dan penetapan hasil pemilu.
Ia menggambar bagaimana situasi masyarakat Jatim yang guyup rukun dan tentram, dengan mengerahkan puluhan kendaraan mikrolet dan bencak kayuh untuk berkeliling lapangan menjadi prolog cerita pengantar simulasi.
Namanya juga simulasi. Maka adegan demi adegan yang terus bergulir tentu saja dibuat penuh akan konflik, berpadu dominasi sifat antagonisme tiap tokoh yang terlibat dalam setiap adegannya.
Tujuannya, agar juga dapat disajikan bagaimana cara mengatasi secara heroik, tepat sasaran dan tentunya menggunakan perangkat persenjataan supercanggih.
Hal itu semata menunjukkan kepada masyarakat bahwa pihak keamanan seperti TNI dan Polri memiliki perangkat alat dan pasukan yang siap menjamin terselenggaranya pemilu aman, kondusif dan damai.
Tentu berbagai tim taktis tempur milik Polri atau Polda Jatim dilibatkan. Mulai dari anggota Satmapta, Brimob, Lalu Lintas, Satuan PJR, Tim Inafis, Jatanras, hingga jajaran polsek di masing-masing wilayah kecamatan.
Adegan becak dan mikrolet berkeliling dan pawai pun rampung. Berangsur-angsur adegan berganti konflik demi konflik yang menegangkan.
Momen paling menegangkan ketika terjadi aksi pengejaran dengan beberapa orang kelompok perusuh yang mengendarai mobil. Polisi yang kala itu berhadapan adalah anggota petugas PJR Ditlantas Polda Jatim.
Suara ban yang digeber kencang berderecit menggesek aspal membakar permukaan karet ban hingga menyembul asap putih, menjadi pemula dari aksi kejar-kejaran antara mobil patroli polisi jenis sedan itu melawan mobil sedan Honda Jazz yang dikemudikan para perusuh.
Mobil perusuh digeber kencang, meliuk-liuk, ala slalom dan drifting menghindari kejaran mobil patroli.
Persis seperti adegan film 'Fast V' yang disutradarai Justin Lin, tahun 2011, saat Dominic Toretto Cs, yang diperankan Vin Diesel berjibaku melawan pengejaran agen DSS AS Luke Hobbs, yang diperankan Dwyne Johnson alias The Rock.
Dikira berhasil mempecundangi polisi. Tantangan para perusuh malah diladeni oleh pihak polisi.
Para petugas polisi menggeber kencang-kencang mobil patroli bermesin canggih. Bukan kaleng-kaleng, petugas polisi juga memiliki ketrampilan slalom hingga drifting.
Kocekan nan meliuk-liuk mobik para perusuh, gagal total mempecundangi polisi. Hingga akhirnya perusuh tersebut menyerah, urung melanjutkan pelarian, dan berakhir disergap.
Tak berhenti disitu, adegan kejar kejaran menunggangi motor juga tak kalah keren.
Lagi-lagi perusuh membuat ulah. Logistik pemilu dijarah ditengah jalan dari mobil angkutan. Mereka mengendarai motor berkapasitas mesin cc besar. Seenaknya geber-geber knalpot kencang.
Tapi, ulah para perusuh itu, tentu saja tak diabaikan. Mereka mendapatkan perlawanan sengit dari anggota Satsamapta yang berkendara motor jenis trail.
Kejar-kejaran pun tak dapat dihindarkan. Momen saling kejar berkecepatan tinggi laiknya film 'Torque' yang disutradarai Joseph Kahn tahun 2004 itu, terjadi.
Mirip seperti Cary Ford si tokoh utama yang diperankan Martin Henderson sedang berupaya mengejar motor musuh bebuyutannya Trey, yang diperankan Ice Cube.
Selain aksi kejar-kejaran berkecepatan tinggi dan full skill. Peragaan simulasi tersebut juga tentunya tak luput dengan adegan baku hantam.
Personel Polisi di lapangan terkadang terpaksa terlibat pertarungan jarak dekan 'one by one' dengan si perusuh yang kelabakan di tengah pelarian.
Kalau sudah terlanjur begitu, petugas polisi mulai unjuk gigi dengan kemampuan bela diri pencak silat melawan si perusuh.
Perkelahian saling melesakkan pukulan dan tendangan pun pecah di antara kedua belah pihak, bak adegan saat Rama yang diperankan Iko Uwasi melawan Mad Dog yang diperankan Yayan Ruhiyan, dalam film The Raid yang disutradarai Gareth Evans, tahun 2011.
Puncaknya ketegangan justru terjadi saat adegan menunjukkan upaya para perusuh mengepung kantor KPU dan berencana menculik ketua KPU dan para komisionernya.
Di situ, ratusan orang massa perusuh berlarian menggerudug bangunan yang didekorasi sebagai gedung utama KPU.
Sebagai bentuk ekspresi kekecewaannya, mereka mulai berlarian mengepung, meneriaki melempar batu, meludahi hingga membakar benda-benda dan kendaraan di sepanjang jalan.
Dari arah belakang gedung KPU, kendaraan antipeluru mulai berdatangan. Anggota Brimob berseragam dan bersenjata lengkap beraksi, bak Tim Special Weapon and Tactic (S.W.A.T).
Mereka dikerahkan mengevakuasi sejumlah anggota komisioner KPU ke dalam mobil antipeluru untuk dibawa ke tempat aman (safe house).
Namun sayang ditengah jalan mereka kembali dihadang, dengan jumlah massa yang lebih banyak, kemarahan yang membuncah, hingga berakhir pada upaya mereka membakar mobil dan motor tepat di depan mobil rantis petugas.
Polisi pun menepok jidat. Plan A gagal. Petugas terpaksa melanjutkan misi evakuasi dengan menerapkan Plan B.
Yakni, berkoordinasi dengan tim udara Pilot Helikopter TNI AL Puspenerbal untuk melanjutkan misi penyelamatan menggunakan helikopter. Ada dua helikopter TNI AL yang dikerahkan.
Satu helikopter dikerahkan untuk evakuasi pejabat KPU di atas mobil rantis. Nantinya, bakal melakukan evakuasi melalui pintu palka mobil dan ditarik menggunakan tali hingga berhasil berpindah ke dalam helikopter.
Satunya dikerahkan mengevakuasi pejabat KPU di gedung kantor KPU, dengan cara yang sama, namun melalui loteng lantai paling atas gedung tersebut.
Menegangkan, adalah kata pertama yang tampak dari adegan berbahaya tersebut. Helikopter berwarna abu-abu itu, terbang rendah, tentunya menyibakkan angin dan menerbangkan debu ke sekeliling radiusnya.
Tapi, hal itu, tak menyurutkan niat jahat para perusuh. Mereka terus saja mengganggu aksi heroik petugas polisi bekerja sama dengan pilot helikopter tersebut.
Debu beterbangan bikin suasana mencekam mirip momen dramatis di-ending film 'Black Hawk Down'. Namun, sudah pasti jalan ceritanya tak serumit film yang ditulis oleh Ken Nolan dan disutradarai oleh Ridley Scot.
Kedua helikopter TNI AL tersebut sukses mengevakuasi para komisioner dan ketua KPU. Kedua alutsista tersebut terbang rendah membelah Kota Surabaya yang teriknya gila-gilaan beberapa menit sebelum Azan Salat Zuhur berkumandang.
Ending dari simulasi tersebut memang diluar dugaan. Setelah belasan aksi bak film laga melibatkan kendaraan dan kemampuan pencak silat dalam setiap momen pertarungan rampung. Seperti tak cukup memungkasi niat jahat para perusuh.
Tersiar kabar bahwa di dalam gedung KPU yang telah kosong tersebut telah diletakkan bom berdaya ledak tinggi. Tentu Tim Penjinak Bom Satuan Brimob Polda Jatim yang kini giliran unjuk gigi.
Dua mobil taktis dilengkapi alat peredam dan evakuasi bom dikerahkan. Personil Brimob berpakaian canggih dengan alat pelindung diri antibom mulai merangsek masuk secara cekatan.
Ternyata benar, sebuah benda mencurigakan berbentuk kotak sebesar kardus yang lazim digunakan sebagai wadah air mineral kemasan berhasil dibawa dan dievakuasi untuk dimasukkan ke dalam wadah tabung berukuran besar yang terdapat di sisi belakang mobil Tim Jihandak.
Setelah situasi terkendali, benda terindikasi bom telah masuk dalam wadahnya, mobil tersebut mulai bergegas menjauh meninggalkan bangunan gedung KPU.
Tak dinyana-nyana, baru sekitar 500 meter mobil berjalan menjauh dari gedung KPU. Sebuah ledakan keras yang menyembulkan api dan asap hitam pekat ke udara, terjadi. Duarr. Para tamu acara tak terkecuali awak media, dibuat kaget dengan momen serba cepat dan mengagetkan tersebut.
Hingga sempat mengira dan berkasak-kusuk ada kesalahan teknis dalam pelaksanaan simulasi tersebut. Namun, saat melihat gelagat para petugas Tim Jihan melakukan pengecekan dan diiringi dengan tanda kode situasi aman. Ternyata, ledakan tersebut, masih menjadi bagian dari simulasi tersebut.
Kapolda Jatim Irjen Pol Toni Harmanto mengatakan sispamkota yang dilaksanakan pada hari itu dengan kesulitan dan konflik yang tinggi sengaja disimulasikan untuk melihat cara personel gabungan atau stakeholder terkait menghadapi situasi tersebut.
Melihat pelaksanaan sispamkota secara langsung secara maksimal dan sesuai dengan skenario yang telah dijadwalkan. Toni memastikan, pelaksanaan Pemilu 2024 bakal berjalan tertib dan aman.
"Sispamkota kita lakukan sebagai wujud untuk memperlihatkan kesiapan seluruh aparat, bersama dengan stakeholder terkait tadi menyikapi isu-isu yg kemungkinan timbul dalam setiap tahapan pemilu. Jadi ini bentuk, saat ekspresi kita dalam menjamin Pemilu di 2024 berjalan dengan aman," katanya pada awak media di lokasi.
Toni menerangkan, jumlah potensi konflik di Jatim menurun drastis. Diperkirakan tahun ini tersisa empat potensi kerawanan konflik, dibanding beberapa tahun lalu yang tercatat 268 potensi konflik.
Namun, ia menegaskan, pemetaan jumlah tersebut dapat berubah dalam kurun waktu tertentu, seiring dengan upaya pemantauan secara intelijen dan pembinaan sosial masyarakat terus dilakukan tanpa henti.
"Tetapi dengan langkah langkah yang dilakukan intelegen, kemudian fungsi-fungsi pembinaan masyarakat termasuk berkolaborasi dengan jajaran TNI dan yang lain. Kita bisa mengetahui setiap waktu tentang isu yang dihadapi," ungkapnya.
Menurut Toni, tingkat kerawanan sudah digambarkan pada sejumlah tahapan pelaksanaan pemilu pasti berbeda-beda. Mulai dari kampanye, kemudian saat pencoblosan suara, dan penghitunyan suara.
Namun, disinggung mengenai daerah di Jatim yang memiliki potensi yang terbilang rawan. Toni menyebutkan, daerah Pulau Madura, masih menjadi prioritas pengawasan dan pendampingan.
"Akan terlihat tahapan-tahapan itu. Jadi Kita tidak bisa tentukan lagu karena semua bergantung eskalasi di lapangan. Daerah, kita masih memberikan konsentrasi di wilayah Madura," pungkasnya.
Peragaan Sistem Pengamanan Kota
Operasi Mantab Brata Semeru
Polda Jatim
film action
Kapolda Jatim
Irjen Pol Toni Harmanto
Pemilu 2024
TribunJatim.com
Tribun Jatim
5 Tempat Wisata Hits di Surabaya Wajib Dikunjungi, Atlantis Land hingga Adventure Land Romokalisari |
![]() |
---|
Sosok Suami Tumini yang 15 Tahun Tinggal Ponten Umum, Nasib Kini Harus Pindah, Bakal Dapat Bantuan |
![]() |
---|
Nasib Pengantin Nyaris Gagal Nikah Gegara Ditipu WO hingga Rugi Rp 74 Juta, Sosok Pelaku Terungkap |
![]() |
---|
Beda Cara Eri Cahyadi & Dedi Mulyadi Bina Anak Nakal, Jabar Ada Barak Militer, Surabaya Buka Asrama |
![]() |
---|
Lokasi Jan Hwa Diana Sembunyikan 108 Ijazah Eks Karyawan Terjawab, Terancam Hukuman 4 Tahun Penjara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.