Rangkaian Hari Santri di Trenggalek, Total Ada 40 Kegiatan, Istighosah Kubro hingga Malam Tasyakuran

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra

TRIBUNMATARAMAN.COM, TRENGGALEK - Rangkaian Hari Santri Nasional (HSN) tahun 2023 di Kabupaten Trenggalek masih akan berlangsung hingga tanggal 9 November 2023.

Ketua PCNU Kabupaten Trenggalek, Agus Yusuful Hamdani mengatakan total ada 40 kegiatan yang telah direncanakan oleh PCNU Trenggalek untuk memeriahkan HSN 2023.

"Yang sifatnya kegiatan masal salah satunya ada istighosah kubro pada tanggal 29 Oktober, seluruh Masyayikh Kabupaten Trenggalek, juga warga NU lebih kurang 15 ribuan kita doa bersama di GOR Gajah Putih," kata Gus Yusuf, sapaan akrab Agus Yusuful Hamdani, Senin (23/10/2023).

Sebelum istighosah kubro tersebut, seluruh jemaah akan mengikuti pawai atau kirab santri yang dimulai dari Gedung PCNU Kabupaten Trenggalek di Jalan Panglima Sudirman lalu jalan kaki menuju GOR Gajah Putih di Jalan Brigjen Soetran.

"Insyaallah Wakil Ketua PBNU yaitu KH Zulfa Mustofa hadir dalam istighosah kubro tersebut," lanjutnya.

Gus Yusuf juga menginformasikan rencana kedatangan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf ke Trenggalek pada 5 Oktober, namun demikian kedatangannya masih perlu konfirmasi lebih lanjut.

Baca juga: Peringatan Hari Santri 2023, Korcab Banser Ponorogo Kenang Komandan Pertama MZ Kajubi

"Ada safari di Mataraman, mulai dari Magetan, Ponorogo, lalu Trenggalek. Beliau akan melakukan pembinaan serta bersilaturahmi dengan warga Nahdliyyin," jelas Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Hidayatulloh Pule Trenggalek ini.

Salah satu yang ditunggu-tunggu adalah pagelaran pasar rakyat yang diramaikan oleh para pelaku UMKM yang digelar mulai tanggal 26 Oktober - 4 November di Alun-alun Trenggalek serta malam tasyakuran puncak HSN tanggal 9 November 2023.

Lebih lanjut, Gus Yusuf mengajak para santri di Kabupaten Trenggalek untuk ikut mengilhami tema HSN 2023 yaitu Jihad Santri Jayakan Negeri dengan mencontoh semangat juang para masayikh terdahulu dalam mengusir penjajah yang bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dengan semaksimal mungkin berkontribusi untuk agama, bangsa, dan negara.