Berita Jember
Tari Wonderland Indonesia dari Siswi Papua Meriahkan Festival Pelajar Nusantara di Jember
Puncak acara Festival Pelajar Nusantara (FPN) 2023 di Jember, dimeriahkan penampilan para siswi dari Papua, Rabu (25/10/2023).
Penulis: Imam Nawawi | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Imam Nawawi
TRIBUNJATIM.COM, JEMBER- Puncak acara Festival Pelajar Nusantara (FPN) 2023 di Jember, dimeriahkan penampilan para siswi dari Papua, Rabu (25/10/2023).
Para pelajar dari Panti Asuhan Kanaan Gebang ini, menampilkan tari bertema Wonderland Indonesia dalam festival yang berlangsung di Kantor Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI) Jember.
Marsya Shofia Bintang, Pelajar dari Jayapura mengaku bangga bisa tampil pada Festival ini. Karena dapat menunjukan budaya dari Indonesia Timur di Bumi Pandalungan.
"Dalam tari tersebut, menunjukan berbagai macam budaya di Indonesia. Sebagai cerminan khas Nusantara," ujarnya usai tampil.
Dia mengaku cukup kesulitan untuk menyesuaikan diri, dengan penari lain dari Jawa. Namun, setelah koordinasi intens bisa berkolaborasi secara baik.
Baca juga: Meriahnya Festival Budaya dalam Acara Dies Natalis SMAK St. Agnes Kota Surabaya
"Awalnya memang agak kesulitan, tetapi lama kelamaan mereka bisa menyesuaikan dan mampu mengisi satu sama lain," kata Marsya.
Pelajar dari SMAK Satya Cendika Jember mengutarakan, kalau dalam tari tersebut. Menunjukan keragaman khas budaya Nusantara, mulai dari Jawa hingga Papua.
"Banyak ada dari Papua, Bali, Jawa juga ada. Intinya dalam penampian ini kami ingin memberi pasan untuk menjaga kerukunan menjelang Pemilu 2024," jlentrehnya.
Sementara, Kepala Kantor LPP RRI Jember Taufan Pamungkas Festival Pelajar Nusantara ini, untuk memberikan ruang bagi para siswa untuk menunjukan kemampuannya.
Baca juga: Penari Disabilitas Banyuwangi Bakal Unjuk Kebolehan di Forum ASEAN, Bawakan Tari Seret Konde
"Sesuai dengan kemampuan masing-masing. Misalnya mereka yang punya kemampuan di bidang seni dan budaya, kami coba untuk berikan ruang. Mengingat kami merupakan media negara," tanggapnya.
Taufan mengakui dalam kegiatan ini, tidak bisa semua sekolah di Jember bisa diikutkan. Tetapi yang terpenting, para pelajar bisa mengembangkan kemampuannya.
"Minimal mereka bisa belajar cara membuat event.Kami bekerja sama dengan lembaga perlindungan anak, untuk berikan materi soal stop pernikahan dini. Serta perbankan untuk kampanye soal mata uang rupiah," katanya.
Pantas Anak 3 Tahun di Jember Tak Bisa BAB, 4 Dokter Keluarkan Gumpalan Cacing, Bukan Cacing Pita |
![]() |
---|
Kronologi Bocah SD di Jember Pesta Miras Sampai Teler, Pakai Uang Saku untuk Patungan Beli Arak |
![]() |
---|
Bocah SD di Jember Teler Usai Pesta Miras, Penjual Araknya Jadi Tersangka: Teruskan Usaha Ayah |
![]() |
---|
Nasib Pilu 22 Guru Honorer di Jember Lulus Seleksi PPPK Tapi Mendadak Dibatalkan: Kami Tergeser |
![]() |
---|
Dua Makam di Jember Amblas Akibat Banjir, Tulang Belulang Terbawa Arus Sungai |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.