Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Ciri-ciri Pengganti Jokowi Versi Ramalan Jawa Jayabaya, Arti Satrio Piningit dan Reinkarnasi Raja

Inilah ciri-ciri pengganti Jokowi versi ramalan jawa Jayabaya yang terkenal selama ini, inilah arti Satrio Piningit dan Reinkarnasi Raja.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Intisari
Sosok Bacapres 2024 yang kini tengah dibicarakan karena dikaitkan dengan ramalan Jayabaya yang terkenal mahsyur itu. 

TRIBUNJATIM.COM - Ciri-ciri pengganti Jokowi versi Ramalan Jawa Jayabaya memang kerap kali menjadi perbincangan.

Menjelang Pemilu 2024, pengganti Presiden Jokowi masih penuh misteri.

Siapa sosok yang sebenarnya cocok dan ideal menggantikan Presiden Jokowi?

Rupanya berbincangan tersebut dikaitkan dengan ramalan Jayabaya yang dikenal sangat masyhur di Indonesia, khusunya Jawa.

Disebutkan oleh ramalan Jayabaya, bahwa pemimpin Indonesia berasal dari kata ‘Notonegoro’.

Lantas seperti apa ramalan Jayabaya soal pengganti Jokowi di 2022 nanti?

Dikutip Tribun Jatim dari kanal YouTube Aliqul Channel via Sonora.ID, berikut ini ciri-ciri yang dianggap sesuai dengan ramalan Jayabaya.

Dalam ramalan Jayabaya, pengganti presiden Jokowi adalah seorang Satrio Piningit.

Mengenai pemimpin Indonesia, masyarakat mempercayai dengan istilah ‘Notogegoro’.

Kata ‘Notonegoro’ sendiri dipercaya sebagai urutan nama-nama yang pernah memimpin Indonesia atau menjadi Presiden RI.

Baca juga: Potret Jokowi Makan Bareng Ganjar, Prabowo & Anies di 1 Meja, Posisi Duduk Para Capres 2024 Disorot

Kata Notonegoro sendiri adalah menata negara, jadi pemimpin Indonesia adalah orang yang akan mengatur Indonesia.

Dalam kata ‘Notonegoro’, ‘no’ (yang pertama) disimpulkan melekat pada insinyur Soekarno, di mana dua hurut dibelakang nama Soekarno yakno ‘no’.

Kedua adalah Soeharto, yang mempunyai nama yang berakhiran ‘to’.

Kemudian kata negoro mengaitkan dengan Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo yang dulu kecil Bernama Mulyono.

Ramalan Jayabaya
Ramalan Jayabaya (Intisari)

Sementara BJ Habibi, Gusdur dan Megawati tidak termasuk karena memimpin Indonesia tidak penuh satu masa periode melainkan hanya transisi saja.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved