Berita Jatim
Pilu Mantan TKW, Uang Tabungan Ratusan Juta Rupiah Hasil Kerja di Luar Negeri Ludes Gegara Investasi
Nasib pilu mantan TKW, uang tabungan ratusan juta rupiah hasil kerja di luar negeri ludes begitu saja gegara investasi: Tak jelas.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Dwi Prastika
Parahnya, saat para member yang mulai curiga bisnis tersebut mulai macet dan bermasalah, para pengelola bisnis justru melakukan pengancaman kepada terhadap para nasabah.
"Iya betul ada. Bahkan lebih parah lagi. Dia sudah menggunakan kata mereog, 'kamu jangan kakean omong (kebanyakan omong). Kalau kamu kakean omong maka tidak diprioritaskan dan tidak dikembalikan,'" ungkapnya.
"Termasuk postingan pengacara para terlapor, para investor di sini di suruh form-form. Padahal kami duga form tersebut merupakan pengelabuhan terlepas dari proses hukum yang berjalan," tambahnya.
Bahkan, Dimas mengungkapkan, salah seorang korbannya merupakan mantan Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau Tenaga Kerja Wanita (TKW) di luar negeri.
Sekitar Rp 133 juta uang tabungan hasil bekerja di luar negeri ludes begitu saja setelah ditanamkan dalam bisnis investasi 'CV Cuan Group' tersebut.
"Ini sangat ironi, mereka menghidupi keluarganya di sini, niat uang sebagai investasi dan tabungan setelah dia tidak bekerja di luar negeri. Nyatanya uang itu raib tidak jelas," terangnya.
Kemudian, menanggapi adanya klarifikasi yang telah dibuat oleh salah seorang terlapor beberapa waktu lalu, yang mengakui adanya kekeliruan kalkulasi sehingga terjadi keterlambatan bayar dalam bisnis tersebut, Dimas mewakili para kliennya mengaku kecewa dengan sikap pihak terlapor yang berlagak menjadi korban atas permasalahan tersebut.
Apalagi sampai melakukan pelaporan balik menyerang koleganya atau rekan sesama pengelola bisnis tersebut. Ia berharap, pihak terlapor tidak bermain drama, di tengah penderitaan para korban.
"Itu menurut saya juga suatu bentuk ketidakbertanggungjawab ketiga orang ini. Artinya, pada saat ia menawarkan sebuah investasi. Tentu dia bisa jelas dan memastikan investasi tersebut bisa terlaksana dengan baik sehingga tidak merugikan orang lain," pungkasnya.
Sementara itu, Kasubdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Jatim, AKBP Hendra Eko Triyulianto membenarkan kasus dugaan investasi bodong tersebut ditangani oleh penyidik subditnya.
Pada Kamis (2/11/2023) kemarin, sudah ada empat orang korban yang telah dimintai keterangan untuk menyusun BAP. Ia tak menampiknya, jumlah korban yang diperiksa akan terus bertambah.
"Iya benar ada 4 orang (saksi korban atau pelapor)," ujarnya saat dihubungi TribunJatim.com, Jumat (3/11/2023).
Disinggung mengenai agenda pemeriksaan terhadap keempat terlapor atas kasus tersebut, AKBP Hendra Eko Triyulianto mengatakan, pihaknya akan menjadwalkan agenda pemeriksaan tersebut pada pekan depan.
"Pekan depan (keempat terlapor bakal diperiksa)," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, selebgram Mita Reza alias Tataghaniez yang dilaporkan ke Polda Jatim oleh ratusan member arisan dan investasi 'Cuan Group,' siap menjalani agenda pemeriksaan jika dipanggil oleh pihak penyidik.
Cuan Group
sosialita Surabaya
Dimas Yemahura Alfarauq
Polda Jatim
investasi bodong
AKBP Hendra Eko Triyulianto
Mita Reza
TribunJatim.com
berita Jatim terkini
Tribun Jatim
Apa Itu Pisang Cavendish? Bisa Buat Bayar PBB di Bringinan Ponorogo, Kades Barno: Tidak Hanya Nagih |
![]() |
---|
Sosok Eron Ariodito Adik Wagub Jatim Emil Dardak Merantau ke Swedia, Kerja Sebagai AI Engineer |
![]() |
---|
Sosok Kades di Jombang Diduga Lecehkan Istri Orang, Awalnya Ngaku Khilaf Kini Merasa Dirinya Korban |
![]() |
---|
Sosok Memed Thomas Alva Edhi Sound Horeg Viral, Dunia Sound System Sudah Jadi Passionnya Sejak Kecil |
![]() |
---|
Pemerintah Diminta MUI Jangan Biarkan Sound Horeg Gegara Persoalan Ekonomi, Kini Ada Fatwa Haramnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.