Breaking News
Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Wanita Bantul Kaget Rumahnya Digeruduk Polisi, Tak Sadar Jadi Pabrik Narkoba, Kuak Penyewanya: Takut

Seorang wanita di Bantul kaget rumahnya digeruduk polisi. Wanita itu tak tahu rumahnya jadi pabrik keripik pisang narkoba.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
KOMPAS.COM/WISANG SETO PANGARIBOWO - Dok Polisi
Wanita Bantul Kaget Rumahnya Digeruduk Polisi, Tak Sadar Jadi Pabrik Narkoba, Kuak Penyewanya: Takut 

Menurut Wahyuni, hampir setiap hari, pintu rumah di kediaman tersangka R selalu ditutup dan R hanya keluar rumah saat mencari makan saja.

Karena itu, Wahyuni mengira tersangka R adalah pengangguran atau tidak memiliki kesibukan selain tidur.

"Kalau ketemu pasti dia mau cari makan. Pernah kemarin-kamarin gitu juga. Saya ketemu dia di depan rumah saya, terus saya tanya, mau ke mana, dia jawab mau cari makan," tutur Wahyuni.

"Terus dia kan juga sering beli makanan di angkringan sama pempek dekat sini (Padukuhan Pelem Kidul), pemilik angkringan dan pempeknya itu malah bilang makasih ke saya. Katanya bisa nularin rezeki karena yang ngontrak di tempat saya kalau makan di tempat angkringan atau di tempat penjual pempek itu," imbuhnya.

Wahyuni pun tidak menaruh rasa curiga kepada tersangka R. Sebab, tersangka R tidak memperlihatkan gerak gerik yang mencurigakan.

"Saya juga tahu penggerebekan itu dari warga sini. Karena semalam ada yang bilang ke saya, kalau orang yang ngontrak di tempat saya di datangi preman bannyak. Ternyata itu pak polisi," urainya.

"Malam itu, waktu pengamanan (tersangka R) ada pak polisi yang jambak rambut dia (tersangka R). Pak polisi itu jambak rambutnya ke atas, terus saya takut. Pas dia (tersangka R) keluar, kok tiba-tiba tangannya sudah diborgol. Saya langsung cari tahu, ternyata dia bikin narkoba di kontrakan saya," tutup dia.

Baca juga: Dikira Nganggur karena Sehari-hari Cuma Tidur, Pria di Bantul Ternyata Koki Narkoba Keripik Pisang

Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada mengatakan penjualan keripik pisang mengandung narkoba dan Happy Water ini berawal dari pengungkapan di Cimanggis.

"Hasil operasi siber ada penjualan narkoba dalam bentuk happy water dan keripik pisang, harganya juga cukup tinggi tidak masuk akal. Dengan itu kita curiga, kita lakukan tracing dan pemantauan terhadap akun yang menjual tersebut," ucap Wahyu, ditemui di Baturetno, Banguntapan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jumat (3/11/2023).

Pihaknya telah menyelidiki selama 1 bulan, kemudian pada tanggal 2 November dilakukan penangkapan di Cimanggis, Depok.

Setelah dilakukan pengembangan, Bareskrim, Polda DYI dan TKP lainnya akhirnya mengamankan 3 orang tersangka di Depok.

Lalu di Kaliangkrik Magelang, polisi menangkap 2 orang yang memproduksi kripik pisang.

Sementara 2 orang lainnya yang ditangkap di Potorono juga memproduksi kripik pisang dan Happy Water.

Sementara satu orang lainnya ditangkap di Banguntapan.

"8 orang total yang kita tangkap, ada yang berperan pemilik rekening, pengambil hasil produksi, pemasaran, produksi, dan juga distributor," jelas dia.

Baca juga: Aktor 2 Kali Narkoba, Rugi Ratusan Juta Imbas Mendekam di Bui, Kontrak Iklan Batal Tak Ada Pemasukan

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved