Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Mahasiswa Kedokteran Unair Tewas Aneh

Sosok Mahasiswi Kedokteran Unair Surabaya yang Tewas dalam Mobil, Berprestasi: Ingin Hidup Mandiri

Sosok mahasiswi kedokteran Unair Surabaya yang ditemukan tewas dalam mobil, dikenal berprestasi dan banyak teman: Ingin hidup mandiri.

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Dwi Prastika
Istimewa/TribunJatim.com
Petugas saat melakukan evakuasi terhadap jasad mahasiswi yang ditemukan di dalam mobil yang terparkir di halaman apartemen di kawasan Waru, Sidoarjo, Minggu (5/11/2023). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Tony Hermawan

TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Kiara Thana Kirana, mahasiswi jurusan Kedokteran Hewan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya mengaku tak menyangka asisten dosennya, CA (21), meninggal dunia dalam keadaan tragis.

CA ditemukan meninggal dalam mobil yang terparkir di halaman apartemen di Desa Tambak Oso, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo, Minggu (5/11/2023) dalam keadaan kepala terbungkus plastik.

Hingga kini, polisi masih melakukan penyelidikan terkait kematian korban.

CA di lingkungan Fakultas Kedokteran Hewan Unair Surabaya dikenal sebagai sosok yang berprestasi. Ia lulus kuliah dengan IPK 3,8.

Korban kemudian melanjutkan program koas. Koas adalah program profesi yang harus dilakukan oleh mahasiswa jurusan kedokteran untuk mendapatkan gelar dokter.

"Setahu saya beliau angkatan 19. Kemudian sambil koas jadi asisten dosen mengajar mata kuliah patologi. Orangnya baik dan telaten sama mahasiswa. Innalillahiwainnailaihirojiun untuk beliau," ujarnya.

Orang yang pertama kali menemukan jasad CA adalah sekuriti apartemen.

Temuan tersebut lalu dilaporkan ke Polsek Waru.

Sekitar pukul 11.00 WIB, jasad korban dievakuasi ke Kamar Mayat Rumah Sakit Bhayangkara, Surabaya.

Baca juga: Sepucuk Surat Ditemukan Bersama Jasad Mahasiswi Kedokteran Unair Surabaya dalam Mobil, Wasiat?

Kanit Reskrim Polsek Waru Sidoarjo, AKP Ahmad Yani mengatakan, posisi korban ketika ditemukan berada di kursi kemudi.

Tidak ada luka lebam bekas kekerasan di tubuh korban.

Akan tetapi, kepala korban tertutup plastik. Sementara mulut korban terpasang selang yang terhubung pada tabung helium yang ada di bangku samping kemudi.

"Kemudian ada surat wasiat tulisan bahasa asing. Intinya terima kasih sudah menjaga saya. Dia ingin hidup mandiri," ujar AKP Ahmad Yani.

AKP Ahmad Yani mengaku telah menulusuri handphone korban.

Baca juga: Kesaksian Dekan Soal Kegiatan Mahasiswa FKH Unair yang Ditemukan Meninggal di Dalam Mobil: Kaget

Akan tetapi, tidak ada tanda-tanda korban sebelum tewas berselisih dengan orang lain. 

Pantauan di lokasi hingga pukul 18.36 WIB, jasad korban masih berada di ruang autopsi.

Menurut informasi yang berhasil dihimpun, pihak keluarga korban dan sahabatnya datang ke lokasi.

Namun, karena petugas mengatakan pemeriksaan selesai pukul 19.00 WIB, pihak keluarga kemudian pergi membuat laporan di Polresta Sidoarjo.

Sebelumnya, mahasiswi Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya ditemukan tewas dalam mobil bernopol AG 1484 BY yang terparkir di halaman apartemen di Desa Tambak Oso, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo, Minggu (5/11/2023).

Baca juga: BREAKING NEWS - Mahasiswa Kedokteran Unair di Surabaya Tewas dalam Mobil, Kepala Tertutup Plastik

Korban ditemukan setelah adanya laporan sekuriti yang melihat ada seorang wanita dengan kepala tertutup plastik dalam mobil, ke polsek, dilanjutkan ke Polresta Sidoarjo.

Dekan Fakultas Kedokteran Hewan Unair (FKH Unair) Surabaya, Prof Dr Murni Lamid mengaku cukup terkejut dengan kabar duka yang terjadi pada mahasiswinya tersebut.

Dikatakan Prof Murni, korban saat ini sedang menjalani program pendidikan dokter hewan yaitu program coasistensi.

"Saya cukup kaget dan ndredeg ini tadi, saya nangis dari tadi itu karena ini berita yang mendadak dan kami merasa, dengan adanya berita ini, kami sangat terpukul sekali," ungkapnya saat dikonfirmasi Tribun Jatim Network, Minggu (5/11/2023).

Korban yang berinisial CA (21) menurut Prof Murni dikenal memiliki kepribadian yang baik dan memiliki banyak teman serta sahabat.

Baca juga: Fakultas Kedokteran UB Malang Beri Sanksi Dosen Penerima Imbalan Ujian Mahasiswa: Bisa Dikeluarkan

Ia juga berada di kelompok 41, yang besok Senin (6/11/2023) akan menjalani program kegiatan coasistensi di divisi parasitologi.

Tetapi ditemukan meninggal pada pukul 05.30 WIB.

"Saya dapat beritanya dari keluarganya bukan dari polisi. Katanya di rumah sakit (kamar jenazah) itu tidak ada siapa siapanya cuma dua orang tante dan om, kemudian satu dosen dari kampus, sedangkan yang lainnya tidak ada," lanjutnya.

Dikatakannya, korban berasal dari Kediri, sehingga jasad korban dibawa pulang ke Kediri menunggu proses autopsi oleh dokter forensik.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved