Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Jatim

Peringatan Hari Pangan Sedunia ke-43 Provinsi Jatim, Gubernur Khofifah Ajak Bijak Pakai Air

Dalam kesempatan ini, Gubernur Khofifah mengatakan, isu krisis air merupakan salah satu ancaman terbesar bagi ketahanan pangan

Editor: Samsul Arifin
Istimewa
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menghadiri Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-43 Tahun 2023 Provinsi Jatim yang digelar di Jatim Expo Convention & Exhibition Surabaya, Rabu (15/11/2023). 

Jawa Timur juga merupakan eksportir tertinggi Nasional untuk komoditas perikanan meliputi tuna, cakalang, tongkol dan udang.

"Ketahanan Pangan Jawa Timur saat ini dalam posisi sangat baik, bahkan mampu menjadi tulang punggung nasional. Ketersediaan beras kita tidak hanya surplus tapi juga mampu memenuhi kebutuhan di 18 provinsi lain. Kita hanya defisit pada kedelai dan bawang putih," ungkap Khofifah.

"Jadi mari kita bersama-sama mempertahankan Jawa Timur sebagai Lumbung Pangan Nasional. Pada tahun 2020 hingga 2022, kita merupakan produsen padi tertinggi di Indonesia, dimana pada tahun 2022 mencapai 9,526 juta ton GKG," ajaknya.

Selain bijak dalam menggunakan air dan mempertahankan predikat Jatim sebagai lumbung pangan nasional, Gubernur Khofifah juga mengajak sejumlah pihak untuk menjadikan HPS ke-43 sebagai momentum dalam menumbuhkan semangat kedaulatan pangan.

Semangat kedaulatan pangan yang dimaksudkan adalah kedaulatan pangan yang berbasiskan pada potensi sumber pangan lokal.

"Mari kita kembangkan potensi sumber pangan lokal. Kita kembangkan lagi potensi wilayah dengan keberagaman pangan sumber karbohidrat pangan lokal yang keseluruhannya dapat mewujudkan kedaulatan pangan," katanya

Jawa Timur, kata Gubermur Khofifah, kaya akan sumber pangan lokal yang kaya akan karbohidrat seperti umbi-umbian, sukun, porang, sorghum dan lainnya yang memiliki nilai gizinya setara beras.

Tentu dalam pengembangan potensi sumber pangan lokal, dibutuhkan inovasi, kreatifitas dan kolaborasi. Salah satu contoh inovasi dan kreatifitasnya adalah dengan melakukan Pengembangan Pertanian Berbasis Keluarga Berkelanjutan.

Modelnya pun terbilang sederhana, yakni dengan perluas Pekarangan Pangan Lestari (Peka Pari) melalui pengembangan pemanfaatan pekarangan.

Pertanian Berbasis Keluarga dapat menjadi faktor penting dalam upaya peningkatkan ketersediaan pangan tingkat rumah tangga dan sekaligus sebagai penyedia pangan yang beragam, bergizi, seimbang, aman dan terjangkau bagi masyarakat.

Sementara dari segi kolaborasi, Gubernur Khofifah mengajak para Bupati/Walikota untuk menangani masalah pangan secara terpadu. Selain itu kepada para ahli dari berbagai perguruan tinggi, ia meminta untuk melakukan riset dan pengembangan tentang peningkatan produksi dan produktifitas, seperti penemuan bibit unggul.

"Peringatan Hari Pangan Sedunia ini, marilah kita jadikan momentum dalam meningkatkan pemahaman dan kepedulian masyarakat dan para stekholder terhadap pentingnya penyediaan pangan yang cukup bergizi baik bagi masyarakat," ucapnya.

Sementara itu Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengapresiasi peran pemprov Jatim sebagai lumbung pangan nasional dan memberikan kontribusi yang besar bagi pemenuhan pangan Indonesia.

"Ini patut diapresiasi, di daerah lain produksinya sedang turun tapi di Jawa Timur terus surplus bahkan mengalami peningkatan yanh sangat signifikan," kata Arief.

Ia pun berharap pada periode berikutnya produksi pangan di Jawa Timur lebih tinggi lagi, agar ketahanan pangan baik di daerah maupun nasional semakin kuat.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved