Berita Terpopuler
VIRAL TERPOPULER: Mahasiswi Foya-foya Usai Dapat Beasiswa Rp16,4 M - Siswa SD Dihajar Orangtua Teman
4 berita viral terpopuler, Rabu (15/11/2023): Mahasiswi foya-foya setelah dapat beasiswa Rp16,4 M hingga siswa SD di Kendari dihajar orangtua teman.
Apalagi, kata dia, terduga pelaku berinisial K tidak mau ikut tanggung jawab terhadap biaya perawatan anaknya.
"Dia tidak mau tanggung jawab, dia enak-enak mencari uang, baru kita tidak mencari, terus ini anak tidak ditanggung BPJS karena alasannya korban kekerasan," jelasnya.
Baca juga: Nasib Bocah Tunawicara Korban Bully, Dipaksa Hirup Lem di Kuburan, Keluarga: Kami Ngerasa Sakitnya
Sebelumnya, beredar viral video perundungan yang diduga terjadi di sebuah SMP negeri di Kecamatan Cimanggu, Cilacap, Jawa Tengah.
Dalam video terlihat seorang siswa SMP yang tidak berdaya dirundung hingga dianiaya oleh temannya.
Video berdurasi 4 menit 15 detik memperlihatkan korban mengalami kekerasan mulai dari dipukul, diinjak hingga diseret badannya.
Aksi kekerasan tidak hanya dilakukan sekali, namun berulang kali yang mengakibatkan korban jatuh terseungkur di lapangan.
Korban sama sekali tidak melakukan perlawanan terhadap pelaku.
2. Siasat Licik Pekerja Begal Pacarnya Sendiri, Modus Minta Antar Kerja Malah Masuk Hutan: Ditusuk

Pria berinisal R asal Kabupaten Jepara, Jawa Tengah begal pacarnya sendiri.
Modus minta antar kerja, pelaku malah menusuk lalu menganiaya pacarnya.
Hingga akhirnya motor Honda Scoopy milik korban dibawa kabur oleh pria tersebut.
Peristiwa nahas ini berlangsung di belakang gudang yang berada di Desa Bondo, Senin (13/11/2023) kemarin malam.
Kapores Jepara AKBP Wahyu Wahyu Nugroho Setyawan membeberkan kronologi kejadian tersebut.
Baca juga: Nasib Gadis PSK Jadi Korban Begal Pelanggannya Sendiri, Sempat Melawan dan Teriak: Begal!
Awalnya, kata dia, R meminta tolong kepada pacarnya, A (20), untuk mengantarkannya kerja.
Kemudian mereka bertemu di sebuah warung Bakso 77 di Bondo.
Dari sini, pelaku membawa sepeda motor korban dan korban duduk di belakang pelaku.
"Namun bukannya berangkat kerja korban diajak jalan-jalan ke Bangsri hingga sampai hutan jati Poreng," kata Kapolres Jepara, Selasa (14/11/2023).
Sesampai di tempat itu, korban meminta gantian membawa sepeda motor.
Korban menyetir sepeda motor, pelaku membonceng di bekalang.
Kemudian korban meminta pelaku untuk mengantarkannya ke rumah temannya di daerah Banyuurip, Kecamatan Bangsri.
Namun di tengah perjalanan, sesampainya di belakang gudang di desa Bondo, korban langsung ditusuk dengan kunci obeng secara berulang-ulang.
Akibatnya, korban menghentikan laju sepeda motornya.
Setelah berhenti, korban langsung dipukuli dengan tangan kosong hingga korban tersungkur ke tanah.
Tak berhenti di situ, korban ditusuk dengan gunting.
Beruntung penganiayaan ini diketahui warga setempat.
Pelaku langsung kabur dan membawa kabur sepeda motor korban begitu mengetahui ada warga sekitar.
"Korban lalu dilarikan ke RSUD RA Kartini untuk mendapatkab pertolongan medis," imbuhnya.
Kapolres menaksir korban mengalami kerugian materi sebesar Rp24 juta.
Kini, pihaknya memburu pelaku yang kabur.
"Pelaku masih dalam pengejaran," tandas Kapolres.
Kasus lainnya: PSK dibegal pelanggannya sendiri
Modus pura-pura pesan PSK, komplotan begal ini melancarkan aksinya.
Mulanya, komplotan ini mengunduh aplikasi di ponsel pintar untuk memesan PSK yang menjadi korbannya.
Korbannya adalah PSK berinisial IC (16) yang dibegal saat menemui pelanggannya pada Minggu (5/11/2023).
IC dibegal oleh pelanggannya sendiri pada sekitar pukul 03.30 WIB di Jalan Mentengan Raya, Kemiri Muka, Beji Kota Depok.
Kasatreskrim Polres Metro Depok Kompol Hadi Kristanto mengatakan, kejadian bermula saat salah satu pelaku, yakni DD (22), minta pelaku FS (24) mengunduh aplikasi pesan singkat dengan maksud ingin berpura-pura memesan PSK.
Baca juga: Pilu Ayah di Lamongan, Sedih Lengan Putrinya Putus Ditebas Begal: Baru Pulang Umrah
"Pada saat itu FS memesan PSK hingga akhirnya berkenalan dengan korban dan sepakat untuk bertemu," kata Hadi saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (6/11/2023).
Selanjutnya, pelaku FS menjemput korban di titik yang telah disepakati.
Usai bertemu korban, selanjutnya FS mengajak korban berkeliling naik motor.
"Pada saat itu pelaku lainnya, DD dan MR (23) sudah menunggu di TKP. Mereka menunggu pelaku FS melintas bersama korban," terang Hadi.
Ketika FS melintas bersama korban, saat itulah tas korban yang berisi ponsel coba direbut oleh pelaku DD.
Akan tetapi korban melakukan perlawanan sehingga membuat pelaku DD sekuat tenaga merampas tas milik korban.
"Seketika tas korban yang berisikan handphone berusaha direbut oleh pelaku DD. Tetapi korban melakukan perlawanan sehingga membuat pelaku DS sekuat tenaga merampas tas milik korban. Kejadian ini pun membuat korban jatuh dan terluka," ungkap Hadi.
Korban yang jatuh kemudian berteriak, sehingga mengundang perhatian warga sekitar.
"Pelaku MR membenturkan kepala korban ke tembok sehingga tas korban berhasil diambil oleh pelaku MR, dan ketiga pelaku melarikan diri. Sampai akhirnya korban teriak, 'Begal! Begal!'" kata Hadi.
Warga yang mendengar teriakan korban pun membantu mengejar pelaku.
"Akhirnya warga sekitar mengejar ketiga pelaku tersebut, sampai akhirnya tertangkap di Pos Polisi Juanda Depok," ujar Hadi.
3. Orangtua di NTT Terpukul Anaknya Pura-pura Wisuda, Rupanya 4 Tahun Tak Pernah Kuliah: Dia Sudah Rias

Orangtua di NTT kaget anaknya pura-pura wisuda.
Ternyata anak mereka menjadi mahasiswi gadungan.
Selama empat tahun mahasiswi gadungan bohongi orangtua.
Kronologi lengkapnya pun terungkap.
Si mahasiswi gadungan merupakan warga Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Ia tega menipu orangtuanya selama 4 tahun
Ia menipu orangtuanya bahwa dirinya kuliah di Universita Katolik Indonesia atau UNIKA Santu Paulus Ruteng sejak tahun 2019.
Mirisnya lagi, mahasiswi gadungan itu nekat mengajak orangtuanya datang mengikuti wisuda di Unika Ruteng pada Sabtu (11/11/2023).
Wakil Rektor I Bidang Akademik UNIKA Santa Paulus Ruteng Marsel Ruben Payong, menjelaskan, pada Sabtu pagi, anak perempuan itu datang ke kampus dan memakai toga layaknya wisudawan lainnya. Dia datang terlebih dahulu dari orangtuanya.
"Dia datang sudah rias segala, seperti teman-teman lain," jelas Marsel saat dihubungi, Senin (13/11/2023) sore
Baca juga: Jadi Ayah di Usia 22 Tahun, Mahasiswa Wisuda Sambil Gendong Bayinya 3 Bulan, Terungkap Alasan Haru
Ia membeberkan, kebohongan perempuan itu mulai terungkap ketika dirinya tak diizinkan masuk oleh panitia wisuda.
Sebab, dia tidak memiliki tanda pengenal dan atribut lain seperti peserta lainnya.
"Karena semua wisudawan sudah punya pengenal dan screening yang ketat dari panitia maka dia tidak masuk. Konon dia bersembunyi di luar gedung tempat wisuda," beber Marsel.
Marsel mengaku mendapat informasi dari panitia wisuda ada orangtua yang mencari anaknya karena namanya tidak dipanggil saat acara wisuda.
Ia pun meminta admin Pangkalan Data (PD) untuk mengecek kembali nama itu.
"Dicek di PD Dikti dan pangkalan data kami, nama itu tidak ada. Ternyata dia pernah daftar sebagai calon mahasiswa baru tahu 2019 dan terekam di sistem penerimaan mahasiswa baru kami. Tetapi tidak melengkapi berkasnya sehingga dianggap mengundurkan diri dan tidak terdaftar sebagai mahasiswa kami. Belakangan, nama mahasiswi gadungan itu tidak tercatat di data Kementerian Pendidikan," ungkap dia, melansir dari Kompas.com ( grup TribunJatim.com ).
Baca juga: Ada 529 Orang Ikut Wisuda, Lulusan Unikama Banyak Terserap Kerja
Ia menambahkan, di internal kmapus, mekanisme kontrol sudah berjalan bagus.
Bahkan jauh sebelum wisuda, nama-nama wisudawan sudah ditempel dan diumumkan, sehingga tidak mungkin ada yang lolos.
Sebab, kontrol terakhir ada di Pangkalan Data Dikti.
Hanya yang jadi masalah, lanjut dia, pada saat wisuda, banyak orang yang datang dari mana-mana, sehingga sulit dikontrol.
"Pada saat-saat seperti ini, para gadungan penyusup bisa saja muncul. Karena itu kami imbau agar orangtua yang anaknya kuliah, di mana saja, harus selalu mengecek status keaktifan mereka di pangkalan data PT di http://pddikti.kemdikbud.go.id," imbuhnya.
Sebelumnya seorang mahasiswi bernama Fianolita Purnaningtias asal Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, menjadi sorotan di media sosial.
Wanita berusia 23 tahun berhasil mencuri hati sang kekasih yang merupakan dosen di kampus yang sama.
Pernikahan pasangan itu disampaikan langsung Fianolita saat memberikan sambutan usai dinobatkan menjadi salah satu lulusan terbaik di kampusnya, STKIP PGRI Sumenep
"Saya juga tidak menyangka bisa jadi viral seperti ini," kata Fianolita saat dihubungi Kompas.com, Jumat (10/11/2023).
Fianolita merupakan mahasiswi lulusan terbaik Prodi PGSD di STKIP PGRI Sumenep.
Mahasiswi berprestasi yang memiliki bakat di bidang public speaking itu lulus dengan IPK 3,91.
Baca juga: Pesan Menyayat Mahasiswi sebelum Tewas karena Gagal Wisuda, Undang Teman Melayat Tapi Ditertawakan
Dalam sambutan sebagai mahasiswi berprestasi itulah, ia mengucap terima kasih kepada dosennya, Feri Weldani, yang akan menikahinya
Fianolita dan Feri melangsungkan akad nikah 3 hari seusai wisuda atau pada Minggu (29/10/2023) dan menggelar resepsi pada Rabu (1/11/2023).
"Atas nama pribadi, saya ingin mengucapkan terima kasih secara khusus kepada salah satu dosen prodi PJKR yakni Bapak Feri Weldani M Pd."
"Terima kasih sudah menjadi hadiah terindah dari Tuhan, terima kasih sudah menjadi support sistem terbaik," kata Fianolita dalam sambutannya.
Baca juga: Ratusan Mahasiswa Ikut Wisuda 2023 UISI Gresik, Rektor: Masuk Liga 3 di Kluster Pendidikan
4. Mahasiswi Telanjur Foya-foya setelah Dapat Beasiswa Rp16,4 M, Ternyata Salah Transfer: Karunia Tuhan

Seorang mahasiswi penerima beasiswa foya-foya setelah saldo rekeningnya mendadak bertambah hingga mencapai Rp 16,4 miliar.
Mahasiswi itu menganggap uang tersebut sebagai karunia dari Tuhan.
Namun fakta di balik uang itu akhirnya terungkap.
Rupanya nominal yang ditransfer ke mahasiswi tersebut salah.
Mahasiswi itu sebenarnya hanya mendapat uang bantuan pendidikan sebesar Rp1,6 juta.
Namun secara tak terduga mahasiswi itu malah mendapat transferan sebesar Rp16,4 miliar.
Mahasiswi yang ditransfer uang sebesar 85 ribu poundsterling atau setara Rp16,4 miliar itu bernama Sibongile Mani.
Dengan uang bantuan pendidikan yang jumlahnya sangat besar itu, gadis 32 tahun tersebut langsung foya-foya selama 73 hari.
Mahasiwi itu biasanya menerima transferan uang bantuan pendidikan hanya 85 poundsterling atau sekitar Rp1,6 juta per bulan.
Uang tersebut akan digunakan Sibongile untuk biaya makan dan membeli buku kuliah akuntansinya, melansir dari Tribunnewsmaker ( grup TribunJatim.com ).
Baca juga: Caleg DPRD Kehilangan Rp23 Juta Demi Dapat Pinjaman Rp30 M, Tak Curiga Ditipu Ibu-ibu: Beli 5 Koper
Akan tetapi Sibongile terkejut ketika melihat saldo di rekening tabungan bantuan pendidikannya membengkak 10.000 kali lipat.
Karena saldonya bertambah dengan sendirinya, Sibongile menganggap uang di rekeningnya sebagai kiriman Tuhan.
Peristiwa yang terjadi pada 2017 itu membuat mahasiswi dari Afrika Selatan itu menjadi miliarder dalam sekejap mata.
Dengan saldo di rekening tabungan yang mencapai Rp16,4 miliar, Sibongile pun foya-foya.
Hal pertama yang dilakukannya adalah membeli iPhone terbaru untuk dirinya dan teman-temannya.
Tak hanya itu, dia juga ke salon untuk memperbaiki gaya rambutnya, yang menghabiskan uang hampir Rp4 juta.
Baca juga: Nasabah Kehilangan Rp25,6 Miliar karena Ulah 4 Karyawan Bank, Tak Aktifkan M-Banking: Pelaku Leluasa
Akan tetapi petualangan Sibongile mulai menarik perhatian rekan mahasiswi lainnya yang curiga dengan perubahan gaya hidupnya yang drastis.
Betapa tidak, Sibongile menghabiskan uang sebesar 666 poundsterling atau setara Rp12,8 juta per hari.
Sebuah pengeluaran yang mengejutkan jika dibandingkan dengan upah harian Afrika Selatan yang hanya 40 poundsterling (Rp766 ribu) pada saat itu.
Kecurigaan teman-temannya akhirnya terbukti setelah mereka menemukan selembar struk belanja Sibongile yang tertinggal di sebuah toko.
Di dalam struk tersebut tercantum saldo tabungan Sibongile yang masih tersisa 800.000 poundsterling (setara Rp15,4 miliar).
Mahasiswa itu dilaporkan ke Skema Bantuan Pendidikan Mahasiswa Nasional sebelum ditangkap polisi dengan tuduhan pencurian dan penipuan.
Orang kaya baru ini kemudian dibawa ke pengadilan dan menghadapi ancaman hukuman penjara selama 5 tahun.
Saat disidang, Sibongile sudah menghabiskan uang bantuan pendidikan sebanyak 50 ribu poundsterling (setara Rp9,6 miliar).
Namun Mani keberatan dengan hukuman tersebut dan menyatakan bahwa ia menganggap uang tersebut sebagai 'uang ajaib dari Tuhan'.
"Apa yang saya hadapi sama sekali tidak adil. Saya pikir uang di rekening saya saat itu adalah uang ajaib dari Tuhan." tulis Sibongile di blog pribadinya.
"Itu adalah karunia-Nya, dan jika tahu kalau akan berakhir seperti ini, saya akan sedih." lanjutnya.
"Saya akan tetap kuat sampai saya keluar dari penjara meskipun itu akan sulit," sambungnya.
Baca juga: HRD Salah Transfer Gaji Rp 7,9 Juta Jadi Rp 2,6 M, Ogah Kembalikan Uang, Pegawai Ini Pilih Resign
Pengacaranya kemudian mengajukan banding dengan alasan bahwa Sibongile tidak membahayakan masyarakat.
Sang pengacara juga mengatakan bahwa Sibongile tidak mencuri uang dan hukuman penjara tidak sesuai untuk kliennya.
Pengacara menambahkan bahwa itu semua kesalahan Skema Bantuan Pendidikan Mahasiswa Nasional yang telah salah transfer uang.
Badan tersebut bahkan tidak menyadari salah transfer sampai akhirnya mendapat laporan dari mahasiswa.
Dalam sidang di Pengadilan Tinggi London Timur di Makhanda, dua hakim setuju untuk menangguhkan hukuman Sibongile.
Syaratnya, Sibongile tidak melakukan pencurian atau penipuan saat bebas.
Dia juga diminta untuk menyelesaikan pelayanan masyarakat selama 14 minggu dan diperintahkan mengikuti konseling.
Namun yang paling mengejutkan adalah Sibongile diizinkan tetap memiliki uang yang terlanjur salah ditransfer ke rekeningnya
Baca juga: Didatangi Orang Ngaku Pejabat Bank, Mbah Yanti Kehilangan Rp 170 Juta, Disadarkan Kasir Minimarket
Sebelumnya, seorang laki-laki asal Amerika Serikat bernama Daniel Levene kaget saat mendapat transferan dana senilai US$ 89.900.912 atau sekitar Rp 1,3 triliun di rekeningnya.
Diketahui uang sebesar itu berasal dari E-Trade Financial Corporation, yang merupakan insiden salah transfer.
Dilansir dari Unilad, Levene menceritakan dirinya begitu kaget saat baru bangun tidur dan kala itu sedang iseng memeriksa saldonya.
Ketika dia memeriksa saldonya, mantan pedagang obligasi Goldman Sachs berusia 50 tahun itu menemukan bahwa E-Trade Financial Corporation, anak perusahaan Morgan Stanley yang menawarkan platform perdagangan elektronik untuk memperdagangkan aset keuangan menyetorkan lebih dari Rp 1,3 triliun ke dalam rekeningnya.
"Apakah saya baru saja memenangkan lotere?" ujarnya.
Saat itu dia masih tidak menyangka uang triliun masuk ke rekeningnya.
---
Berita Jatim dan Berita Viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com
berita viral terpopuler
mahasiswi penerima beasiswa foya-foya
Sibongile Mani
salah transfer
Afrika Selatan
miliader
Orangtua di NTT kaget anaknya pura-pura wisuda
mahasiswi gadungan
TribunJatim.com
Tribun Jatim
jatim.tribunnews.com
mahasiswi gadungan bohongi orangtua
UNIKA Santu Paulus Ruteng
Nusa Tenggara Timur (NTT)
Marsel Ruben Payong
Fianolita Purnaningtias
karyawan
begal
pria begal pacarnya sendiri
pria Jepara
BOLA TERPOPULER: Persebaya Lumat Bali United 5-2 - Striker Arema FC Pimpin Top Skor Super League |
![]() |
---|
VIRAL TERPOPULER: Kades Nikahi Gadis 16 Tahun - Nasib Pemilik Warung Kena Denda Nobar Ratusan Juta |
![]() |
---|
JATIM TERPOPULER: Pemuda Kediri Curi Motor Orang Mabuk - Pelajar SMP di Bojonegoro Tewas Tabrak Truk |
![]() |
---|
BOLA TERPOPULER: Arema FC Tak Terkalahkan di 3 Laga - Diego Mauricio Rekrutan Baru Persebaya |
![]() |
---|
VIRAL TERPOPULER: Nasib Bocah Alami Kesalahan Sunat - Pengakuan Bripda Farhan Kabur saat Pernikahan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.