Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Apa itu Nyamuk Wolbachia yang Disebarkan untuk Turunkan DBD di Indonesia, Peneliti UGM Jelaskan

Peneliti Eliminate Dengue Project (EDP) UGM menjawab kekhawatiran masyarakat terkait apa yang akan terjadi jika nyamuk wolbachia menggigit manusia.

TacioPhilip
Ilustrasi nyamuk. Kementerian Kesehatan dilaporkan akan menyebar nyamuk Wolbachia untuk menurunkan penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia. 

Apa Itu Nyamuk Wolbachia

Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue.

Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. 

Dikutip dari laman Kementrian Kesehatan, DBD merupakan salah satu penyakit yang paling banyak menyerang masyarakat Indonesia.

Pada 2022, tercatat sebanyak 1,1 juta kasus DBD di Indonesia. 

Angka ini menunjukkan DBD masih menjadi masalah kesehatan yang serius di Indonesia.

Salah satu upaya yang dilakukan untuk mencegah penyebaran DBD adalah dengan pengendalian nyamuk Aedes aegypti. 

Salah satu metode pengendalian nyamuk Aedes aegypti yang sedang dikembangkan adalah menggunakan nyamuk wolbachia.

Melandir laman Centers for Disease Control and Prevention, nyamuk wolbachia adalah nyamuk Aedes aegypti yang telah diinfeksi dengan bakteri Wolbachia. Bakteri Wolbachia adalah bakteri alami yang ditemukan pada berbagai jenis serangga, termasuk nyamuk.

Bakteri Wolbachia dapat menghambat replikasi virus dengue di dalam tubuh nyamuk.

Hal ini menyebabkan nyamuk Wolbachia tidak dapat menularkan virus dengue ke manusia.

Efektifkah nyamuk Wolbachia dalam mencegah DBD?

Penelitian menunjukkan nyamuk Wolbachia dapat menurunkan kasus DBD secara signifikan.

Penelitian di Yogyakarta menunjukkan bahwa kasus DBD di Yogyakarta dapat diturunkan sebesar 77 persen setelah nyamuk Wolbachia dilepaskan.

Penelitian lain di Australia menunjukkan nyamuk Wolbachia dapat menurunkan kasus DBD sebesar 80 persen. Pemerintah

Halaman
123
Sumber: Kompas TV
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved