Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Auto Panik saat Piknik di Pohon Rimbun, Circle Remaja Reflek Ngibrit saat Ular Cobra Mau Nyeruduk

Sekelompok remaja tampak asyik tengah menyantap makanan. Namun keasikan itu justru hampir menjadi petaka bagi mereka usai kemunculan ular cobra

Editor: Torik Aqua
TikTok @trb_p1990
Remaja yang piknik di bawah pohon rimbun hampir saja diseruduk ular king cobra 

TRIBUNJATIM.COM - Viral sekelompok remaja yang piknik di bawah pohon rimbun hampir menjadi sasaran ular cobra.

Tampak pada video yang viral di TikTok itu, sekelompok remaja tampak asyik tengah menyantap makanan.

Namun keasikan itu justru hampir menjadi petaka bagi mereka.

Diketahui, peristiwa itu terjadi  di Pangkep, Sulawesi Selatan.

Melansir dari tayangan akun TikTok @trb_p1990 yang diunggah Selasa (14/11/2023), dalam video yang berdurasi 30 detik, terlihat ular king cobra tersebut melintas dengan tiba-tiba.

Baca juga: Curiga dengan Suara Kresek-kresek, Warga Trenggalek Langsung Teriak Lihat Ular King Cobra 4 Meter

Sejumlah remaja perempuan dan laki-laki itu pun terlihat tengah asik piknik.

Yang lokasi pikniknya tampak seperti di sekitaran hutan dengan banyak bebatuan dan pohon rimbun.

Setelahnya, saat sedang asyik menyantap makanan yang telah dibawa, mendadak seorang remaja laki-laki berteriak.

Ya, ia tampaknya sedang berusaha memperingatkan terkait kemunculan ular king cobra.

Alhasil, rekannya yang lain auti langsung lari terbirit-birit.

Bahkan sampai ada yang berusaha memanjat pohon untuk menyelamatkan diri.

Namun, ada pula rekannya yang lain yang mengira itu hanya gurauan dan seolah tak percaya.

Baru saat menengok ke belakang, ular king cobra itu betulan muncul dan kini sedang menuju ke arah mereka.

Ular king cobra berwarna hitam itu lantas seolah berdiri menengadahkan kepalanya.


Remaja ini syok saat tiba-tiba melihat kedatang ular king cobra saat piknik
Remaja ini syok saat tiba-tiba melihat kedatang ular king cobra saat piknik (TikTok @trb_p1990)

Dengan kondisi mulut yang terbuka seolah tengah bersiap untuk mematuk.

Melihat hak tersebut, remaja wanita itu langsung sigap berdiri berusaha menyelamatkan diri dari serudukan sang ular.

Lucunya, para remaja laki-laki malah kabur memanjat pohon dan melupakan rekan wanitanya yang lain gegara ketakutan.

"Jangan kau lari," ujar salah satu remaja laki-laki.

Beruntung pada insiden tersebut tak ada korban jiwa.

Piknik memang menyenangkan, namun bisa saja berubah menjadi petaka.

Ternyata kisah piknik berujung petaka ternyata juga dialami oleh pelajar SMPN 1 Pangandaran.

Niatnya piknik malah berujung panik, belasan pelajar SMPN 1 Pangandaran tersesat di dalam hutan cagar alam Pangandaran pada malam hari.

Relawan Tagana Pangandaran harus mengevakuasi belasan pelajar SMP yang tersesat di hutan Cagar Alam, Pangandaran.

Sebelumnya pencarian dan evakuasi melibatkan personel Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dan pemandu wisata.

Upaya evakuasi terhadap belasan pelajar ini dilaksanakan Sabtu (16/9/2023), sekitar pukul 19.30 WIB.

Baca juga: Cari Suami, Wanita Tuli Bawa Kresek Nekat Nyebrang Suramadu Jalan Kaki 61 Km, Hanya Andalkan Ingatan

Melansir Kompas.com, ada 17 pelajar yang dievakuasi dan diselamatkan.

Satu anggota relawan Tagana Kabupaten Pangandaran, Ali Murdani mengatakan, 17 pelajar yang tersesat di cagar alam ini adalah siswa SMPN 1 Pangandaran.

"Awalnya, siswa-siswi SMP 1 IX A Pangandaran melakukan piknik ke Curug Pananjung sambil makan-makan di lokasi tersebut," ujar Ali dalam laporan yang diterima Tribun Jabar, Minggu (17/9/2023) pagi.

Namun, lanjut Ali, pada saat menuju pulang, mereka lupa ke jalan jalur utama sehingga mereka tersesat.

Bahkan di antaranya ada yang dalam kondisi lemah karena kecapekan, khususnya pelajar putri.

"Satu orang siswi sakit di lokasi sehingga anggota Tagana Pangandaran menggendongnya sepanjang tiga kilometer sampai posko di pantai timur," kata Ali.

Karena ada beberapa pelajar yang kelelahan, ia bersama petugas lain sempat mengalami kesulitan untuk melakukan evakuasi.

Saat berhasil dievakuasi, orang tua para murid tersebut sudah kadung panik.

"Tapi, alhamdulilah sampai di pos pantai timur. Orang tua yang menunggu pulang anak-anaknya juga kita tenangkan."

"Yang penting semuanya selamat," ucap Ali.

Setelah belasan pelajar SMP tersesat di hutan Cagar Alam Pangandaran pada Sabtu malam, BKSDA Kabupaten Pangandaran akan memperketat pengawasan.

Hal itu disampaikan Kusnadi selaku Kepala Resort BKSDA Kabupaten Pangandaran. 

"Kami berikan penegasan dan ini bukan seolah-olah menakut-nakuti, namun lebih ke aturan," ujar Kusnadi kepada sejumlah wartawan di kantor BKSDA Pangandaran, Minggu (17/9/2023) sore.

Menurutnya, banyak wisatawan yang bandel ketika masuk ke Cagar Alam Pangandaran.

"Itu mungkin tidak mau bayar tiket. Bukan masalah tidak bayar tiket dan sebagainya, tapi ini lebih utama keselamatan saja."

"Padahal weekend bayarnya cuma Rp21 ribu," katanya.

Baca juga: Ikut Petunjuk Arah Google Maps, Mobil Pria Bojonegoro Nyasar Masuk Persawahan di Lamongan: Ketakutan

Saat memasuki TWA atau Cagar Alam Pangandaran, mereka kebanyakan mengaku orang Pangandaran dan seolah-olah paham betul seluruh areanya.

"Namanya juga di hutan, jelas jika tidak menguasai jalur, pasti akan tersesat. Luas di Cagar Alam Pangandaran ini 34.321 hektare, tentu luas," ucap Kusnadi.

Para tamu pengunjung wajib memberi tahu petugas yang ada dan jangan sampai terjadi lagi kejadian tersesat.

"Lebih bagus pakai pemandu dan ikuti SOP yang sudah ada," ujarnya.

Meskipun demikian, personel di TWA dan Cagar Alam Pangandaran selalu memberikan imbauan kepada tamu yang akan masuk.

"Setiap ada tamu, saya terus memberikan imbauan. Saya menjamin TWA Cagar Alam Pangandaran itu aman."

Ia juga mengimbau pengunjung untuk selalu menjaga sikap selama di cagar alam.

"Selagi kita berbuat baik, bahasa pun harus dijaga, maksudnya jangan sompral," katanya.

Suasana di Taman Wisata Alam Pangandaran, Minggu, 17 September 2023
Suasana di Taman Wisata Alam Pangandaran, Minggu, 17 September 2023 (via TribunJabar.com)

Sementara itu sebelumnya rombongan wisatawan China nyasar ke jalur tambang pasir karena pakai Google Maps, juga menjadi sorotan.

Rombongan wisatawan asal China ini nyasar ke jalur tambang pasir di Dusun Curah Kobokan, Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Kamis (27/7/2023). 

Rombongan tersebut diketahui hendak menuju Air Terjun Tumpak Sewu yang berlokasi di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo.

Lantaran mengikuti navigasi Google Maps, rombongan yang mengendarai mobil Toyota Raize ini justru diarahkan ke jalur alternatif Curah Kobokan.

Baca juga: Ikuti Google Maps Tengah Malam, Pria Bojonegoro Curiga Mobilnya Tabrak Gundukan Tanah, Warga Kaget

Pantauan di lokasi, awalnya mobil Toyota Raize nampak ragu melintas.

Namun tiba-tiba mobil nekat masuk ke dalam jalur curam berpasir.

Sontak mobil berkapasitas hanya 1000 cc tersebut tak kuat menanjak.

Ditambah truk pasir yang menggerus ban ke dalam.

Ketika dikonfirmasi, salah satu wisatawan asal China bernama Nana mengatakan, dirinya bersama delapan orang temannya pertama kali berkunjung ke Air Terjun Tumpak Sewu.

Rombongan wisatawan asing asal Cina nyasar ke jalur tambang pasir di Dusun Curah Kobokan, Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Kamis (27/7/2023).
Rombongan wisatawan asing asal Cina nyasar ke jalur tambang pasir di Dusun Curah Kobokan, Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Kamis (27/7/2023). (TRIBUNJATIM.COM/ERWIN WICAKSONO)

Alhasil ia mengaku bingung dan tidak tahu lewat jalur alternatif Curah Kobokan tidak bisa.

"Kami tidak tahu dan ikuti saja sesuai navigasi di ponsel," ujarnya dengan bahasa Inggris.

Wisatawan asal China ini menjelaskan jika ia menyewa dua mobil dari Surabaya menuju Air Terjun Tumpak Sewu.

Rombongan tersebut tidak memakai jasa guide, alhasil mereka mengemudikan sendiri mobil Toyota Raize dan Honda Freed itu.

Nana bercerita jika dirinya berasal dari China bagian Guangxi.

Proses evakuasi mobil Toyota Raize yang dipakai wisatawan asal China berlangsung cukup lama, sekitar satu jam.

Awalnya warga sekitar berusaha membantu mendorong.

Namun roda mobil semakin tergerus ke dalam pasir.

Beruntung tak berselang lama, bantuan dari Pos Pantau BPBD Kabupaten Lumajang datang.

Akhirnya mobil wisatawan asal China tersebut dicoba didorong mobil derek milik BPBD Kabupaten Lumajang.

Beruntung mobil Toyota Raize dapat segera dievakuasi dari aliran lahar dingin Besuk Kobokan.

Nana pun bertanya jalan terbaik menuju Air Terjun Tumpak Sewu.

Wartawan pun menyarankan agar navigasi diarahkan ke Jembatan Gladak Perak, baru navigasi diarahkan menuju Air Terjun Tumpak Sewu.

"Thank you so much brother," tutup Nana.

Informasi lengkap dan menarik lainnya hanya di Googlenews TribunJatim.com

Sebagian artikel diolah dari Grid

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved