Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Keputusan Akhir Dokter Qory Korban KDRT, Suami Sudah Dibui Laporan Malah Dicabut, Polisi Kuak Alasan

Keputusan akhir Dokter Qory korban KDRT suaminya malah bertolak belakang dari yang diharapkan masyarakat, kini ada keinginan cabut laporan polisi.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Tribun Bogor, Kompas.com
Keputusan akhir dokter Qory korban KDRT suaminya yang kini mencabut laporan padahal suaminya sudah dibui dan jadi tersangka. 

Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro mengungkapkan kasus KDRT tersebut karena korban memberhentikan tayangan film karena ingin memberi kejutan ulang tahun Willy, Senin (13/11/2023) pukul 00.00 WIB.

Melihat film itu diberhentikan, Willy langsung marah.

Dia merasa tersinggung karena korban dianggap tidak bisa memberi kebahagiaan pada hari ulang tahunnya.

Keesokan paginya, pelaku kembali marah sambil menampar dan menakut-nakuti korban menggunakan dua pisau dapur.

Korban berusaha menenangkan pelaku, tetapi pelaku menempelkan pisau itu di punggung korban.

Qory yang ketakutan, lalu memberanikan diri kabur ke rumah aman di unit P2TP2A.

Ia datang seorang diri untuk mencari perlindungan.

Dokter Qory Hilang Setelah Di-KDRT, Suami Aneh Buat Pengumuman Pakai Nomor Istri, Anak: Kangen Bunda
Dokter Qory Hilang Setelah Di-KDRT, Suami Aneh Buat Pengumuman Pakai Nomor Istri, Anak: Kangen Bunda (TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani - Twitter X)

Kini diketahui, korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), Dokter Qory akan mencabut laporan hukum terhadap suaminya, Willy Sulistio.

Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Teguh Kumara mengatakan, keinginan tersebut telah disampaikan secara lisan.

Menurutnya, ibu tiga anak itu berencana mencabut laporan karena masih menyayangi suaminya dan menganggap insiden kekerasan itu akibat emosi yang memuncak.

Sontak, kabar terbaru ini membuat warganet gemas, apalagi dengan berbagai dukungan yang telah diberikan kepada Dokter Qory di media sosial.

Faktanya, keraguan untuk meninggalkan pelaku KDRT adalah fase yang kerap dialami korban.

Baca juga: Pantas Dokter Qory Kabur, Beda Sikap Willy Sulistio di Kamera dan Aslinya, Suami KDRT: Bunda Capek

Pemikiran itu bahkan menjadi tanda jika kekerasan domestik yang terjadi sudah berakar dalam sehingga memengaruhi pikiran korban sedemikian rupa.

Sering kali, perempuan yang jadi korban kekerasan domestik gagal meninggalkan hubungan yang mengandung kekerasan karena adanya ancaman psikologis, emosional, finansial, atau fisik.

Namun kita harus tetap memberikan dukungan bagi korban KDRT agar mereka bisa mendapatkan kehidupan yang lebih baik.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved