Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Keputusan Akhir Dokter Qory Korban KDRT, Suami Sudah Dibui Laporan Malah Dicabut, Polisi Kuak Alasan

Keputusan akhir Dokter Qory korban KDRT suaminya malah bertolak belakang dari yang diharapkan masyarakat, kini ada keinginan cabut laporan polisi.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Tribun Bogor, Kompas.com
Keputusan akhir dokter Qory korban KDRT suaminya yang kini mencabut laporan padahal suaminya sudah dibui dan jadi tersangka. 

Ada sejumlah alasan yang membuat korban KDRT sulit meninggalkan pelaku kekerasan dan terjebak dalam 'lingkaran setan'.

Berikut uraiannya, seperti dikutip Tribun Jatim dari Women's Aid UK via Kompas.com:

Baca juga: Video Willy Sulistio Masak Mie Instan Dibagi 5 Buat Anaknya Jadi Sorotan, Ekspresi Dokter Qory Pucat

Korban KDRT enggan meninggalkan rumah dan pasangan yang melakukan kekerasan karena merasa itu bisa lebih membahayakan dirinya.

Ada kecemasan jika kondisi akan menjadi lebih buruk apabila melarikan diri atau memaksa untuk berpisah.

Data menunjukkan, 41 persen perempuan yang dibunuh oleh pasangan laki-laki/mantan pasangannya di Inggris, Wales, dan Irlandia Utara pada tahun 2018 telah atau berusaha untuk berpisah

Sebelas dari 37 perempuan ini dibunuh dalam bulan pertama perpisahan dan 24 perempuan dibunuh dalam tahun pertama.

Dokter Qory yang hilang 4 hari tanpa kabar akhirnya ditemukan. Ia didampingi dua wanita saat berada di Polres Bogor.
Dokter Qory yang hilang 4 hari tanpa kabar akhirnya ditemukan. Ia didampingi dua wanita saat berada di Polres Bogor. (Twitter/ahriesonta)

Perilaku KDRT sering kali dilakukan dengan cara mengisolasi korbannya.

Pelaku kekerasan berupaya melemahkan hubungan mereka dengan teman atau keluarga sehingga sulit mendapatkan dukungan.

Pelaku juga tak ragu mengurangi kontak pasangannya dengan dunia luar agar korban tidak menyadari bahwa perilakunya kasar dan salah.

Isolasi tersebut membuat perempuan menjadi sangat bergantung pada pasangannya, secara fisik dan mental.

Pelaku KDRT sering kali sangat dihormati atau disukai di komunitasnya karena sikapnya yang menawan dan manipulatif.

Baca juga: Sosok Willy Sulistio Suami Dokter Qory Kini Jadi Tersangka KDRT, Ngaku Mudah Emosi Perkara Sepele

Hal ini mencegah orang lain mengenali kekerasan yang terjadi dan semakin mengisolasi korban.

Pelaku KDRT juga sering kali meremehkan, menyangkal atau menyalahkan korbannya.

Akibatnya, korban merasa malu atau membuat alasan pada dirinyasendiri dan orang lain untuk menutupi kekerasan yang dialami.

Trauma dan percaya diri rendah Korban KDRT biasanya kerap mendapatkan hinaan dan pelecehan sehingga merasa tidak berharga, yang juga berdampak pada harga dirinya.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved