Pemuda di Surabaya Mabuk saat Nyetir, Tabrak Angkirngan usai Pesta Alkohol di Pinggir Sungai Kalimas

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA -Kebiasaan Melvi  (20) menenggak minuman alkohol di pinggir Sungai Kali Mas, Ngagel, Surabaya, kemudian menyetir mobil dalam kondisi mabuk berbuah jeruji besi.

Dia dijerat dengan Pasal 310 ayat 4 dan 3 tahun 2009, tentang Undang-Undang Lalu Lintas. Penetapan tersangka diterima Melvi sejak Rabu (22/11).

Pangkal masalah Melvi cukup lumayan ngeri. Dia mulanya bersama 4 orang temannya nongkrong di pinggir sungai minum whiskey. Sampai pada akhirnya ketika minuman habis mereka pergi dari lokasi.

Melvi saat itu pulang menggunakan mobil Mitsubishi Strada nopol L 9743 AL. Dia dalam kondisi mabuk memaksakan diri  menyetir.

Sampai pada akhirnya saat melintas di Jalan Ngagel Jaya Selatan menabrak angkringan.

Sebanyak tujuh orang pengunjung kena tabrak. Saat itu kondisi lokasi seperti kapal pecah. Barang-barang angkringan semburat di jalanan.

"Yang paling parah adalah pengunjung atas nama Basya. Dia mengalami cidera di bagian kaki tangan. Sampai-sampai harus dirawat di Rumah Sakit Haji Surabaya," ujar Kasat Lantas AKBP Arif Fazlurahman.

Ternyata bukan kali ini Melvi beserta teman-temannya mabuk di pinggir Sungai Kali Mas.

Sudah cukup sangat sering. Ketua RT setempat sering menegur. Tapi nyatanya teguran itu selalu dihiraukan.

Perlu diketahui berkendara dalam kondisi terlalu rentan risiko. Pengemudi yang berada di bawah pengaruh minuman keras sering tidak waspada. Sehingga tidak menyadari kalau menyetir kendaraan dengan kecepatan tinggi.

Menyetir kendaraan dalam kondisi mabuk juga membuat ketajaman mata berkurang. Melihat cahaya lampu sorot membuat pandangan terasa berkunang-kunang. Masih ada lagi efek mabuk yaitu mengantuk.