Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Nasib 10 Guru Korban Balon Gas Meledak saat Upacara Hari Guru, Pilu Ada Wajah yang Rusak: Diperban

Inilah nasib 10 guru korban insiden ledakan balon gas yang meledak saat upacara hari guru dilangsungkan, pilu ada yang wajahnya rusak.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TribunnewsBogor.com
Nasib 10 guru yang kena imbas insiden balon gas meledak saat Upacara Hari Guru Nasional di Depok. 

TRIBUNJATIM.COM - Nasib 10 guru korban balon gas meledak saat Upacara Hari Guru 2023 kini terungkap.

Pilu ada wajah yang rusak, beberapa korban mengalami kondisi memilukan.

Perayaan hari guru SDN Cimuning 1, Bekasi yang semula suka cita berubah jadi duka.

Hal itu lantaran terjadi insiden memilukan yang melukai para tenaga pengara di sana.

10 guru mengalami luka-luka akibat Balon Gas meledak di acara Hari Guru, Sabtu (25/11/2023).

Secera tiba-tiba, Balon Gas yang akan dilepaskan oleh para guru ke udara meledak.

Nahas ledakan itu terjadi di depan para guru-guru.

Sebanyak delapan guru terluka ringan, sedangkan dua lainnya mengalami luka bakar di wajahnya.

Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Warsim Suryana saat dikonfirmasi mengatakan pelepasan sekumpulan Balon Gas itu dilakukan dengan menggunakan korek api untuk memutus tali.

Sebanyak delapan guru terluka ringan, sedangkan dua lainnya mengalami luka bakar di wajahnya.

Baca juga: Hari Guru Nasional 2023, Khofifah Tekankan Pentingnya Peran Guru Wujudkan Generasi Emas 2045

Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Warsim Suryana saat dikonfirmasi mengatakan pelepasan sekumpulan Balon Gas itu dilakukan dengan menggunakan korek api untuk memutus tali.

Akibatnya justru balon meledak dan memicu api yang menyembur ke arah para guru yang memegang balon.

"Ketika momen melepaskan balon ke udara bersama-sama itu, salah seorang guru laki-laki memutuskan tali menggunakan korek api," ujar Warsim Suryana saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu, seperti dikutip Tribun Jatim

Balon gas yang meledak katanya mengenai sejumlah guru yang sedang memegangi tali.

Insiden di Hari Guru
Insiden di Hari Guru (Instagram)

"Tidak diduga terjadi ledakan akibat api korek api mengenai balon," ujar Warsim.

Warsim mengatakan, dari 10 guru, delapan guru mengalami luka bakar ringan dan dua guru lainnya mengakami luka bakar berat di bagian wajah dan telapak tangan.

"Dua orang dirawat di Rumah Sakit Pertama Mustikajaya dan Rumah Sakit Satria Media Pedurenan.

Delapan guru lain diperbolehkan pulang setelah dapat perawatan di Puskesmas Cimuning," tuturnya.

Menurut Warsim tidak ada siswa yang menjadi korban dan seluruh biaya pengobatan insiden itu ditanggung oleh kepala sekolah.

"Seluruh biaya ditanggung kepala sekolah, sementara tidak ada korban anak-anak dari ledakan Balon Gas," imbuhnya.

10 guru yang menjadi korban, menurutnya tidak akan menuntut apapun kepada pihak sekolah dan menganggap kejadian tersebut sebagai musibah.

Baca juga: Ciri-ciri Sosok Artis Terkenal Bully Penyanyi Cilik Chikita Meidy, Petunjuk Ada di Sekolah: Trauma

Sebelumnya video Balon Gas meledak saat akan dilepaskan para guru di Kota Bekasi, Jawa Barat, viral di media sosial.

Peristiwa tersebut dalam rangka memperingati momen Hari Guru Nasional pada 25 November 2023.

Diketahui, insiden Balon Gas meledak ini terjadi di SDN Cimuning I di Jalan Raya Bantargebang, Setu, Cimuning, Kecamatan Mustika Jaya, Kota Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (25/11/2023).

Detik-detik peristiwa mengenaskan itupun terekam kamera.

Sebuah akun Instagram @undercover.id mengunggah video viral tersebut.

Dalam unggahannya itu, nampak awalnya sejumlah guru berkerumun sembari memegang Balon Gas yang tepat berada di tengah-tengah mereka.

Baca juga: Mantan Artis Cilik Stop Nyanyi Imbas Dibully Kakak Kelas, Dijadikan Babu, Lapor Guru Tak Digubris

Lebih dari satu balon yang saling terikat satu sama lain awalnya masih terlihat berwarna-warni.

Beberapa guru bahkan memegang Balon Gas tersebut.

Namun saat akan hendak diterbangkan, tetiba Balon Gas meledak.

Api menggelembung tinggi mengenai para guru yang berada dekat dengan balon.

Setelah meledak balon-balon itupun pecah.

Para guru lantas bergerak mengamankan diri.

Namun, beberapa diantaranya terkena ledakan api.

Sedangkan para siswa siswi SD berdiri di dekat guru-gurunya juga bersiap-siap menutup telinganya.

Mereka pun mencoba menghindar perlahan.

Masih dalam video viral yang sama, seorang guru telah diperban wajahnya diduga karena terkena api.

Guru wanita itu hanya bisa terdiam dengan perban di area wajahnya seperti jidat dan kedua pipinya.

Ia menaiki mobil ambulance di dampingi tim medis.

Selain itu, terlihat pula para siswa siswi yang menyaksikan gurunya ditolong medis.

Disebut pada keterangan unggahan, jika Balon Gas itu meledak diduga karena hendak diterbangkan dengan cara dibakar menggunakan korek.

Baca juga: Pilu Sebulan Cuma Dapat Upah Rp400 Ribu, Guru di Madura Ngaku Gajinya Dipotong Kepsek: Melenceng

Belakangan viral pula nasib seorang guru ngaji yang mendapatkan upah tak seharusnya.

Satu di antara guru yang mendapat gaji tersebut mengajar agama Kristen di SDN Malaka Jaya 10, Duren Sawit, Jakarta Timur.

Meski berstatus honorer, guru tersebut masuk full dari pukul 6.30 WIB sampai 15.00 WIB selama lima hari dalam sepekan untuk mengajar para siswi beragama Kristen di sekolah itu.

Yang janggal adalah, guru itu mengaku telah menandatangani surat kwitansi bersama kepala sekolah mengenai upah dirinya selama mengajar.

Dalam kwitansi itu, tertulis nominal Rp 9 juta.

Padahal ia hanya menerima upah Rp 300 ribu per bulan.

"Jadi informasi yang saya terima bahwa guru itu saat tanda tangan terlihat ada nominal upah senilai Rp 9 juta, tapi pas dia terima hanya Rp 300 ribu," kata Ketua Umum Forgupaki, Abraham Pellokila saat dihubungi, Jumat (24/11/2023).

Abraham mengatakan, guru honorer itu sempat memfoto kwitansi pembayaran yang ditandatanganinya.

Baca juga: Kantornya Bau Akibat 20 Ton Sampah Dibuang Petugas Kebersihan, Pj Bupati Ungkap Masalah Gaji

Dalam kwitansi itu dituliskan upah senilai Rp 9.283.708 untuk upah bulan Juli-Agustus.

"Namun dia memang fotonya diam-diam, jadinya tidak terlihat full kwitansinya," kata Abraham.

Abraham mengatakan di Jakarta masih banyak guru honorer dalam organisasinya yang memang diupah sangat rendah.

Di beberapa SDN di Jakarta Selatan, juga ada guru honorer agama Kristen yang diupah Rp 500 ribu.

Menurut Abraham, nominal upah bagi para guru honorer memang merupakan kewenangan dari pihak kepala sekolah.

"Untuk ukuran hidup di Jakarta, Rp 300 ribu per bulan itu cukup untuk apa? tapi ya begitulah kenyataanya, gaji mereka suka-suka kepala sekolahnya saja," tutur Abraham, dikutip TribunJatim.com dari TribunJakarta.

Baca juga: Gaji Diduga Dipotong Kepsek, Pilu Guru di Sampang Madura Hanya Terima Upah Rp400 Ribu Sebulan

Abraham menuturkan pihaknya sebenarnya sudah lama mengutarakan keluhan para guru honorer itu ke Dinas Pendidikan DKI Jakarta.

Namun selama itu pula, tak pernah ada hasil yang didapat.

Hal ini akhirnya membuat Forgupaki memutuskan untuk beraudiensi dengan Komisi E DPRD DKI yang menangani bidang pendidikan.

"Terpaksa kami naik ke Komisi E supaya kesejahteraan para guru honorer ini diperhatikan," kata Abraham.

Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Fraksi PDI Perjuangan, Ima Mahdiah meminta Disdik untuk mengusut kasus yang dialami guru honorer agama Kristen di SDN Malaka Jaya 10 itu.

Menurutnya, jika praktik semacam itu memang benar terjadi di SDN Malaka Jaya 10, maka kepala sekolah harus bertanggungjawab.

"Kepala sekolahnya harus diganti itu kalau kejadian kayak begini. Ga ada ampun lagi (kejadian) di SD Malaka Jaya 10," kata Ima dalam rapat.

Ima pun menyoroti penggunaan anggaran pada Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) dan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang digelontorkan cukup besar oleh Pemprov DKI tiap tahunnya jika upah guru honorer masih tidak layak.

Menurut Ima, para guru honorer bisa dibiayai oleh dana BOP atau BOS agar kehidupan mereka sejahtera.

"Ini harus diaudit nih (dana BOP dan BOS), jangan sampai nanti bahasanya ga ada uang, padahal uang miliaran yang diturunin untuk BOP BOS," kata Ima.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved