Berita Nganjuk
Digelar di 20 Kecamatan, Gerakan Diversifikasi Pangan untuk Tingkatkan Gizi di Nganjuk Resmi Ditutup
Digelar di 20 kecamatan, gerakan diversifikasi pangan untuk peningkatan gizi warga di Nganjuk resmi ditutup.
Penulis: Achmad Amru Muiz | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Achmad Amru Muiz
TRIBUNJATIM.COM, NGANJUK - Gerakan diversifikasi pangan melalui masak bersama dapur beragam bergizi seimbang dan aman (B2SA) dari olahan pangan non beras non terigu (NBNT) di Kabupaten Nganjuk resmi ditutup.
Hal itu setelah gerakan diversifikasi pangan yang digelar di 20 kecamatan se-Kabupaten Nganjuk dinilai sudah berjalan dengan baik, sehingga dapat ditularkan antar warga.
Pj Ketua PKK Kabupaten Nganjuk, Eka Haryati Taruna mengatakan, gerakan diversifikasi pangan dapur beragam bergizi seimbang dan aman (B2SA) dari olahan pangan non beras non terigu (NBNT) tersebut, dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan gerakan pangan murah berkualitas.
Program tersebut menjadi upaya pemerintah dalam mensosialisasikan gerakan diversifikasi pangan untuk meningkatan gizi keluarga pada masyarakat, utamanya yang menjadi daerah lokus stunting.
Selain itu, ungkap Eka Haryati Taruna, lewat sosialisasi B2SA NBNT, juga menjadi upaya pemerintah dalam mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap beras ataupun terigu.
Nantinya, beras dan terigu digantikan dengan pangan lokal beragam bergizi seimbang dan aman sebagai pola konsumsi pangan yang bisa diterapkan sejak dini untuk seluruh anggota keluarga.
"Itu menjadi upaya yang bertujuan untuk perbaikan gizi pada keluarga serta percepatan penurunan stunting yang saat ini menjadi program prioritas pemerintah," kata Eka Haryati Taruna, Sabtu (2/12/2023).
Untuk itu, menurut Eka Haryati Taruna, kualitas konsumsi pangan B2SA dapat terwujud apabila pemenuhan kebutuhan gizi seimbang yang didukung oleh pengetahuan pemahaman dan kesadaran pada masyarakat.
Hal itu penting untuk memastikan konsumsi pangan yang diambil oleh masyarakat memiliki ragam keseimbangan gizi dan terjamin keamanannya, serta dapat berpengaruh dalam upaya penurunan stunting.
"Tentunya, itu semua bisa dicapai dengan langkah-langkah strategis. Seperti kegiatan pelatihan seperti ini. Kami berharap, hal itu bisa memberikan alternatif bagi ibu-ibu dalam menyajikan menu dengan memanfaatkan bahan baku lokal yang murah dan mudah didapat untuk diaplikasikan dengan menu sehari-hari. Sehingga diharapkan akan tercipta menu yang dapat memenuhi gizi dan kasus stunting Nganjuk menurun," tutur Eka Haryati Taruna.
diversifikasi pangan
Nganjuk
Eka Haryati Taruna
stunting
TribunJatim.com
berita Nganjuk terkini
Tribun Jatim
berita Jatim terkini
Dipinjami Motor untuk Berobat, Pria di Kediri Malah Gadai Vario Teman untuk Foya-foya |
![]() |
---|
Pasang Kabel WiFi, Pemuda Nganjuk Malah Tewas Tersengat Listrik, Tubuh Tersangkut |
![]() |
---|
Pj Bupati Nganjuk Hadiri Rapat Paripurna DPRD, Bahas Pandangan Fraksi Terkait Raperda RPJMD dan Desa |
![]() |
---|
Pj Sri Handoko Resmikan Etalase UMKM, Jadi Jujukan Pelancong Beli Oleh-oleh Khas Nganjuk |
![]() |
---|
Pria Paruh Baya di Nganjuk Diringkus di Warung, Bawa Uang Tombokan Judi Togel |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.