Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Kabupaten Malang

Jelang Nataru 2024, Disparbud Kirim SE ke Pengelola Wisata untuk Antisipasi Membeludaknya Pengunjung

Jelang Nataru 2024, Disparbud mengirim surat edaran ke pengelola tempat wisata untuk antisipasi membeludaknya pengunjung.

Penulis: Luluul Isnainiyah | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/Luluul Isnainiyah
Pantai Wonogoro di Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang, 2023. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Lu'lu'ul Isnainiyah

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Malang mengirim Surat Edaran (SE) ke setiap pengelola wisata untuk mengantisipasi membeludaknya pengunjung. 

"Kami membuat SE ke masing-masing pengelola, agar mempersiapkan diri atas membeludaknya pengunjung, mengingat di Nataru, jumlah kunjungan dipastikan meningkat," ungkap Kepala Disparbud Kabupaten Malang, Purwoto, Rabu (6/12/2023).

SE tersebut telah disampaikan ke setiap pengelola sejak minggu ketiga November lalu.

Bagi pengelola yang telah menerima SE, diharapkan segera menindaklanjuti sesuai dengan arahan. 

Purwoto menyebutkan, tempat wisata dengan harga tiket masuk (HTM) yang ramah di kantong berpotensi banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun luar Malang

"Tempat wisata yang murah seperti yang masuknya (HTM) Rp 5 ribu hingga Rp 10 ribu, itu yang masih menjadi favorit biasanya di wilayah pantai. Kemudian ada desa wisata seperti Sumber Maron dan Mendit, itu seperti rutinitas dan banyak dikunjungi," jelasnya. 

Tak hanya mengimbau terkait meningkatnya jumlah pengunjung, Purwoto juga menegaskan ke setiap pengelola agar memperhatikan keamanan dan kenyamanan di tempat wisata.

Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya hal yang tidak diinginkan.

Selain memperhatikan keamanan, fasilitas mandi cuci kakus (MCK) juga harus diprioritaskan. Apabila, tempat wisata tidak mampu membangun MCK permanen, mantan Camat Wajak itu, menyarankan pengelola untuk menggunakan MCK portable. 

"Seperti MCK kadang tidak diperhatikan, kalau jumlah pengunjung membeludak, biasanya sehari cuma 50 sampai 100 pengunjung, ketika Nataru bisa saja jadi 1.000 pengunjung," ujarnya. 

Kemudian, fasilitas yang tidak boleh dilupakan dalam sebuah tempat wisata yakni adanya spot kuliner serta penginapan. 

"Beberapa tempat wisata yang jauh dari keramaian yang dibutuhkan kuliner, bahkan penginapan. Syukur kalau di malam tahun barunya ada event, itu juga harus dipersiapkan," tukasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved