Berita Viral
Gagal Wisuda Malah Dijemput Maut, Siska Afrina Tewas di Gunung Marapi, Bawa Selempang saat Mendaki
Kematian para korban erupsi Gunung Marapi, Sumatera Barat menyisakan kisah pilu. Di antaranya kisah mahasiswi bernama Siska Afrina.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Kematian para korban erupsi Gunung Marapi, Sumatera Barat menyisakan kisah pilu.
Di antaranya kisah mahasiswi bernama Siska Afrina.
Siska Afrina adalah korban erupsi Gunung Marapi yang terakhir dievakuasi.
Siska merupakan korban ke 23 yang berhasil dibawa turun oleh petugas gabungan.
Gunung Marapi di Sumatera Barat erupsi pada Minggu (3/12/2023) sekita pukul 15.00 WIB.
Pada Rabu (6/12/2023), jenazah Siska Afrina sampai di RSUD Achmad Mochtar Bukittinggi dengan menggunakan mobil ambulans Puskesmas Keliling (Puskel) dari Dinas Kesehatan Kabupaten Agam.
Mobil ambulans sampai di RSUD Achmad Mochtar pada pukul 18.51 WIB, dan langsung menurunkan jenazah korban yang sudah berada di dalam kantong mayat.
Setelah diturunkan, jenazah mahasiswa Universitas Negeri Padang (UNP) itu langsung diperiksa oleh petugas dari Tim DVI DVI (Disaster Victim Identification) Polda Sumbar.
Tim DVI Polda Sumbar mengeluarkan hasil identifikasi pada pukul 19.12 WIB, dan memastikan korban bernama Siska Afrina, seperti dikutip TribunJatim.com dari TribunPadang.
Baca juga: Sosok Zhafirah Zahrim Febrina, Pendaki Viral Terjebak dalam Erupsi Gunung Marapi, Begini Kondisinya
Pilunya, Siska Afrina meninggal dunia 11 hari sebelum wisuda.
Bahkan Siska Afrina sempat bawa selempang wisuda ke atas puncak Gunung Marapi pada peristiwa Minggu (3/12/2023).
Junior Siska, Genta Dwi Suka mengatakan bahwa korban erupsi Gunung Marapi bernama Siska Afrina merupakan mahasiswi Jurusan Pendidikan Luar Sekolah di Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang.
Genta mengatakan Siska Afrina merupakan mahasiswa Jurusan Pendidikan Luar Sekolah tahun angkatan 2019, sedangkan dirinya merupakan mahasiswa tahun 2021.
"Siska ini merupakan senior saya di kampus yang sudah menyelesaikan ujian kompre dan sudah menuntaskan persyaratan untuk wisuda," kata Genta.
Baca juga: Nasib Pendaki Terjebak Erupsi Gunung Marapi, Wajah Tertutup Abu, Kirim Video ke Ibu: Tolong Saya
Kata dia, Siska Afrina dijadwalkan akan diwisuda pada Minggu (17/12/2023).
Namun, korban menjadi salah satu korban meninggal dunia di antara 75 pendaki Gunung Marapi.
"Toga untuk wisuda sudah ada dan ditinggalkan di kosannya. Sedangkan salempang wisudanya dibawa naik pada saat mendaki," kata Genta.
Genta menceritakan bahwa Siska Afrina merupakan mahasiswa yang berasal dari Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat.
Ia mengaku tidak terlalu kenal dan akrab dengan seniornya tersebut.
Hal itu dikarenakan jarang bertemu dengan para senior.
Namun, Genta pernah sekali mengobrol dan duduk bersama dengan Siska Afrina.
Walaupun hanya duduk bersama sekali, Genta melihat sosok seniornya adalah orang yang baik dan ramah.
Siska Afrina, kata dia, dikenal aktif di dalam organisasi Mahasiswa Pencinta Alam dan Lingkungan Hidup Universitas Negeri Padang (MPALH UNP).
Pada saat korban termasuk menjadi korban, mahasiswa dari MPAL yang banyak ikut mencarinya sampai ke atas Gunung Marapi.
Baca juga: Madrasah Terpadu Lumajang Rampung Dibangun, Beri Pendidikan dan Pacu Ekonomi Penyintas Erupsi Semeru
Genta mengenal dan mendapatkan informasi bahwa sosok Siska Afrina adalah seorang perempuan yang memang sudah hobi mendaki gunung sejak awal masuk dari perkuliahan.
Karena orang yang baik, Genta ikut turun bersama dengan rekan lainnya ikut turun ke lapangan sampai ke Posko BKSDA pada Selasa (5/12/2023).
"Saya kemarin naik sampai ke Pos BKSDA. Sedangkan hari ini saya hanya menunggu di pos bawah, dikarenakan tadi pagi menunggu hasil identifikasi temannya bernama Frengky Candra Kusuma (23)," ujarnya.
Genta mendapatkan informasi bahwa pada saat terjadinya erupsi Gunung Marapi korban dan teman-temannya hendak akan turun dan menyempatkan berfoto-foto di kawasan Tugu Abel Gunung Marapi pada Minggu (3/12/2023).
"Dia (Siska Afrina) berangkat bersama dengan temannya sebanyak lima orang yang merupakan dua orang anggota Polri bernama Bripda Rexy Wendesta dan Bripda Muhammad Iqbal. Selanjutnya Frengky Candra Kusuma dan Liarni (22)," katanya.
Baca juga: Sudah Kadaluarsa, Ribuan Bantuan untuk Korban Erupsi Semeru Dimusnahkan, 2 Makanan Ini Paling Banyak
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik Kemahasiswaan dan Alumni UNP, Refnaldi, membenarkan bahwasanya korban terakhir yang ditemukan atas nama Siska Afrina adalah mahasiswa UNP.
"Ini yang terakhir bernama Siska Afrina. Merupakan mahasiswa yang kita tunggu-tunggu dari tadi malam sampai hari ini," kata Refnaldi.
Refnaldi mengatakan, Siska Afrina berangkat naik ke Gunung Marapi bukan dalam rangka kegiatan resmi dari kampus.
Daftar teman Siska Afrina sama-sama menjadi korban:
1. Bripda Rexy Wendesta yang merupakan anggota Dit Samapta Polda Sumbar yang berhasil selamat, hanya mengalami luka pada bagian kepala dan luka bakar.
2. Bripda Muhammad Iqbal (23) warga Kota Padang dengan kondisi meninggal dunia, dan selesai diidentifikasi pukul 21.30 WIB oleh tim DVI Polda Sumbar pada Selasa (5/12/2023).
3. Liarni (22) warga Provinsi Jambi dengan kondisi meninggal dunia dan sudah diidentifikasi pada pukul 10.35 WIB.
4. Frengky Candra Kusuma (23) warga Kabupaten Solok Selatan yang merupakan teman satu angkatan Siska Afrina. Selesai diidentifikasi pukul 11.15 WIB.
Di sisi lain, momen terakhir ibu dan anak jadi korban yang tewas pasca erupsi Gunung Marapi heboh disorot.
Novita Intan Sari dinyatakan tewas bersama anak laki-lakinya Wahlul Ade Putra (19) yang juga ikut mendaki.
Jasad Wahlul telah dibawa turun dan sudah diidentifikasi.
Sementara jenazah Novita dilaporkan sudah ditemukan dan diserahkan ke keluarga pada Rabu (6/12/2023).
Sebelum terjadinya erupsi, Novita ternyata sempat melakukan siaran langsung di Facebook.
Hal ini diunggah dari X @kangjail, yang mengunggah momen terakhir ibu dan anak saat berada di puncak gunung marapi.
Ia tampak memperlihatkan suasana sekitar puncak.
Baca juga: Madrasah Terpadu Lumajang Rampung Dibangun, Beri Pendidikan dan Pacu Ekonomi Penyintas Erupsi Semeru
Dalam momen itu Novita tampak mengenakan hoodie abu-abu dan kacamata hitam.
Di belakang Novita terdapat dua pendaki wanita berhijab.
Keduanya adalah Yasirli Amri dan Zhafirah. Sedangkan di belakangnya lagi terdapat 4 pemuda.
Novita pula tampak mengenalkan sosok kedua anaknya.
"Hai anak-anakku," ucap Novita seraya memperlihatkan sosok sang anak.
"Hallo," sahut anak Novita.
Baca juga: Kilas Balik Peristiwa Gunung Kelud Meletus 1919, Dahsyatnya Erupsi Mengakibatkan 5.160 Korban Jiwa
Novita Intan Sari dan Wahlul Alde Putra meninggal dunia akibat erupsi Gunung Marapi yang terjadi pada Minggu (3/12/2023).
Kedua korban merupakan warga yang tinggal di Tabek Batu Sungai Lareh, Kelurahan Lubuk Minturun, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumbar.
Sementara itu, dikutip dari Tribun Padang, Camat Koto Tangah, Darmalis membenarkan jika pendaki ibu dan anak itu adalah warganya.
"Iya ada warga kita, yaitu anak dan ibunya," kata Darmalis.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
korban erupsi Gunung Marapi
Siska Afrina
Sumatera Barat
tewas jelang wisuda
erupsi Gunung Marapi
berita viral
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Tantiem Komisaris BUMN Dihapus Presiden, Prabowo Heran Perusahaan Rugi Malah Repot Bagi Bonus |
![]() |
---|
Sosok Salsa Erwina Hutagalung Tantang Debat 'Orang Tolol Sedunia', Ahmad Sahroni: Ane Masih Bloon |
![]() |
---|
Respons BGN Terkait Tempat Makan MBG Diduga Mengandung Minyak Babi & Pakai Bahan Berbahaya |
![]() |
---|
Mantan Pimpinan KPK Duga Noel Ebenezer Dilaporkan Orang Dekat: Ruangan Kawan Disadap |
![]() |
---|
Modus Pinjam Sebentar Bikin Motor Wanita ini Raib di Tangan Kenalannya, Sempat Memaksa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.