Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Madura

Dalih Kepsek SD Dituduh Lecehkan Guru dan Murid, Anggap Ucapan Vulgar Candaan, Berani Datangi Polisi

Kepsek SD berinisial MF (57) itu dilaporkan ke polisi atas kasus dugaan pelecehan seksual. Terkait hal ini, MF menyebut tindakannya hanya candaan.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Yonhap News - TribunJatim.com/Hanggara Pratama
Dalih Kepsek SD Dituduh Lecehkan Guru dan Murid, Anggap Ucapan Vulgar Candaan, Berani Datangi Polisi 

TRIBUNJATIM.COM - Kasus Kepala Sekolah atau Kepsek diduga lecehkan guru dan murid kini tengah diselidiki pihak kepolisian dan Dinas Pendidikan.

Kepsek SD berinisial MF (57) itu dilaporkan ke polisi atas kasus dugaan pelecehan seksual.

Terkait hal ini, MF menyebut tindakannya hanya candaan.

Ia lalu balik menyebut guru yang melaporkannya pernah ia tegur.

Baca juga: Sosok Kepsek di Sampang Bermata Keranjang, Selalu Goda Guru dan Lecehkan Wali Murid, Dilaporkan

Sebelumnya, Polres Sampang menindaklanjuti laporan korban dugaan perbuatan cabul yang dilakukan Kepala SDN di Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang, Madura berinisial MF.

Korban sebanyak 4 orang terdiri dari 2 guru perempuan dan 2 murid perempuan.

Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Sampang, Aipda Sukardono membenarkan terkait laporan korban dugaan pencabulan.

Laporan disampaikan ke Polres Sampang pada Rabu (6/12/2023).

"Laporannya sudah kami terima. Ada 4 korban," ujar Sukardono saat dihubungi melalui telepon seluler, Jumat (8/12/2023), melansir dari Kompas.com.

Baca juga: Guru SD Tak Tahan Dilecehkan Kepsek, Sebut Suka Gesekkan Perut, Pelaku: Dia Ingin Menyingkirkan Saya

Sukardono menambahkan, berdasarkan hasil pemeriksaan pelapor, tindakan pelecehan itu terjadi di sekolah.

Ada pelecehan yang disampaikan dengan kata-kata vulgar, ada pula pelecehan fisik.

"Terlapor sering mencari kesempatan di sekolah dengan meraba-raba anggota tubuh sensitif wali murid perempuan. Sedangkan untuk guru, dilakukan dengan kata-kata," kata Sukardono.

Bahkan, ujar Sukardono, ada murid perempuan yang diajak ke ruang kerjanya untuk dilecehkan.

Modusnya, korban disuruh mengambil baju seragam anaknya.

Namun setelah tiba di dalam ruangan, korban dipepet ke tembok hingga menyebabkan korban ketakutan.

Hingga saat ini, Kepsek selaku terlapor belum diperiksa di Polres Sampang. 

Baca juga: Nasib Pilu Gadis di Madiun Dilecehkan Ayah Kandung, Paman dan Kakek Secara Bergiliran saat Tidur

MF saat dikonfirmasi mengaku bahwa tindakannya itu bukan untuk melecehkan guru dan murid.

MF berdalih itu candaan dan guyonan saat jam istirahat sekolah.

"Kami hanya bercanda saat jam istirahat. Jika disalahpahami, itu karena komunikasi saja," ungkap MF.

MF bersedia jika polisi ingin meminta keterangan pada dirinya atas laporan yang disampaikan pelapor.

Laporan yang disampaikan ke polisi, menurut MF ada upaya untuk menyingkirkan dirinya dari jabatan sebagai kepala sekolah.

"Kedua guru yang melapor itu, pernah saya tegur karena tidak disiplin," kilahnya. 

Baca juga: Mondy Tatto Dihujat setelah Ngaku Dilecehkan Ustaz Malaysia, Kini Diperiksa Polisi, Sebut Tak Bohong

Salah satu pelapor, HL, menjelaskan, pelecehan yang dilakukan MF.

Sang kepala sekolah menyentuh beberapa wilayah sensitif tubuh HL dan ucapan-ucapan yang dianggap tidak senonoh.

"Pernah saya dipanggil ke ruang kerjanya mengambil seragam sekolah. Di dalam ruangan itu saya dipepet ke tembok sampai saya ketakutan," ujar HL melalui sambungan telepon seluler, Kamis (7/12/2023).

HL menambahkan, pada kesempatan lain, MF sering melontarkan kata-kata tidak senonoh.

Awalnya, kata-kata itu dianggap guyonan tetapi itu dilakukan setiap waktu.

"Akhirnya saya risih dan tidak nyaman. Bahkan membuat saya trauma," ungkapnya.

Baca juga: Video Asusila Siswi SMA Disebar Mantan, Dilecehkan di Sekitar Sekolah TK, Bupati Desak Jangan Damai

SH, pelapor lainnya mengatakan, kata-kata yang mengarah kepada seksual dan merendahkan sering dikatakan MF di ruang guru.

Terutama saat jam istirahat.

"Kalau jam istirahat itu guru kumpul di ruang guru. Pelecehan sering dilakukan di hadapan guru lain," ujar SH. 

Para guru sudah muak dengan tingkah MF sehingga dilaporkan ke polisi.

Sebelum dilaporkan ke polisi, para guru sudah melaporkan ke dinas pendidikan.

"Oleh Disdik sudah dapat teguran, tapi tidak jera. Makanya kami laporkan ke polisi biar dapat efek jera," ungkapnya.

Baca juga: Nasib Siswi SD Dulu Korban Bully, Kini Pindah Sekolah Dilecehkan Petugas Keamanan, Psikisnya Kacau

MF mengaku perbuatannya itu bukan pelecehan seksual.

Sebab dirinya tidak memiliki niat melecehkan siapa pun.

Pelaporan dirinya ke polisi dianggap persoalan pribadi guru di sekolah karena tidak senang kepada dirinya.

"Pelapor itu punya niat ingin menyingkirkan saya dari jabatan kepala sekolah. Pelapor sebelumnya pernah dapat teguran karena di sekolah tidak disiplin," kata MF melalui telepon seluler.

Ucapan yang disampaikan kepada para guru dan salah wali murid perempuan itu, menurut MF, hanya guyonan agar situasi sekolah tidak kaku dan tegang.

Baca juga: Polisi Madiun Dalami Kasus Dugaan Pelecehan Gadis Bawah Umur oleh Ayah Kandung, Paman, dan Kakek

Namun jika hal itu dianggap pelecehan, pihaknya minta maaf.

"Ada salah persepsi sehingga ada pelaporan," katanya.

MF siap jika dipanggil polisi untuk memberikan keterangan.

Keberanian MF karena dirinya yakin perbuatannya tidak mengarah kepada pelecehan. 

Baca juga: Tak Dituruti Permintaannya, Anak Sewa Pembunuh Bayaran Habisi Ayah, Bahas Siasat Lewat Game Online

Baca juga: Ibu Muda Bangkalan Tak Singgah dari Polres, Cari Keadilan untuk Anak Gadis Jadi Korban Pelecehan

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved