Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Ponorogo

Pembangunan Huntara untuk Pengungsi Tanah Retak di Ponorogo Sudah 62 persen, BPBD : Terkendala Hujan

Pembangunan Huntara untuk Warga Pengungsi Tanah Retak di Ponorogo, BPBD sebut progres Terkendala Hujan

TribunJatim.com/Pramita Kusumaningrum
Pembangunan hunian sementara (Huntara) untuk 42 kepala keluarga (KK) pengungsi terdampak tanah retak di Desa Tumpuk, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo masih terus dilakukan, Minggu, (10/12/2023). 

TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Pembangunan hunian sementara (Huntara) untuk 42 kepala keluarga (KK) pengungsi terdampak tanah retak di Desa Tumpuk, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo masih terus dilakukan.

Terakhir pembangunan Huntara di petak 149 lungur Mojo ada diangka 62 persen. Huntara sendiri ditarget rampung pada 23-25 Desember 2023 ini.

“Ini adalah Minggu keempat Huntara dibangun. Dari target 42 unit dibangun, masih 62 persen,” ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo, Masun, Minggu (10/12/2023).

Jika sesuai jadwal normal, kata dia, mestinya tanggal 23-25 Desember 2023 Huntara selesai dibangun. Dia menerangkan bahwa memang jika dilihat progress sudah sesuai harapan.

“Hanya beberapa pekan terakhir ada pelambatan. Karena akses material menuju ke lokasi terkendala jalan licin lantaran hujan,” kata Masun kepada wartawan.

Baca juga: Beragam Langkah Disbudparpora Jelang Sidang Penetapan Reog Ponorogo Sebagai ICH Unesco

Dia mengaku solusinya adalah pekerja mengoptimalkan siang hari. Saat hujan belum turun, sehingga material sudah baik ke lokasi Huntara.

Pun perihal tenaga kerja. Masun mengaku awal-awal pembangunan huntara mencapai 70 orang. Saat ini, jumlah pekerja turun atau tidak sampai diangka 70 orang.

“Karena kembali petani. Saya ingatkan ke pelaksana untuk memberikan solusi juga agar bisa terselesaikan sesuai waktunya,” tegasnya.

Walaupun begitu, Masun mengklaim bahwa pembangunan Huntara untuk para pengungsi tersebut akan selesai pada akhir Desember ini. Termasuk pembangunan fasilitas umum untuk para pengungsi, seperti aliran listrik, instalasi air bersih dan toilet umum. 

"Listrik masih kita koordinasikan bersama PLN Minggu ini semoga rampung, untuk air kita gunakan air tanah tapi perlu kajian paling tidak tiga pekan kedepan," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved