Breaking News
Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pasien Tewas di Pondok Gus Samsudin

Geger Pasien Tewas di Pondok Gus Samsudin Blitar, Diduga Izin Pengobatan Dicabut Setahun Lalu

Gus Samsudin Pengasuh Padepokan 'Nur Dzat Sejati' bakal diperiksa Satreskrim Polres Blitar buntut tewasnya seorang pasien terapi pengobatan alternatif

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Ndaru Wijayanto
Youtube/ PADEPOKAN NUR DZAT SEJATI
Gus Samsudin dalam artikel Geger Pasien Tewas di Pondok Gus Samsudin Blitar, Diduga Izin Pengobatan Dicabut Setahun Lalu 

Berdasarkan informasi yang dihimpunnya, Wiwit mengungkapkan, padepokan yang berlokasi di alamat tersebut tidak lagi memiliki izin penyelenggaraan pengobatan alternatif sejak Bulan Agustus 2022.

Namun, pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan sejumlah dugaan. 

Diantaranya, apakah padepokan tersebut memang sedang membuka praktik pengobatan tewasnya

Kemudian, apakah tewasnya korban berkaitan dengan adanya praktik pengobatan yang dilakukan padepokan tersebut. 

"Ini masih kami dalami. Untuk tempat pengobatan dari yang bersangkutan ini (Gus Samsudin) sejak bulan Agustus 2022 sudah ditutup," katanya. 

"Dan kita juga bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kab Blitar, seharusnya kan tidak boleh melakukan praktek pengobatan. Karena kan ditutup, Agustus 2022," pungkasnya. 

Sekadar diketahui, dikutip dari Kompas.com, wanita berinisial SWT (59) asal Morokrembangan, Krembangan, Surabaya ditemukan meninggal dunia usai menjalani terapi pengobatan alternatif di Pondok Nuswantoro, Desa Rejowinangun, Kecamatan Kademangan, Blitar, Senin (11/12/2023) malam. 

Kematian perempuan berusia 59 tahun itu diketahui saat keluarga korban mendatangi tempat pengobatan alternatif milik Samsudin alias Gus Samsudin yang dulunya bernama Padepokan Nur Dzat Sejati.

Kapolsek Lodaya Barat Iptu Dwi Purwanto mengatakan, kematian SWT diketahui setelah keluarganya melapor ke Polsek Lodaya Barat bahwa SWT sudah tiga hari tidak pulang ke rumah.

Berdasarkan keterangan pihak keluarga, SWT pamit pada Sabtu (9/12/2023) pagi, pergi dari rumahnya di Kota Surabaya, untuk menuju pondok milik Gus Samsudin di Blitar guna menjalani pengobatan altenatif.

“Awalnya keluarga datang ke pondok hari Senin mencari korban. Berdasarkan catatan pada buku tamu, korban benar datang ke pondok untuk berobat pada hari Sabtu (9/12/2023). Namun pihak pondok mengaku tidak mengetahui lagi keberadaan korban,” ujar Dwi saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (14/12/2023) malam.

Karena pihak pondok tidak mengetahui keberadaan korban, lanjut Dwi, maka keluarga melapor ke Polsek Lodoyo Barat. 

Mendapat laporan itu, ujarnya, polisi segera mendatangi pondok dan memeriksa rekaman kamera pengawas CCTV. 

Melalui rekaman CCTV itu diketahui SWT sempat mengikuti terapi pada Sabtu malam pukul 20.44 WIB dan kemudian masuk ke kamar mandi.

Atas dasar rekaman CCTV itu, kata Dwi, polisi lantas melakukan pengecekan ke kamar mandi di area pondok dengan kondisi pintu terkunci dari dalam.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved