Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Gresik

Enggan Meminta Maaf Setelah Aniaya Bocah Hingga Mulut Berdarah Oknum Guru Diadili, Karena Petasan

Enggan Meminta Maaf Setelah Aniaya Bocah Hingga Mulut Berdarah Oknum Guru Diadili, Karena Petasan

|
Penulis: Sugiyono | Editor: Samsul Arifin
TribunJatim.com/Sugiyono
PETASAN – Kedua terdakwa dibawa ke Tahanan sementara usai sidang kasus penganiayaan terhadap anak yang menyalakan petasan, Senin (18/12/2023). 

TRIBUNJATIM.COM, GRESIK – Terdakwa Zakariya (48), dan Abdul Bashor (54), keduanya warga Jalan harun Thohir, Desa Bedanten Kecamatan BungahGresik terpaksa disidang di Pengadilan Negeri Gresik akibat menganiaya bocah.

Penganiayaan tersebut akibat kedua bocah membuat keributan di masyarakat dengan menyalakan petasan, Senin (18/12/2023). 

Kedua terdakwa yaitu Zakariya dan Abdul Bashor melakukan dugaan penganiayaan dilakukan pada awal bulan Juni 2023, pukul 24.00 WIB di Jalan Pemuda, Desa Bedanten Kecamatan BungahGresik.

Saat itu, mendengar suara petasan yang dinyalakan dua orang korban yang masih anak-anak di bangku SMP Sederajat. Kedua anak korban yaitu MDM dan MBA. 

Setelah mencari anak korban yang menyalakan petasan dan menanyakan siapa anak yang menyalakan petasan, kedua tersangka langsung memukul beberapa kali pada anak korban sampai mengalami luka di mulut dan wajah. 

Baca juga: Curhat Guru Janji Traktir Murid KFC Jika Lulus Ujian, Nangis Hampir Semua Nilai A, Habis Rp830 Ribu

Dalam sidang yang dipimpin Majelis Hakim Pengadilan Negeri Gresik Sri Hariyani dengan agenda mendengar keterangan para saksi. Termasuk kedua korban hadir dalam persidangan tersebut.

“Saya dipukul di kepala dan di mulut sampai berdarah,” kata  anak korban usai persidangan. 

Sementara, saksi yang lain juga mengatakan, bahwa setelah kejadian penganiayaan tersebut belum ada permintaan maaf dari dua tersangka, sehingga perkara terus berlanjut sampai laporan ke Polsek Bungah

“Kalau memaafkan sudah, tapi sudah terlanjur dilaporkan. Biar proses hukum berjalan,” kata salah satu saksi saat menjawab pertanyaan hakim. 

Sementara, kedua terdakwa Zakariya  dan Abdul Bashor saat ditanya terkait keterangan para saksi, menyatakan tidak ada yang salah.

“Benar, tapi ada yang tidak sesuai,” kata terdakwa Zakariya yang sehari-hari bekerja sebagai guru. 

Sementara, penasihat hukum kedua terdakwa yaitu Isya Julianto mengatakan, dari kedua terdakwa sudah sering meminta maaf, tapi tidak ditanggapi oleh keluarga korban.

“Dari pihak desa dan Yayasan sudah memanggil pada para korban, tapi tidak pernah hadir,” kata Isya Julianto. 

Sidang akhirnya dilanjutkan pekan depan dengan agenda mendengarkan saksi lainnya. 

Guru Ngaji Janji Traktir Siswa KFC

Curhatan guru bahasa Arab khawatir nilai ujian muridnya buruk viral di media sosial X.

Tak ingin menyerah, akhirnya sang guru memiliki ide.

Ia menjanjikan satu hal jika murid lulus ujian dengan hasil memuaskan.

Sang guru beri hadiah KFC apabila murid lulus ujian.

Namun ternyata hasilnya di luar dugaan.

Ia harus merogoh kocek ratusan ribu.

“Saya berjanji kepada murid-murid jika mereka berhasil lulus mata pelajaran yang saya ajarkan, yaitu bahasa Arab, maka saya akan membelikan mereka Kentucky Fried Chicken (KFC)," tulis si guru dikutip dari Tribun Style pada Senin (18/12/2023).

“Namun saya sangat terkejut saat hasil ujian mereka keluar. Pasalnya hampir semua lulus, bahkan banyak yang mendapat nilai A. Semua siswa datang menuntut janjiku".

“Bahkan, empat siswa yang sebelumnya tidak pernah lulus mata pelajaran bahasa Arab, tiba-tiba berhasil mendapat nilai B".

“Alhamdulillah banyak rasa syukur yang saya rasakan, ternyata mereka semua lebih dari mampu untuk mencetak gol,” kata sang guru.

Prestasi yang membuahkan hasil tak terduga ini membuat sang guru senang bercampur sedih.

“Saya sebenarnya tidak menyangka semua murid bisa lulus bahasa Arab, sebelumnya yang bisa lulus hanya ada 10 orang di kelas itu. Air mata ini pun mengalir mengingat janji yang harus dipenuhi."

Baca juga: Soal Ujian Sekolah SMA di Lamongan Bergambar Anies Baswedan, Dibuat Kepsek, Tak Melanggar Pemilu?

“InsyaAllah nanti saya ajak semua murid makan di KFC."

Guru itu pun membeli seember ayam untuk 40 orang, harganya RM250 setara Rp 830 ribu rupiah.

“Mohon doanya agar saya diberkahi selalu,” kata sang guru.

Diceritakan, dia baru saja menjadi guru bahasa Arab di sekolah tersebut dan bersedia memberikan janji itu karena ingin melihat siswanya mendapat hasil yang baik dalam mata pelajaran tersebut.

“Pada tahun 2023, pihak sekolah meminta saya untuk mengajar bahasa Arab,” kata guru itu singkat.

Rata-rata warganet memuji kemurahan hati sang guru.

Dalam kolom komentar, rata-rata warganet memuji kemurahan hati sang guru.

“Guru yang baik, benar-benar berkomitmen terhadap tugas dan bersedia melakukan apa saja demi muridnya".

“Guru jangan lupa belikan muridnya makan KFC, janji tetaplah janji, kalau kurang kita bisa berbagi donasi".

“Dulu pernah ada dosen yang menjanjikan makan kalau saya bisa mendapat nilai A di mata pelajarannya, akhirnya saya berhasil mendapat nilai A+, tapi pas saya tuntut, dosennya bilang tidak sah karena nilai A saya ada tanda '+', sial," kata warganet sambil bercanda.

Sementara itu, hanya karena perkara es krim Mixue, seorang bu guru bernama Novi malah dimaki-maki oleh wali murid.

Diketahui wali murid tersebut kesal melihat perlakuan sang guru, hingga akhirnya dia mencaci maki sang guru.

Bahkan wali murid tersebut sampai tega menyebut Novi tak punya empati dan hati nurani.

Memangnya kenapa Novi jadi dicaci wali murid gara-gara es krim?

Rupanya Novi yang merupakan guru di SDN di Indramayu ini dituding tidak membelikan anak dari wali murid itu es krim Mixue.

"Guru enggak ada empati dan hati nurani," tulis walid murid tersebut di akun Facebook-nya.

Wali murid tersebut rupanya merasa kesal dan marah kepada Novi karena mengira anaknya tak dibelikan es krim.

Saat itu ibu guru tersebut memang mengajak anak-anak muridnya jajan es krim di Mixue.

"Teman-temannya pada jajan Mixue, tapi anak kita cuma nontonin teman-temannya pada makan es krim

Sebagai orangtua merasa ngenes melihat anak diperlakukan begitu," tulis wali murid tersebut.

Unggahan wali murid tersebut langsung viral di Facebook.

Sejumlah netizen lantas ikut-ikutan menghujat Novi yang tak membelikan muridnya es krim Mixue.

Usai dimaki-maki dan dihujat, Novi akhirnya memberikan klarifikasi di TikTok-nya.

Baca juga: VIRAL TERPOPULER: Cewek Bakar Ijazah Mantan Pacar - Kakek Ngotot Presiden Indonesia Masih Soekarno

Novi mengaku pergi ke Mixue merupakan ide muridnya sejak beberapa hari lalu, sebelum kejadian ini viral.

Novi sudah memastikan semua siswa yang ikut akan membeli es krim di gerai tersebut bersama-sama.

Namun salah satu siswa bernama Vano yang sempat beberapa hari tidak berangkat sekolah karena sakit, tidak mengetahui rencana ini.

Saat berada di gerai es krim, Novi pun melihat Vano tidak membeli es krim dan menanyakannya.

Menurut Novi, Vano memilih tidak membeli karena baru saja sembuh dari sakit.

Alasan Vano membuat Novi yakin, bahwa Vano tidak ingin membeli es krim seperti teman-temannya.

Mereka pun menikmati es krim dan berfoto-foto di gerai es krim.

Spontan Novi mengirim foto-fotonya di grup chat yang berisi wali murid.

Melihat anaknya tidak ikut makan es krim, ibunda Vano, Yani, mempertanyakannya kepada Novi.

Dalam posting-an tersebut juga nampak Novi membalas chat Yani dengan mengatakan, "gatau".

Tak mendapat jawaban yang memuaskan, Yani bersama seorang yang diduga adalah suaminya langsung tersulut emosi.

Novi dicaci maki dan tidak diberikan kesempatan untuk menjelaskan bagaimana kronologi sebenarnya.

Alih-alih menjelaskan dan membuat suasana kondusif, Novi memutuskan untuk keluar dari grup chat tersebut.

Melihat tindakan Novi yang memilih untuk menghindar, Yani tambah tersulut emosinya dan semakin menjadi-jadi.

Hingga ia memutuskan untuk mem-viral-kan kejadian tersebut.

Namun kini Yani dan Novi dikabarkan sudah berdamai.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved