Tak Terima Anaknya Disalahkan Bawa Fortuner, Pengemudi Alphard Marah Ancam Warga Pakai Sajam
Si pengemudi mobil Alphard sampai mengancam seorang pengemudi lain pakai senjata tajam, tak terima anaknya disalahkan saat bawa Fortuner.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Gegara tak terima anaknya disalahkan saat bawa Fortuner, seorang pengemudi mobil Alphard jadi sorotan.
Pasalnya si pengemudi mobil Alphard sampai mengancam seorang pengemudi lain pakai senjata tajam (sajam) bayonet.
Video si pengemudi mobil Alphard saat mengancam pengemudi lainnya itu pun viral di media sosial.
Kini korban sudah lapor polisi atas perlakuan yang diterimanya.
Tampak di video, seorang pria diancam oleh pengemudi mobil Alphard, yakni pria yang mengenakan kaos polo putih.
Terlihat pria tersebut memegang sajam dengan tangan yang ia letakkan di belakang tubuhnya.
"Kau belum tahu di keluarga aku banyak yang jadi polisi ye, kau belum tahu dengan aku ye!" ujar pria berkaos polo putih tersebut yang sedang mengancam korban.
Kini korban diketahui bernama Dodi Tisna Amijaya (34) menceritakan kronologi kejadiannya dalam unggahan yang tersebar di media sosial (medsos).
Awalnya ia tengah mengemudikan mobilnya, kemudian bersenggolan dengan pengemudi lain yang membawa Fortuner.
"Awal ceritanya saya dari arah RS Bhayangkara mau ke arah KM, putar lewat jalan bawah fly over Simpang Polda," ujar Dodi saat dihubungi Sripoku.com, Senin (18/12/2023).
"Di sana ada mobil Fortuner BG 99 ED warna hitam dari arah Jalan Basuki Rahmat mau ke arah yang sama," imbuhnya.
Lanjut Dodi Tisna Amijaya, tiba-tiba mobilnya dan mobil Fortuner tersebut bersenggolan di bagian depan sehingga sama-sama jadi penyok.
Awalnya pengemudi Fortuner yang merupakan seorang perempuan turun dari mobil dan Dodi Tisna Amijaya pun ikut turun.
Di sana mereka terlibat cekcok.
Baca juga: Apes Warga Beli Mobil Mewah Rp392 Juta, Baru Keluar Showroom Sejam Terendam Banjir, Ending Rusak
Rupanya pengemudi Fortuner tersebut merupakan seorang perempuan yang tidak memiliki SIM.
"Kebetulan di sana lagi tidak ada polisi, kejadian sekitar jam 12 siang," ungkapnya.
"Kami sempat cekcok ketika saya minta SIM dia, tapi dia tidak bisa menunjukkan," imbuh Dodi.
"Sepertinya perempuan itu masih usia sekolah. Akhirnya dia menelepon ayahnya," kata pria yang berprofesi sebagai sales mobil ini.
Setelah terlibat cekcok, perempuan tersebut menelepon ayahnya yang gercep mendatangi lokasi kejadian.
Setelah ayah perempuan alias terlapor tersebut datang, dia langsung mendorong Dodi.
Mulanya terlapor ingin keduanya impas sebab mobil sama-sama penyok.
Namun Dodi yang terlanjur mendapatkan perlakuan kasar tidak terima karena justru anak terlaporlah yang lebih dulu salah.
"Dia sudah caci maki saya dan dorong saya, saya sudah cara baik-baik, tapi anaknya ini yang marah-marah sama saya, " sambungnya.

Dari situ terlapor semula mengajak Dodi mencari tempat menyelesaikan masalah.
Dodi pun diarahkan terlapor dan anaknya ke Jalan Talang Buruk.
Dodi mengaku, ia diiringi dua mobil yakni oleh mobil terlapor dan mobil yang dibawa anaknya.
"Awalnya mau ngajak ke Polda untuk menyelesaikan masalah. Tapi mereka mengiring saya, ya saya ikuti saja dulu, sampailah kami di Talang Buruk," bebernya.
"Posisinya saya di tengah, mobil terlapor di depan bawa Alphard, dan anaknya bawa mobil Fortuner, " kata Dodi.
Setelah turun dan sampai di TKP, terlapor mulai menantang Dodi.
Terlapor memegang lehernya sambil membawa sebuah senjata tajam di balik punggungnya.
"Dia ngancam pakai pisau bayonet. Awalnya saya tidak sadar, ternyata dia sudah memegang itu di belakang punggungnya," ucap Dodi.
"Sambil nada mengancam dia juga mencengkram leher saya, teman saya di dalam mobil merekam kejadian yang dia megang bayonet itu," jelas Dodi.
Baca juga: Sosok Pemotor Ngetok Kaca Mobil Minta Uang Rp 93 ribu Resahkan Warga, Ngaku untuk Biaya Sekolah
Tak sampai di situ, terlapor juga mengaku bahwa ia kenal dengan banyak anggota polisi dan menantunya adalah polisi.
"Katanya dia banyak kenal dengan polisi, suami anaknya juga polisi," lanjut Dodi.
Dodi yang merasa terancam dengan cepat masuk ke dalam mobil.
Namun saat dia berusaha lari, ternyata ada terlapor dan dua orang temannya yang mengendarai sepeda motor dan memukul mobilnya.
"Ada yang ngejar saya, teman dia. Sambil mukul-mukul mobil. Mereka baru berhenti mengejar waktu saya sudah dekat ke simpang Macan Lindungan, " katanya.
Kini Dodi sudah melaporkan peristiwa pengancaman tersebut ke Polrestabes Palembang karena merasa tindakan semena-mena terlapor.
Dodi berharap, pelaporan ini akan menjadi pelajaran bagi si pengemudi mobil Alphard agar jangan semena-mena dan seenaknya di jalan.
"Cuma mau ngasih pelajaran saja ke terlapor," tegas Dodi.
Sebelumnya kejadian yang juga melibatkan pengemudi mobil Alphard juga terjadi di kawasan Macan Lindungan, Kota Palembang.
Sebuah mobil Alphard tersebut tiba-tiba menerobos jalan yang baru dicor.
Kejadian pada Jumat (15/12/2023) malam, tersebut terekam kamera warga dan viral di media sosial.
Kini pria pengemudi mobil Alphard tersebut dituntut warga untuk mengganti Rp8 juta.
Diketahui mobil Alphard bernopol B 1092 PYD tersebut dikemudikan oleh seorang pria bersama perempuan.
Ia nekat menerobos jalan yang masih basah sedang dicor oleh pemborong.
Akibatnya, ia mengikis jalan yang sedang dicor kurang lebih sepanjang tujuh meter.
Si pengemudi sempat tidak mengindahkan peringatan dari warga sebanyak tiga kali.
Warga yang kesal pun sempat tak ingin membantu sama sekali mobil Alphard nekat terobos jalan baru dicor tersebut.
Hingga akhirnya pengemudi keluar dan terlibat cekcok dengan warga.
Menurut warga RT 02, Matturdi (65), sebelumnya pengemudi mobil Alphard sudah diperingatkan oleh warga sebanyak tiga kali.
Warga sudah memperingatkan dengan mengatakan bahwa mobil tidak bisa masuk karena jalan dicor.
Akan tetapi pengemudi mobil Alphard tersebut masih saja nekat menerobos.
"Sudah diperingatkan warga dari depan, bahkan sudah tiga orang yang ngasih tahu, tapi dia tetap nekat," ujar Matturdi saat dijumpai Sripoku.com pada Sabtu (16/12/2023).
Sampai akhirnya ia nekat tetap jalan hingga mobil Alphard tersebut terjebak di dalam jalan yang sedang dicor.
Tak pelak aksinya tersebut membuat jalan cor yang masih basah terkikis.
Mobil Alphard pun terjebak di kubangan cor selama lebih dari tiga jam.
Lanjut Matturdi, pengemudi mobil Alphard mengaku warga yang tinggal di Perumahan Grand Mutiara Residence.
Namun saat dimintai KTP, ia enggan menunjukkan.
"Semua warga kesal, karena malah dia yang marah-marah. Katanya warga sini tapi pas diminta KTP dia tidak mau menunjukkan," ungkap Matturdi.
Saat keluar dari dalam mobil juga tercium aroma minuman alkohol dari mulut pria tersebut.
"Dari mulutnya tercium bau alkohol dan di dalam mobil ada perempuan satu orang, tidak tahu itu siapanya dia," imbuhnya.

Menurut warga sekitar, pengemudi mobil Alphard tersebut juga mengaku sebagai pengacara.
Namun sekali lagi, ketika diminta kartu tanda pengenal pengacara, ia tidak mau menunjukkan.
"Dia juga bilang kalau dia pengacara, tapi tidak mau menunjukkan kartu tanda anggota atau pengenalnya," katanya.
Warga yang kesal sudah mengepung mobil Alphard tersebut kemudian meminta pekerja melanjutkan cor jalan tanpa menghiraukan si pengemudi.
Sampai akhirnya kepolisian dari Polsek Ilir Barat I datang ke lokasi dan menengahi masalah.
"Polisi datang dan berusaha menengahi masalah itu dan membawa mobil tersebut beserta pengemudinya ke Polsek Ilir Barat I," ujarnya.
Mobil Alphard baru selesai dievakuasi pada pukul 01.30 WIB dini hari, setelah diderek oleh truk molen yang ada di lokasi pengecoran.
"Awalnya ditarik pakai tali tambang kecil tapi terputus."
"Setelah diganti pakai tali besi baru mobil itu bisa keluar dan dibawa ke Polsek."
"Bumper-nya rusak, apalagi bannya, karena sempat terjebak di semen, " jelasnya.
Setelah dibawa ke kantor polisi, Matturdi menambahkan, warga tetap ingin jalan tersebut diperbaiki.
Sehingga pengemudi mobil Alphard diminta ganti rugi atas kerusakan cor jalan yang dilakukan.
"Diminta ganti rugi kalau tidak salah Rp8 juta untuk satu truk molen adonan semen."
"Cuma jumlah ganti ruginya saya tidak tahu, jadi tadi malam langsung diratakan lagi jalannya," pungkas Matturdi.
Fortuner
mobil Alphard
senjata tajam
polisi
Dodi Tisna Amijaya
Jalan Basuki Rahmat
Jalan Talang Buruk
Palembang
Macan Lindungan
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Arema FC Kedatangan Amunisi Baru Jelang Lawan PSBS Biak di Laga Perdana Super League |
![]() |
---|
Pantas Mertua Curiga Menantunya Berangkat Bawa Sepeda Kayuh, Pulang Naik Motor |
![]() |
---|
Manajemen Arema FC Turunkan Harga Tiket Demi Suporter Datang Mendukung, Kemanan Terjamin |
![]() |
---|
Siasat Licik Pasutri Bagi Tugas, Istri Rayu Korban Pura-pura Ditinggal Pasangan, Mobil Korban Raib |
![]() |
---|
Muntah, Menggigil dan Jadi Pendiam Setelah Ikut MPLS, Siswa SMA Bikin Kepsek Bingung: Tak Ada Bukti |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.