Tiap Hari Paman Salat Tahajud agar Rizki Kiper Muda Cepat Pulang, Syok Keponakan Korban TPPO Kamboja

Ringkasan Berita:

• Paman Rizki, kiper muda korban TPPO Kamboja salat tahajud tiap hari agar keponakan cepat pulang ke Indonesia.
• Keluarga tidak tahu siapa yang membawa Rizki ke Kamboja maupun pihak yang membuatkan dokumen ke luar negeri.
• Rizki kini sudah berada di KBRI Kamboja.

TRIBUNJATIM.COM - Keluarga Rizki Nur Fadhila (18), kiper muda asal Bandung, Jawa Barat kaget mendengar kondisinya yang menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Kamboja.

Mulanya keluarga hanya mengetahui Rizki mendapat kontrak selama satu tahun bermain bola di salah satu klub di Medan, Sumatera Utara.

Namun kenyataannya, Rizki justru berada di Kamboja dan dipaksa bekerja sebagai scammer.

Scammer adalah seseorang atau pihak yang melakukan scam, yaitu tindakan penipuan untuk mendapatkan keuntungan pribadi, biasanya dengan cara menipu, memanipulasi, atau mengecoh korban.

Rohmat (40), tidak pernah menyangka keponakannya itu menjadi korban TPPO.

Ia kaget dan khawatir dengan kondisi keponakan setelah menerima kabar dari sang ibu, Imas, pada 4 November 2025.

Diakui Rohmat, dirinya salat tahajud tiap malam dan berdoa agar keponakan cepat pulang ke Indonesia.

“Iya saya tiap hari salat tahajud, shalat hajat gitu. Supaya Fadil pulang. Cepat-cepat,” katanya di Kampung Cilisung, RT 05 RW 03, Desa Dayeuhkolot, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (19/11/2025), dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: Kronologi Rizki Kiper Muda Dibawa ke Kamboja Kerja Tipu Orang Kaya, Telpon Keluarga Diam-diam

Sempat Pesan ke Keponakan

Rohmat mengatakan remaja yang masih duduk di pendidikan kesetaraan kelas dua belas itu sempat pamit pada 25 Oktober 2025 malam.

“Saya tanya bener, Ki main bola?” ucapnya.

“Iya emang ini udah dikasih uang buat besok berangkat Rp 350.000 buat naik travel. Nanti Rizki ke Jakarta. Dari Jakarta latihan dulu gitu,” lanjutnya menirukan ucapan Rizki.

Rohmat mengaku percaya dan hanya berpesan agar Rizki berhati-hati.

Ia menyebut keponakannya itu bercita-cita menjadi penjaga gawang dan merupakan jebolan Sekolah Sepak Bola Persib.

Rizki berangkat ke Jakarta pada 26 Oktober 2025.