Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Politik

Nasib Karier Politik Amien Rais yang Kini Digugat Partai Ummat, Gagal di Pilpres dan Keluar dari PAN

Bagaimana kiprah politik Amien Rais hingga diprotes kadernya sendiri saat ini? Berikut perjalanan selengkapnya.

KOLASE KOMPAS.com/YouTube.com/Amien Rais Official
KARIER POLITIK AMIEN - (Kiri) Amien Rais saat memperkenalkan logo Partai Ummat pada Selasa (10/11/2020). (Kanan) Ketua Majelis Syuro Partai Ummat Amien Rais mendeklarasikan berdirinya Partai Ummat, Kamis (29/4/2021). 

Ringkasan Berita:
  • Amien Rais saat ini diprotes kadernya sendiri.
  • Namanya disebut melakukan kesewenangan sebagai Ketua Majelis Syura Partai Ummat.
  • Bagaimana kiprah politiknya? Ia gagal di Pilpres dan keluar dari PAN.

TRIBUNJATIM.COM - Nasib karier politik Amien Rais menjadi sorotan publik.

Mulai dari gagal di Pilpres, keluar dari PAN dan kini digugat Partai Ummat.

Amien Rais kembali menghiasi perpolitikan Tanah Air seusai namanya disebut melakukan kesewenangan sebagai Ketua Majelis Syura Partai Ummat.

Mantan Ketua MPR itu diprotes oleh sejumlah Dewan Pengurus Daerah (DPD) dan Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Ummat karena anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) partai yang disebut tak mencerminkan prinsip demokrasi.

Anggota Mahkamah Partai Ummat, Herman Kadir menyebut Majelis Syura Partai Ummat di bawah kepemimpinan Amien Rais mengesahkan AD/ART yang baru tanpa melalui mekanisme musyawarah nasional (Munas) ataupun rapat kerja nasional (Rakernas).

Setidaknya ada 24 DPW yang akan menyurati Kementerian Hukum terkait AD/ART baru Partai Ummat yang baru-baru ini disebut telah disahkan oleh Menteri Hukum Supratman Andi Agtas.

Baca juga: Sosok dan Harta Kekayaan Amien Rais, Pendiri Partai Ummat yang Digugat Kadernya Sendiri Rp 24 Miliar

Jika somasi yang diajukan 24 DPW Partai Ummat tak direspon oleh Kementerian Hukum, pihaknya akan menggugat AD/ART yang disahkan Amien Rais itu ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).

Tegasnya, Majelis Syura Partai Ummat yang dipimpin Amien Rais telah menyimpang dari nilai dan prinsip keadilan yang menjadi dasar pembentukan partai.

"Partai ini didirikan untuk menegakkan keadilan dan melawan kezaliman. Tapi, kenapa kita sendiri yang berbuat zalim? Apalagi sama kader," ujar Herman.

"Kami akan mengajukan perlawanan. Saya sebagai ketua tim hukum dari teman-teman DPW dan DPD akan mengajukan perlawanan terhadap kesewenangan Majelis Syuro dan DPP ini," sambungnya.

Ketidakpuasan kader Partai Ummat kepada Amien Rais seakan menambah asam garam dalam karier politiknya. Bagaimana kiprah politik Amien Rais hingga diprotes kadernya sendiri saat ini? Berikut perjalanannya:

Gagal di Pilpres 2004

Amien Rais pada pemilihan presiden (Pilpres) 2004 maju sebagai calon presiden (capres) dengan didukung oleh delapan partai politik. Ke-8 partai politik itu adalah Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Bintang Reformasi (PBR).

Selanjutnya ada Partai Nasional Banteng Kemerdekaan (PNBK), Partai Nasional Indonesia Marhaenisme, Partai Penegak Demokrasi Indonesia, Partai Sarikat Indonesia, dan Partai Buruh Sosial Demokrat.

Amien Rais berpasangan dengan Siswono Yudo Husodo dan mendapatkan nomor urut 3 pada Pilpres 2004. Mereka bersaing dengan Wiranto-Salahuddin Wahid, Megawati Soekarnoputri-Hasyim Muzadi, Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla, dan Hamzah Haz-Agum Gumelar.

Namun mereka gagal pada kontestasi tersebut, setelah hanya meraih 17,39 juta suara atau 14,66 persen, meski sudah didukung oleh delapan partai.

Keluar dari PAN

KARIER POLITIK AMIEN - (Kiri) Amien Rais saat memperkenalkan logo Partai Ummat pada Selasa (10/11/2020). (Kanan) Ketua Majelis Syuro Partai Ummat Amien Rais mendeklarasikan berdirinya Partai Ummat, Kamis (29/4/2021).
KARIER POLITIK AMIEN - (Kiri) Amien Rais saat memperkenalkan logo Partai Ummat pada Selasa (10/11/2020). (Kanan) Ketua Majelis Syuro Partai Ummat Amien Rais mendeklarasikan berdirinya Partai Ummat, Kamis (29/4/2021). (KOLASE KOMPAS.com/YouTube.com/Amien Rais Official)
Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved