Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Natal dan Tahun Baru 2024

Ribuan Personel Gabungan Bakal Pantau Perlintasan Sebidang Tanpa Pintu di Jatim Selama Nataru

Sejumlah 13.034 orang personel gabungan dalam Operasi Lilin Semeru 2023 dalam rangka pengamanan momen libur Natal dan Tahun Baru 2024.

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM/LUHUR PAMBUDI
Kasatgas Operasi Pengendalian Operasi Lilin Semeru 2023 Kombes Pol Komarudin yang juga menjabat sebagai Direktur Ditlantas Polda Jatim 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA -Sejumlah 13.034 orang personel gabungan dalam Operasi Lilin Semeru 2023 dalam rangka pengamanan momen libur Natal dan Tahun Baru 2024, juga dikerahkan memantau perlintasan kereta api (KA) sebidang yang masih belum dipasang palang pintu dan pos penjaga di wilayah Jatim. 

Kasatgas Operasi Pengendalian Operasi Lilin Semeru 2023 Kombes Pol Komarudin mengatakan, pihaknya telah menginstruksikan kepada seluruh kapolres, kapolresta dan kapolrestabes untuk melakukan pemantauan di lokasi tersebut. 

Karena, pada momen liburan tersebut, diprediksi terjadi mobilisasi 22 juta kendaraan di wilayah Jatim. 

Sehingga, akan menjadi kerawanan tertentu manakala perlintasan KA sebidang yang belum dipasang pos dan palang pintu, dibiarkan tanpa pengawasan. 

Baca juga: Viral APK Paslon Pilpres 2024 di Atas Pos Polisi Mojokerto, Bawaslu Klarifikasi Cuitan Polda Jatim

"Akan sangat riskan dan rawan, manakala perlintasan sebidang tidak dijaga, akan dilintasi oleh saudara kita di luar daerah dan terjadi kemacetan, yang sangat membahayakan, itu salah satu atensi agar pada saat melakukan operasi nanti persimpangan sebidang yang belum sempat diberikan penjagaan palang KA diberikan petugas," ujar Komarudin yang juga menjabat sebagai Direktur Ditlantas Polda Jatim itu, Sabtu (23/12/2023). 

Diberitakan sebelumnya, Polda Jatim terus berupaya menekan angka kecelakaan lalu lintas di perlintasan KA sebidang

Berdasarkan catatan dari Hasil Analisis dan Evaluasi Ditlantas Polda Jatim. Angka kecelakaan lalu lintas akibat perlintasan KA sebidang tanpa palang pintu, pada kurun waktu dua tahun kebelakang.

Tahun 2021 terdapat 144 kejadian, luka berat 17 orang, luka ringan 24 orang, dan meninggal dunia 36 orang.

Kemudian, pada tahun 2022 terdapat 175 kejadian, luka berat 50 orang, luka ringan 70 orang, dan meninggal dunia 105 orang.

Sedangkan mulai bulan Januari 2023 sampai bulan Agustus, terdapat 31 kejadian, luka berat 16, orang, luka ringan 5 orang, dan meninggal dunia 29 orang.

Kemudian, berdasarkan catatan yang dihimpunnya dari seluruh polres jajarannya. Dari 907 perlintasan sebidang se-Jatim, terdapat 748 belum berpalang dan belum terdapat petugas penjaganya. 

Baca juga: Polda Jatim Jamin Keamanan 1.199 Gereja se-Jatim Selama Pelaksanaan Natal 2023

Lalu, dari 20 kabupaten atau kota yang terlewati rel perlintasan lintasan sebidang, hanya 14 kabupaten atau kota sudah menganggarkan untuk pembangunan lintasan sebidang. 

Sedangkan, enam kabupaten sisanya belum menganggarkan untuk pembangunan.

"Kita tidak ingin ada lagi ratusan korban jiwa melayang dengan sia-sia karena ketidakpedulian pejabat publik yang harusnya peduli kepada keselamatan warganya," ujar Irjen Pol Toni Harmanto, Kapolda Jatim kala itu saat menghadiri peresmian satu dari tujuh pos palang pintu sebidang di Dusun Jambu, Semampir, Cerme, Gresik, pada Jumat (11/8/2023).

Di lain sisi, Kadishub Jatim Nyono mengklaim 22 titik perlintasan KA yang melintasi ruas jalan milik Pemprov Jatim telah dipasangi pos palang perlintasan lengkap dengan petugas yang berjaga untuk 24 jam. 

Oleh karena itu, Nyono mengungkapkan sepanjang tahun 2023 ini, Pemprov Jatim mengucurkan dana khusus untuk melakukan percepatan pembangunan pos palang pintu perlintasan KA yang terdapat di ruas jalan milik kabupaten dan kota di Jatim. 

Ia menyebut, jumlah anggarannya sekitar Rp17 miliar untuk melakukan percepatan pembangunan 37 pos palang pintu perlintasan KA tersebut. 

"Ini dana provinsi, bukan kewenangan provinsi. Tapi ini karena menyangkut nyawa manusia untuk percepatan pembangunan palang pintu dan pos ini," ujarnya seusai menghadiri Apel Kesiapsiagaan Bencana Hidrometeorologi di Lapangan Mapolda Jatim, Selasa (21/11/2023). 

Berdasarkan catatan yang diingatnya, terdapat sekitar hampir 700 titik perlintasan sebidang tanpa pos palang pintu dan penjagaan. 

Belum lagi dengan pertumbuhan perlintasan liar yang dibuka paksa oleh warga secara serampangan. 

Sehingga, menurut Nyono, pemkab dan pemkot perlu secara serius mengalokasikan anggarannya untuk segera membuat pos palang  pintu.

"Kadang ada masyarakat membuka sendiri, untuk akses mudah. Siapa yang bisa membendung. PT KAI sudah angkat tangan, itu PM 94/2018, sudah diarahkan ke pemkab sesuai nama hirarki jalannya," katanya. 

"Iya (peran besar ada di Pemkab) sesuai dengan PM 94/2018. Itu sudah dikoordinasikan dan rakernis. Iya anggaran (kendala)," tambahnya. 

Jika dikalkulasikan, lanjut Nyono, tak mahal menganggarkan dana sekitar Rp1-2 miliar untuk pembuatan dua pos palang pintu perlintasan. 

Dibandingkan dengan menganggarkan pembuatan flyover yang bisa tembus angka belasan miliar

"Daripada bangun flyover, contohnya di Krian Rp20 miliar. Masa kabupaten kota mengalokasikan, mungkin Rp1-2 miliar, kok gak bisa. Bukan saling melempar. Kita semua kolaborasi," pungkasnya. 

Kemudian, Kapolres Kediri Kota AKBP Teddy Chandra bersama Pemerintah Kota Kediri meresmikan Jalur Perlintasan Langsung (JPL), Pos Jaga dan palang pintu perlintasan KA sebidang di Kelurahan Manisrenggo Kota Kediri. 

Ia juga mengajak seluruh warga Kelurahan Manisrenggo menjadikan palang pintu perlintasan KA tersebut sebagai simbol kesadaran beralalu lintas. 

Sepanjang tahun 2023, menurut mantan Kasat Lantas Polrestabes Surabaya itu, sudah terpasang sejumlah 13 palang pintu perlintasan rel kereta api di Kota Kediri. 

"Tentunya dengan libur panjang ini volume kendaraan bermotor meningkat saat masyarakat melaksanakan liburan. Mudah-mudahan sepanjang 2023-2024 kalau bisa tidak ada lagi kejadian kecelakaan,” ujarnya pada awak media di Kota Kediri, Jumat (22/12/2023). 

Sebelumnya, Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, juga meresmikan pintu perlintasan sebidang kereta api dan Pos Jaga Jalur Perlintasan Langsung (JPL) 79, di Desa Gumirih Kecamatan Singojuruh, Kabupaten Banyuwangi, pada Senin (18/12/2023)

Terdapat 22 perlintasan sebidang  atau perpotongan antara jalur kereta api dengan jalan yang ada di jalan kawasan Jatim. 

Dengan peresmian di perlintasan Singojuruh tersebut maka semua perlintasan sebidang di jalan provinsi, kini sudah dilengkapi fasilitas keamanan yakni berpalang pintu dan dilengkapi pos jaga.

"Pintu perlintasan dan pos jaga kereta api ini adalah ikhtiar memberi keselamatan dan keamanan pengguna jalan," ujar Gubernur Khofifah. 

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved